Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MINERALOGI BENTONIT TASIKMALAYA SEBAGAI MEDIA PENYERAP CO2 MELALUI KARBONASI HIDROTERMAL Anita Yuliyanti; Anggoro Tri Mursito; Widodo Widodo; Syamsul Rizal Muharam
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 28, No 1 (2018)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1668.462 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2018.v28.401

Abstract

Kristalinitas mineral kalsit yang terpresipitasi pada proses karbonasi hidrotermal dianalisis menggunakan metode XRD (X-ray diffraction) semi-kuantitatif dengan bantuan piranti lunak komersial PeakFit® serta SEM (scanning electrone microscope) untuk memperoleh ukuran kristalit dan bentuk morfologinya. Bentonit Tasikmalaya mengandung mineral-mineral potassium, kalsium, magnesium silikat berupa montmorilonit, klinoptilolit, dan anortit serta  mampu menyerap CO2 dan menyimpannya dalam bentuk mineral kalsit. Hasil analisis menunjukkan bahwa ukuran kristalit kalsit yang terbentuk mempunyai korelasi dengan prosentase gas CO2 yang terserap. Penyerapan CO2 tertinggi tercapai pada bentonit CaBK dan NaBK dengan penambahan Ca(OH)2 pada suhu rendah masing-masing sebesar 9,9% dari massa percontoh. Adapun kristalinitas mineral kalsit terbesar tercapai pada bentonit CaBK yang menghasilkan kristalit kalsit berukuran 463,36Ǻ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentonit Tasikmalaya mampu menyerap CO2 dan menyimpannya dalam bentuk kalsit. Calcite precipitated during hydrothermal carbonation process was analyzed using semi-quantitative XRD (X-ray diffraction) method, supported with commercial software PeakFit®, and SEM (scanning electrone microscope) method to study its crystallite size and morphology. Tasikmalaya bentonite consist of potassium, calcium, magnesium silicate minerals as montmorillonite, clinoptilolite, and anorthite. The result indicates that crystallite sizes correlate with absorbed CO2 percentage. The highest CO2 absorption was obtained from CaBK and NaBK bentonite with addition of 9.9% Ca(OH)2 for each sample at low temperature. Largest calcite crystallinity obtained from CaBK bentonite that resulted 463.36Ǻ crystallites size. The result indicates that Tasikmalaya bentonite has an ability to absorb and store CO2 as calcite.   
PENGARUH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP POTENSI AMBLESAN TANAH DI DAERAH SEMARANG Anita Yuliyanti; Dwi Sarah; Eko Soebowo
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 22, No 2 (2012)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2200.178 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2012.v22.61

Abstract

ABSTRAK Kota Semarang mengalami amblesan tanah yang intensif setiap tahunnya. Salah satunya penyebab adalah pengaruh faktor kompaksi/konsolidasi batuan di bawah permukaan yang diduga mempunyai keterkaitan dengan keberadaan lapisan lempung. Karakteristik keteknikan batuan erat kaitannya dengan sifat penyusun batuannya, diantaranya adalah sifat ekspansifitas yang sangat dipengaruhi oleh kandungan mineral lempung. Jenis mineral lempung montmorilonit mempunyai daya kembang susut terbesar sehingga kehadirannya merupakan faktor utama yang menentukan sifat ekspansif. Tulisan ini membahas mengenai karakteristik lempung di daerah Semarang terutama mengenai sifat ekspansif lempung melalui pendekatan mineralogi berdasarkan hasil analisis XRD dan SEM-EDX serta pengaruhnya terhadap potensi amblesan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batuan umumnya tersusun atas mineral lempung berupa montmorilonit, illit dan kaolinit/klorit, selain itu juga mengandung fraksi mineral non lempung. Hasil korelasi dengan data lapangan menunjukkan bahwa lempung yang berada relatif di dekat permukaan umumnya mempunyai sifat ekspansif rendah – sedang, sedangkan lapisan lempung yang lebih dalam mempunyai sifat ekspansif sedang – tinggi. Lempung bawah permukaan di daerah Semarang menunjukkan sifat ekspansif yang rendah di bagian barat dengan kecenderungan peningkatan sifat ekspansif semakin ke arah timur. Keberadaan lapisan lempung tersebut diindikasikan mempercepat proses konsolidasi endapan Holosen di bagian timur dan utara Semarang yang memperbesar potensi amblesan tanah.
GEOLOGI DAN PETROKIMIA ENDAPAN ZEOLIT DAERAH BAYAH DAN SUKABUMI Iwan Setiawan; Leny M Estiaty; Dewi Fatimah; Sri Indarto; Lediyantje Lintjewas; Andri Alkausar; Aryo D Handoko; Anita Yuliyanti; Jakah Jakah
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 30, No 1 (2020)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/risetgeotam2020.v30.1048

Abstract

Zeolit dijumpai pada batuan piroklastik di daerah Cikembar (Sukabumi) dan Bayah (Banten) dari zona fisiografi pegunungan Bogor dan Bayah. Karakteristik, genesa batuan, dan tipe zeolit di kedua lokasi tersebut belum dijelaskan, terutama kaitannya dengan potensi pengkayaan unsur tanah jarang (UTJ) pada batupasir tufan di daerah Cikembar dan tuf teralterasi di daerah Swakan. Metode yang digunakan pada studi ini terdiri dari pengamatan geologi lapangan, petrografi, difraksi sinar-X (XRD), dan kimia batuan (whole rock) menggunakan XRF dan ICP-MS. Tujuannya adalah untuk mengungkap genesa pembentukkan zeolit dan UTJ di Swakan dan Cikembar. Batupasir tufan dari Cikembar dan tuf dari Swakan menunjukkan kehadiran zeolit bertipe mordenit dan klinoptilolit. Zeolit di daerah Cikembar terdapat sejajar perlapisan, sedangkan di daerah Swakan berasosiasi dengan kumpulan mineral alterasi. Pengendapan zeolit Cikembar dipengaruhi oleh air meteorik yang dicirikan oleh anomali negatif Ce pada pola diagram laba-laba yang di normalisasi terhadap kondrit. Total (∑UTJ) pada batupasir tufan dari Cikembar 82– 94 ppm dan pada tuf Swakan 71–83 ppm. Perbedaan kandungan ∑UTJ tersebut lebih mencerminkan komposisi UTJ pada batuan asal.ABSTRACT – Geology and petrochemistry of zeolite deposits of Bayah and Sukabumi areas. Zeolites are found in pyroclastic rocks in Cikembar (Sukabumi) and Bayah (Banten) from the Bogor and Bayah mountainous physiographic zones. The characteristics, rock genesis, and types of zeolites from these two locations have not been explained, especially in relation to the potential of REEs (Rare Earth Elements) enrichment in Cikembar tuffaceous sandstone and Swakan altered tuff. The method used in this study consists of field geological observations, petrography, X-ray diffraction (XRD), and whole rock geochemistry using XRF and ICP-MS. The aim is to uncover the formation of zeolites and REEs in Swakan and Cikembar. The Cikembar tuffaceous sandstones and the Swakan tuffs show the presence of mordenite and clinoptilolite types of zeolites minerals. The zeolites in Cikembar area are parallel to the bedding plane, while in Swakan area are associated with alteration mineral assemblages. The deposition of Cikembar zeolite was influenced by meteoric water which is characterized by the negative Ce anomalies in chondrite-normalized spider diagram pattern. The total (∑REEs) concentration in Cikembar tuffaceous sandstones are 82–94 ppm and Swakan tuffs are 71–83 ppm. The difference in the ∑REE content more likely reflects the parent’s rock REEs composition.
BATUAN PEMBAWA EMAS PADA MINERALISASI SULFIDA BERDASARKAN DATA PETROGRAFI DAN KIMIA DAERAH CIHONJE, GUMELAR, BANYUMAS, JAWA TENGAH Sri Indarto; Sudarsono Sudarsono; Iwan Setiawan; Haryadi Permana; Andrie Al Kausar; Anita Yuliyanti; Mutia Dewi Yuniati
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 24, No 2 (2014)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3283.316 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2014.v24.88

Abstract

The bearing rocks and hosted rocks of base metals and gold in Indonesia generally occurs in Tertiary age of volcanic rocks. However, base metals and gold mineralizations in Cihonje area, Gumelar, Banyumas that have potential as hosted rocks of base metals and gold are in Tertiary sedimentary rock. Therefore, the rocks need to be investigated by field research for sampling and then laboratory petrographic and chemical analysis for some selected rock samples. The results obtained are calcareous sandstones, silicified and argillitized breccias and mineralized as members of the Rambatan Formation; sandstones as a member of Halang Formation that has weak propylitization and slightly mineralized; andesite basaltic of Kumbang Formation and veins of metal - quartz- adularia - calcite. Alteration and hydrothermal mineralization is caused by the intrusion of basaltic andesite Kumbang Formation that has shape of sill or dyke. From SiO2 vs K2O contents and FeO */MgO versus SiO2, some volcanic rocks samples of Kumbang Formations indicate the composition of basalt and basaltic andesite that are partially in tholeitic series, but generally are calc - alkaline. Members of Rambatan Formations and Lower Halang Formations interpreted as hosted rocks, Kumbang Formations are hosted rock and metal bearing rocks, while veins of metal-quartz-adularia-calcite are the metal bearing rocks. The sulphide minerals consist of pyrite, chalcopyrite, sphalerite, galenas. Gold mineralization and base metal occurred in epithermal–mesothermal and low sulphidation zones.ABSTRAKBatuan pembawa logam dasar dan emas di Indonesia umumnya terdapat pada batuan volkanik berumur Tersier, namun berbeda dengan batuan yang berpotensi sebagai pembawa logam dasar dan emas yang terdapat di daerah Cihonje, Gumelar, Banyumas yang terdapat pada batuan sedimen Tersier. Kondisi ini mendorong untuk dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kenapa keberadaanya pada sedimen Tersier. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian lapangan, pengambilan conto batuan terpilih untuk dilakukan dianalisis petrografi dan kimia batuan. Hasilnya menujukkan bahwa didapatkan batupasir gampingan, breksi tersilisifikasi dan terargilitisasi serta termineralisasi sebagai anggota Formasi Rambatan, batupasir anggota Formasi Halang terpropilitisasi lemah serta sedikit termineralisasi, andesit basaltik Formasi Kumbang dan urat-urat kalsit-adularia-kuarsa-logam. Alterasi dan mineralisasi hidrotermal yang terjadi disebabkan oleh intrusi andesit basaltik Formasi Kumbang berbentuk sill atau dyke. Pada batuan volkanik Formasi Kumbang kandungan SiO2 vs K2O dan FeO*/MgO vs SiO2 menunjukkan komposisi basalt dan andesit basaltik yang sebagian termasuk seri toleitik dan umumnya kapur – alkali. Batuan anggota Formasi Rambatan dan Formasi Halang bawah diinterpretasikan sebagai jebakan (perangkap), batuan Formasi Kumbang sebagai jebakan dan pembawa logam, urat kalsit-adularia-kuarsa-logam adalah pembawa logam. Mineral – mineral sulfida terdiri dari pirit, khalkopirit, sfalerit, galena. Mineralisasi emas dan logam dasar dapat terjadi pada zona epitermal – mesotermal bersulfida rendah.
Sistem Informasi Taman Wisata Goa Sunyaragi Berbasis Website Menggunakan Analisis SWOT Sebagai Media Promosi Yuliyanti, Anita; Suarna, Nana; Lestari, Gifthera Dwi
Jurnal Janitra Informatika dan Sistem Informasi Vol. 2 No. 2 (2022): Oktober - Jurnal Janitra Informatika dan Sistem Informasi
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/janitra.v2i2.155

Abstract

Wisata gua budaya sunyaragi merupakan tempat salah satu tempat rekreasi pariwisata di kota Cirebon, namun karena belum adanya sistem informasi berbasis web dan belum optimalnya dalam pengelolaan goa tersebut. Dengan adanya permasalahan tersebut, penulis membuat aplikasi Sistem Informasi Taman Wisata Goa Sunyaragi Berbasis Website, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna demi membantu Dinas Pariwisata dalam menyajikan informasi pariwisata. Dalam hal ini, terdapat berbagai masalah dalam penggunaan website yang masih belum optimal dari sisi internal dan eksternal dalam hal penyajian dan penggunaannya. Maka dengan itu, penulis mencoba menciptakan sebuah tampilan website yang lebih menarik agar mudah diterima dan menjadi daya tarik bagi pengguna untuk mengunjungi tempat - tempat wisata dan budaya di Taman Wisata Goa Sunyaragi Cirebon. Sistem di harapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna secara tepat dan relevan. Metode pengembangan sistem yang digunakannya yaitu melalui analisa SWOT, Hasil perancangan website ini maka akan dapat mengurangi biaya promosi konvensional yang sangat besar, karena tidak perlu mengikuti pameran pariwisata di luar daera seta. Dengan adanya website ini juga kebutuhan pengunjung dan calon pengunjung terpenuhi untuk mencari data – data yang lengkap terhadap pariwisata yang ada di Goa Sunyaragi Kota Cirebon.
Konsep Peluang Pada Permainan Tradisional Engklek Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu Yuliyanti, Anita
Galois: Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Vol 2 No 2 (2023): Galois : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Tadris Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/gjppm.v2i2.4176

Abstract

The engklek game is a traditional game that is usually played by children by jumping from one box to another using one foot. This article aims to explore ethnomathematics in the traditional engklek game in Gunungsari Village, Bumiaji, Batu City. The research method used is qualitative with an ethnographic approach. The data collection technique in this study was carried out by direct observation to the field to see the games the children were playing, as well as literature review to strengthen the writing of this research article. In the traditional engklek game, the concept of opportunity is obtained. ABSTRAK Permainan engklek merupakan permainan tradisional yang biasa dimainkan anak-anak dengan cara melompati satu kotak ke kotak lain menggunakan satu kaki. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi etnomatematika pada permainan tradisional engklek di Desa Gunungsari, Bumiaji, Kota Batu. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi secara langsung ke lapangan untuk melihat permainan yang dilakukan anak-anak, serta kajian literature untuk memperkuat penulisan artikel penelitian ini. Pada permainan tradisional engklek tersebut diperoleh konsep peluang.