Sri Indarto
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI BATUAN VOLKANIK DAN BATUAN UBAHAN PADA LAPANGAN PANASBUMI GEDONGSONGO KOMPLEKS GUNUNGAPI UNGARAN JAWA TENGAH Sri Indarto; Djedi S. Widarto; Eddy Gaffar Zulkarnain; Iwan Setiawan
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 16, No 1 (2006)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.42 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2006.v16.175

Abstract

Gedongsongo terletak di bagian lereng selatan Gunungapi Ungaran, yang termasuk kawasan Kompleks Gunungapi Depresi Ungaran Jawa Tengah. Indikasi kegiatan panasbumi Gedongsongo dicirikan oleh adanya fumarola yang didominasi oleh uap, mataair panas, serta batuan ubahan. Data yang diperoleh dari lapangan dan laboratorium terdiri dari : (i). Selang-seling breksi laharik berfragmen andesit basaltik dengan aliran lava, intrusi andesit piroksen, batuan ubahan, dan bom (berkomposisi andesit-basaltik). (ii). Sesar normal yang berarah baratdaya – timurlaut di sepanjang tebing gunung bagian utara yang diduga berkaitan erat dengan munculnya intrusi andesit piroksen sebagai sumber panas bawah permukaan. (iii). Sesar geser yang mempunyai arah utara – selatan melalui sungai Item ditandai dengan munculnya mataair panas, uap panas dan fumarola ke permukaan. (iv). Batuan ubahan yang terbentuk ditunjukkan oleh munculnya mineral – mineral haloisit, kaolinit, silika amorf, kristobalit, ilit, markasit, dan pirit. Batuan ubahan tersebut terjadi dekat dengan sumber fumarola dan mataair panas di sepanjang sungai Item. Asosiasi kelompok mineral ubahan yang terbentuk, dapat menyarankan suhu batuan reservoir bawah permukaan lapangan panasbumi Gedongsongo berkisar dari 70oC - 200oC dan bersifat asam. Gedongsongo is located at the south flank of the Ungaran Mountain within theUngaran Depression Volcanic Complex, Central Java. Geothermal activities arecharacterized by vapour dominated fumaroles, hotsprings, and hydrothermally alteredrocks. Geological data obtained from field and laboratory works, consist of : (i)interlayering laharic breccia with basaltic andesite fragments and lava flow, alterationrocks, and bombs (basaltic andesite in composition), (ii). The southwest-northeast normalfault along northern part of mountain which is triggered the pyroxene andesite intrussion,assumed as a heatsource and have been controlled to the altered rock formation at thearea, (iii). The north-south strike slip fault through the Item River triggered hotspring andhot vapour dominated fumaroles to the surface, (iv). Altered rocks, which arecharacterized by halloysite, kaolinite, amorphous silica, crystobalite, illite, marcasite, andpyrite. Those alteration mineral assemblages located close to the fumarole and hotspringalong the Item River. The alteration mineral assemblages suggest that the temperature ofreservoir rock beneath the Gedongsongo geothermal field ranges from 70oC - 200oC andacidic environment.   
GEOLOGI DAN PETROKIMIA ENDAPAN ZEOLIT DAERAH BAYAH DAN SUKABUMI Iwan Setiawan; Leny M Estiaty; Dewi Fatimah; Sri Indarto; Lediyantje Lintjewas; Andri Alkausar; Aryo D Handoko; Anita Yuliyanti; Jakah Jakah
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 30, No 1 (2020)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/risetgeotam2020.v30.1048

Abstract

Zeolit dijumpai pada batuan piroklastik di daerah Cikembar (Sukabumi) dan Bayah (Banten) dari zona fisiografi pegunungan Bogor dan Bayah. Karakteristik, genesa batuan, dan tipe zeolit di kedua lokasi tersebut belum dijelaskan, terutama kaitannya dengan potensi pengkayaan unsur tanah jarang (UTJ) pada batupasir tufan di daerah Cikembar dan tuf teralterasi di daerah Swakan. Metode yang digunakan pada studi ini terdiri dari pengamatan geologi lapangan, petrografi, difraksi sinar-X (XRD), dan kimia batuan (whole rock) menggunakan XRF dan ICP-MS. Tujuannya adalah untuk mengungkap genesa pembentukkan zeolit dan UTJ di Swakan dan Cikembar. Batupasir tufan dari Cikembar dan tuf dari Swakan menunjukkan kehadiran zeolit bertipe mordenit dan klinoptilolit. Zeolit di daerah Cikembar terdapat sejajar perlapisan, sedangkan di daerah Swakan berasosiasi dengan kumpulan mineral alterasi. Pengendapan zeolit Cikembar dipengaruhi oleh air meteorik yang dicirikan oleh anomali negatif Ce pada pola diagram laba-laba yang di normalisasi terhadap kondrit. Total (∑UTJ) pada batupasir tufan dari Cikembar 82– 94 ppm dan pada tuf Swakan 71–83 ppm. Perbedaan kandungan ∑UTJ tersebut lebih mencerminkan komposisi UTJ pada batuan asal.ABSTRACT – Geology and petrochemistry of zeolite deposits of Bayah and Sukabumi areas. Zeolites are found in pyroclastic rocks in Cikembar (Sukabumi) and Bayah (Banten) from the Bogor and Bayah mountainous physiographic zones. The characteristics, rock genesis, and types of zeolites from these two locations have not been explained, especially in relation to the potential of REEs (Rare Earth Elements) enrichment in Cikembar tuffaceous sandstone and Swakan altered tuff. The method used in this study consists of field geological observations, petrography, X-ray diffraction (XRD), and whole rock geochemistry using XRF and ICP-MS. The aim is to uncover the formation of zeolites and REEs in Swakan and Cikembar. The Cikembar tuffaceous sandstones and the Swakan tuffs show the presence of mordenite and clinoptilolite types of zeolites minerals. The zeolites in Cikembar area are parallel to the bedding plane, while in Swakan area are associated with alteration mineral assemblages. The deposition of Cikembar zeolite was influenced by meteoric water which is characterized by the negative Ce anomalies in chondrite-normalized spider diagram pattern. The total (∑REEs) concentration in Cikembar tuffaceous sandstones are 82–94 ppm and Swakan tuffs are 71–83 ppm. The difference in the ∑REE content more likely reflects the parent’s rock REEs composition.
BATUAN PEMBAWA EMAS PADA MINERALISASI SULFIDA BERDASARKAN DATA PETROGRAFI DAN KIMIA DAERAH CIHONJE, GUMELAR, BANYUMAS, JAWA TENGAH Sri Indarto; Sudarsono Sudarsono; Iwan Setiawan; Haryadi Permana; Andrie Al Kausar; Anita Yuliyanti; Mutia Dewi Yuniati
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 24, No 2 (2014)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3283.316 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2014.v24.88

Abstract

The bearing rocks and hosted rocks of base metals and gold in Indonesia generally occurs in Tertiary age of volcanic rocks. However, base metals and gold mineralizations in Cihonje area, Gumelar, Banyumas that have potential as hosted rocks of base metals and gold are in Tertiary sedimentary rock. Therefore, the rocks need to be investigated by field research for sampling and then laboratory petrographic and chemical analysis for some selected rock samples. The results obtained are calcareous sandstones, silicified and argillitized breccias and mineralized as members of the Rambatan Formation; sandstones as a member of Halang Formation that has weak propylitization and slightly mineralized; andesite basaltic of Kumbang Formation and veins of metal - quartz- adularia - calcite. Alteration and hydrothermal mineralization is caused by the intrusion of basaltic andesite Kumbang Formation that has shape of sill or dyke. From SiO2 vs K2O contents and FeO */MgO versus SiO2, some volcanic rocks samples of Kumbang Formations indicate the composition of basalt and basaltic andesite that are partially in tholeitic series, but generally are calc - alkaline. Members of Rambatan Formations and Lower Halang Formations interpreted as hosted rocks, Kumbang Formations are hosted rock and metal bearing rocks, while veins of metal-quartz-adularia-calcite are the metal bearing rocks. The sulphide minerals consist of pyrite, chalcopyrite, sphalerite, galenas. Gold mineralization and base metal occurred in epithermal–mesothermal and low sulphidation zones.ABSTRAKBatuan pembawa logam dasar dan emas di Indonesia umumnya terdapat pada batuan volkanik berumur Tersier, namun berbeda dengan batuan yang berpotensi sebagai pembawa logam dasar dan emas yang terdapat di daerah Cihonje, Gumelar, Banyumas yang terdapat pada batuan sedimen Tersier. Kondisi ini mendorong untuk dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kenapa keberadaanya pada sedimen Tersier. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian lapangan, pengambilan conto batuan terpilih untuk dilakukan dianalisis petrografi dan kimia batuan. Hasilnya menujukkan bahwa didapatkan batupasir gampingan, breksi tersilisifikasi dan terargilitisasi serta termineralisasi sebagai anggota Formasi Rambatan, batupasir anggota Formasi Halang terpropilitisasi lemah serta sedikit termineralisasi, andesit basaltik Formasi Kumbang dan urat-urat kalsit-adularia-kuarsa-logam. Alterasi dan mineralisasi hidrotermal yang terjadi disebabkan oleh intrusi andesit basaltik Formasi Kumbang berbentuk sill atau dyke. Pada batuan volkanik Formasi Kumbang kandungan SiO2 vs K2O dan FeO*/MgO vs SiO2 menunjukkan komposisi basalt dan andesit basaltik yang sebagian termasuk seri toleitik dan umumnya kapur – alkali. Batuan anggota Formasi Rambatan dan Formasi Halang bawah diinterpretasikan sebagai jebakan (perangkap), batuan Formasi Kumbang sebagai jebakan dan pembawa logam, urat kalsit-adularia-kuarsa-logam adalah pembawa logam. Mineral – mineral sulfida terdiri dari pirit, khalkopirit, sfalerit, galena. Mineralisasi emas dan logam dasar dapat terjadi pada zona epitermal – mesotermal bersulfida rendah.