Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH DILUENT ARGON TERHADAP REAKSI PEMBAKARAN GAS ALAM ( CNG ) Gunawan, Iwan
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 1 No 1 (2015): Mei 2015
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.878 KB)

Abstract

Gas Alam disusun sebagian besar oleh metana dan sejumlah gas lain dalam jumlah kecil seperti etana, propana, butana. Dalam pengujian ini kita gunakan gas CNG,dimana heating value dari minyak dan gas semisal CNG berbeda jauh, dimana heating value dari CNG (Compressed Natural Gas) lebih tinggi dibandingkan dengan minyak (premium). Hal ini akan memberikan dampak bahwa jika terjadi kecelakaan akibat kesalahan manusia maupun kesalahan alat akan menyebabkan terjadinya ledakan, sehingga penting sekali untuk mengetahui flammability limit dari campuran CNG dengan oksigen. Pada penelitian ini campuran untuk bahan bakar adalah gas hidrogen dan oksidiser berupa gas oksigen digunakan sebagai bahan bakar pada driver untuk inisiasi awal, sedang pada driven digunakan bahan bakar CNG dengan oksidiser oksigen. Campuran bahan bakar tersebut diuji pada pipa uji flammability limit horisontal berpenampang lingkaran dengan panjang total 6000 mm (1000 mm pada bagian driver dan 5000 mm pada bagian driven), diameter dalam pipa 50 mm pada suhu ruangan dan tekanan pada driver 100 kPa. Pada driven tekanannya tetap 100 kPa dan konsentrasi CNG bervariasi serta tekanan total campuran 100 kPa. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa daerah flammability limit CNG-oksigen antara 2 kPa pada lower flammability limit dan 70 kPa pada upper flammability limit, pada lebar flammability limit ini terjadi detonasi. Pada range  2 kPa dan 70 kPa CNG tidak terjadi reaksi pembakaran, dan pada range 2-10 dan 50-70 terjadi pembakaran deflagrasi serta 20-40 terjadi detonasi, terlihat bahwa reaksi pembakaran akan terjadi penurunan dengan penambahan diluent argon sehingga sifat reaktifnya akan berkurang.
ANALYSIS OF REACTION RATES ON COMBUSTION OF CNG - AIR WITH DILUENT ARGON Gunawan, Iwan
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 5 No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.496 KB)

Abstract

Natural gas was formed millions of years ago through the process of decomposition of plants and animals. This natural gas is composed mostly by methane and a number of other gases in small quantities such as ethane, propane, butane. We know that the heating value of oil and gas such as CNG is very different, where the heating value of CNG (Compressed Natural Gas) is higher than oil (premium). This will have an impact that if an accident occurs due to human error or a fault the tool will cause an explosion, so it is important to know the flammability limit of CNG mixtures with air. In this study a mixture of hydrogen gas fuel and oxygen gas oxidizer was used as fuel in the driver for initial initiation, while CNG fuel was used with driven air oxidizer. The fuel mixture was tested on a circle section horizontal flammability test pipe with a total length of 6000 mm (1000 mm in the driver section and 5000 mm in the driven section), a 50 mm diameter inside the room temperature and a pressure of 100 kPa driver. At driven the pressure is still 100 kPa and the CNG concentration changes with variations of 0 kPa to 40 kPa CNG with air and a total pressure mixture of 100 kPa. From the results of the study it was found that the flammability limit of CNG between 5 kPa at the lower flammability limit and 15 kPa at the upper flammability limit, detonation did not occur on the width of the flammability limit. In the range between 1-4 kPa and 16-40 kPa CNG there is no combustion reaction, and in the range 5-15 deflagration occurs.
APLIKASI PLTMH PENGHASIL ENERGI LISTRIK DI SUNGAI LAWANG DESA SIMBANG JAYA KECAMATAN BAHOROK Eswanto Eswanto; Satri JP Sitompul; Tony Siangian; Iwan Gunawan; Aminur Aminur
Dinamika : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/djitm.v11i2.11678

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak potensi energi berkelanjutan yang harus terus dimanfaatkan, salah satunya adalah air sebagai energi penghasil listrik. kekuragan energi listrik khusunya daerah terpencil berdampak pada penyediaan energi nasional. Energi terbarukan yang berpotensi untuk dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Dalam penelitian ini aplikasi PLTMH dilakukan di lokasi sungai lawang desa simbang jaya kecamatan bahorok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya listrik yang dihasilkan PLTMH di sungai lawang. Metode penelitian yang dilakukan adalah studi lapangan, pembuatan PLTMH, pengujian dan aplikasi langsung PLTMH ke lokasi sungai lawang. Hasil penelitian aplikasi PLTMH secara langsung di sungai lawang desa simbang jaya menunjukkan bahwa daya listrik terbesar yang dihasilkan oleh generator yaitu  1100,8 Watt dengan tegangan yang diperoleh sebesar 200 Volt sedangkan untuk kuat arus yang dihasilkan adalah 5,5 Amper . Memperhatikan dari data-data hasil keluaran PLTMH yang telah diperoleh di sungai lawang, dapat disimpulkan bahwa energi dalam bentuk daya listrik tersebut dapat digunakan masyarakat sekitar sungai lawang dalam memenuhi kebutuhan listrik sehari hari.Kata kunci: PLTMH, sungai lawang , energi listrik, daya, turbin, generator
Pengaruh Penggunaan Cdi Standar dan Cdi Racing Tipe Juken 5 dengan Menggunakan Bahan Bakar Pertalite Terhadap Unjuk Kerja Motor Bakar Yamaha Mio M3 125 Cc sumadhatim gafar; iwan Gunawan; ishak usman
DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 1 (2021): DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dinamik.v6i1.3458

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelit Pengaruh penggunaan CDI standar Dan CDI Racing juken 5 standar pabrikan, terhadap unjuk kerja motor bakar Yamaha Mio M3 125 cc. Dengan parameter : Daya poros efektif (Ne), konsunsi bahan bakar spesifik (SFCe),dan efisiensi thermal efektif (ɳth). Metode yang digunakan yaitu untuk menganalisis dan mengumpulkan data dari hasil penelitian. Penelitian ini termasuk pada penelitian eksperimen dimana penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari perlakuan (treatment) yang dilakukan pada objek penelitian, yakni penggunaan CDI standar dan CDI racing juken 5, pada motor Yamaha mio m3 125 cc. Hasil penelitia menunjukan. Daya poros efektif (Ne) yang dihasilkan untuk penggunaan kedua CDI standar maupun racing juken 5 standar pabrikan (tanpa penyetingan), dengan pembukaan throttle konstan 30° dengan beban pengereman yang diberikan 1, 2 dan 3 kg, terus mengalami peningkatan daya poros efektif. Dengan daya poros efektif yang dihasilkan oleh penggunaan CDI standar lebih besar dibandingkan denga penggunaan CDI racing juken 5 standar pabrikan. Namun pemakaian bahan bakar spesifik yang dihasilkan oleh penggunaan CDI standar terbilang lebih banyak dibanding dengan penggunaan CDI racing juken 5 standar pabrikan. Hal ini dipengaruhi oleh daya poros efektif yang dihasilkan. Sehingga evisiensi thermal yang dihasilkan oleh penggunaan CDI racing juken 5 standar pabrikan lebih baik dibandingkan dengan penggunaan CDI satandar pada motor Yamaha mio m3 125 cc.
Pengaruh Jarak Pitch Ulir Dalam Pada Pipa Bundar Terhadap Perpindahan Panas Konveksi Fahmiyanti Kamal; Ishak Usman; Iwan Gunawan
DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 3, No 1 (2018): DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dinamik.v3i1.1565

Abstract

Diketahui bahwa suatu unit pendingin atau pemanas selalu dijumpai komponen-komponen berupa koilyang berbentuk pipa bundar yang berfungsi sebagai media penukar panas, dimana didalam koil tersebutberpentuk pipa polos dalam artian tidak memiliki hambatan sehingga menghasilkan nilai koefisienperpindahan panas konveksinya yang relatif rendah. Berdasarkan hal tersebut maka diharapkan denganmenambahkan ulir dalam pada pipa bundar ini mampu meningkatkan nilai dari koefisien perpindahanpanas dan laju perpindahan panas konveksinya, penambahan ulir dalam pada pipa ini bertujuan agarmampu mengubah bentuk aliran yang tadinya laminar diubah secara paksa menjadi aliranturbulen,sehingga nilai bilangan Reynold dan bilangan Nusseltnya lebih meningkat.Studi eksperimental ini menggunakan tiga spesimen uji, dimana ketiga spesimen ini terbuat dari besi pipaGIP (Galvanish Iron Pipe) dengan spesifikasi medium B, jarak pitch ulir dalamnya divariasikan yakni, 2mm, 3 mm dan 4 mm dengan diameter pipa yang digunakan adalah konstan untuk setiap specimen uji yakni1,5 inch. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar koefisien perpindahan panas konveksi danlaju perpindahan panas konveksinya.Hasil perhitungan menunjukan bahwa dari ketiga spesimen uji, meningkatnya bilangan Reynold, bilanganNusselt, koefisien perpindahan panas dan laju perpindahan panas terbesar terdapat pada spesimen ujidengan jarak pitch ulir dalam 2 mm, dimana untuk spesimen uji 4 mm nilai Re = 46.109,63, Nu = 108,6824,h = 67,423 W/m2 0C dan Q = 42,8491 W. Untuk spesimen uji 3 mm nilai Re = 46.176,72, Nu = 108,872, h= 68,0189 W/m2 0C dan Q = 46,8602 W. Sedangkan untuk spesimen uji 2 mm nilai Re = 46.909,65, Nu =110,30, h = 68,37586 W/m2 0C, dan Q = 50,18674 W. Hasil analisa perhitungan ini menunjukan bahwasemakin kecil jarak pitch ulir dalam pada pipa akan semakin tinggi nilai bilangan Re dan bilanganNusseltnya, begitu juga dengan besarnya koefisien perpindahan panas dan laju perpindahan panasnya
Kinerja Ekstrak Daun Tembakau Terhadap Laju Korosi pada Baja Karbon Rendah ishak usman; Rudi Hartono; iwan Gunawan
DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2021): DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dinamik.v6i2.4101

Abstract

Penambahan inhibitor (penghambat) korosi merupakan cara penanganan korosi pada logam, pada perkembangan inhibitor mulai menggunakan bahan dasar bahan alami (natural. Hal ini menjadi banyak diteliti karena bahan alami bersifat ramah lingkungan atau tidak menimbulkan pencemaran lingkungan karena mudah terurai oleh alam.Daun Tembakau diketahui mengandung senyawa alkaloid, bahan ini telah di teliti mempunyai sifat oksidan tinggi dan dapat digunakan sebagai inhibitor korosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari daun tembakau sebagai inhibitor terhadap laju korosi pada baja karbon rendah. Metode yang digunakan dalam mengetahui laju korosi yang terjadi adalah analisis kehilangan berat (weight loss) yang terjadi akibat korosi dan penghitungan efisiensinya.Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penambahan ekstrak daun tembakau terhadap proses korosi, sehingga terjadi penurunan laju korosi. Percobaan dengan media air tawar, dengan penambahan ekstrak daun tembakau yaitu awal semula laju korosi (tanpa inhibitor) sebesar 0,082 mmpy, terjadi penurunan laju korosi ketika media ditambahkan inhibitor ekstrak daun tembakau seberat 2.5 garm laju korosi menjadi 0,041 mmpy dan 5 g laju korosi menjadi 0,037 mmpy. Sedangkan pada media air laut, kondisi awal tanpa penambahan ekstrak daun tembakau laju korosi sebesar 0,095 mmpy,dan terjadi penurunan laju korosi ketika pada media ditambahkan ekstrak daun tembakau sebesar 2,5 g laju korosi menurun sebesar 0,027 mmpy dan 5 g menjadi 0,026 mmpy.
Uji kinerja pembakaran Campuran Gas CNG - Oksigen dengan Diluent Argon Iwan Gunawaan
DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 3, No 1 (2018): DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dinamik.v3i1.1566

Abstract

Gas CNG (Compressed Natural Gas) disusun sebagian besar oleh metana dan sejumlah gas lain dalam jumlah kecil seperti etana, propana, butana. Heating value dari minyak dan gas semisal CNG berbeda jauh, dimana heating value dari CNG (Compressed Natural Gas) lebih tinggi dibandingkan dengan minyak (premium). Hal ini akan memberikan dampak bahwa jika terjadi kecelakaan akibat kesalahan manusia maupun kesalahan alat akan menyebabkan terjadinya ledakan, sehingga penting sekali untuk mengetahui flammability limit dari campuran CNG dengan oksigen. Pada penelitian ini campuran untuk bahan bakar adalah gas hidrogen dan oksidiser berupa gas oksigen digunakan sebagai bahan bakar pada driver untuk inisiasi awal, sedang pada driven digunakan bahan bakar CNG dengan oksidiser oksigen. Campuran bahan bakar tersebut diuji pada pipa uji flammability limit horisontal berpenampang lingkaran dengan panjang total 6000 mm (1000 mm pada bagian driver dan 5000 mm pada bagian driven), diameter dalam pipa 50 mm pada suhu ruangan dan tekanan pada driver 100 kPa. Pada driven tekanannya tetap 100 kPa dan konsentrasi CNG bervariasi serta tekanan total campuran 100 kPa. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa daerah flammability limit CNG-oksigen antara 2 kPa pada lower flammability limit dan 70 kPa pada upper flammability limit. Pada range  2 kPa dan 70 kPa CNG tidak terjadi reaksi pembakaran, dan pada range 2-10 dan 50-70 terjadi pembakaran deflagrasi serta 20-40 terjadi detonasi.
Pengaruh Nosel Konvergen sebagai Pengarah Aliran Masuk pada Turbin Angin Terhadap Daya yang Dibangkitkan ishak usman; iwan Gunawan
DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 1 (2021): DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dinamik.v6i1.3454

Abstract

Pada umumnya energi angin yang menghasilkan energi listerik, sebelumnya diproses dalam sebuah mesin yang dikenal dengan nama turbin angin (wind turbine), dimana turbine ini terdiri dari beberapa jenis yakni, turbin angin sumbu horizontal TASH) dan turbin angin sumbu vertikal (TASV). Semua jenis turbin ini mengubah energi gerak angin yang bertiup langsung ke sudu-sudu turbin tanpa adanya sebuah perlakuan khusus, atau dengan kata lain turbin bergerak sesuai dengan kecepatan angin secara alami.Kecepatan aliran suatu fluida secara teori dapat ditingkatkan dengan menempatkan sebuah saluran yang penampangnya mengecil (nosel konvergen) saat dilalui fluida. Kipas angin digunakan untuk menggantikan aliran angin (udara) dimana ada tiga variasi kecepatan (tiga posisi transmisi putaran kipas angin). Dari tiga variasi kecepatan ini diperoleh data kecepatan angin keluar nosel pengarah dan tegangan serta kuat arus listrik yang dibangkitkan generator yang digunakan untuk menghitung daya dan efisiensi yang dibangkitkan turbin.Hasil penelitian ini diperoleh bahwa daya dan efisiensi yang dibangkitkan dengan pemasangan nosel pengarah naik dibandingkan dengan tanpa pemasangan nosel pengarah, yakni pada posisi variasi kecepatan III (posisi transmisi putaran kipas pada angka 3) diperoleh; tanpa nosel pengarah daya dan efisiensi berturut-turut 0,034 Watt dan 23,91% sedangkan dengan pemasangan nosel pengarah daya dan efisiensi yang dihasilkan adalah 0,280 Watt dan 28,81%.
Analisis Pemakaian Bahan Bakar Solar (HSD) dan Biosolar (B20) Terhadap Performance Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Kastela Mohammad Almin Wahid; Iwan Gunawan; M. Fadly Hi. Abbas
DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 1 (2020): DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dinamik.v5i1.2936

Abstract

Minyak solar adalah suatu produk destilasi minyak bumi yang khusus digunakan untuk bahan bakar mesin Compresion Ignation ( udara yang dikompresi menibulkan tekanan dan panas tinggi sehingga membakar solar yang disemprotkan (injcetor) dan di Indonesia minyak solar ditetapkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 978.K/10/DJM.S/2013. Biodiesel atau biosolar adalah jenis bahan bakar alternatif yang terbuat dari minyak nabati yang berasal dari berbagai jenis biji-bijian. Tujuan utama pengembangan biodiesel ini adalah untuk mensubstitusi bahan bakar fosil yang suatu saat akan habis dan menciptakan energi hijau (green fuel) yang ramah lingkungan dan peduli terhadap lingkungan.Penelitian ini menggunakan dua bahan bakar. Yaitu bahan bakar Solar dan biosolar (B20). Proses performance test masing – masing jenis bahan bakar dilakukan selama 2 jam pada beban 7500 kW (75%) selama 1 jam dan 9680 kW (100%)  selama 1 jam setelah itu dilakukan pengambilan data produksi kWh, pemakaian bahan bakar, Pengambilan data emisi gas buang pada sistem pemantauan emisi kontinue (CEMS). Hal ini dilakukan untuk mengetahui tekanan efektif rata-rata (mep), pemakaian bahan bakar spesifik (SFC), efisiensi thermal dan emisi yang dihasilkan. Hasil pengujian performance mesin menunjukkan bahwa tekanan efektif rata-rata tidak berbeda yaitu pada beban 75% selisih 0,132 bar  dan beban 100% selisih 0,132 bar, perbedaan yang cukup signifikan terjadi pada pemakaian bahan bakar spesifik (SFC) menunjukkan perbedaan yaitu pada beban 75% selisih 0,0088   dan pada beban 100% selisih 0,0084  , untuk efisiensi thermal juga menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan yaitu pada beban 75% selisih 2,75 %  dan beban 100% selisih 2,69 %. Sedangkan hasil emisi gas buang yang dihasilkan menunjukkan bahan bakar B20 lebih tinggi dari bahan bakar Solar namun masih masuk dalam nilai parameter baku mutu emisi yang dijinkan sehingga masih dalam parameter aman terhadap lingkungan sekitar.Â