The purpose of this study was to determine the influence of patchouli leaf extract ointment (Pogestemon cablin Benth.) To cure burns of mice (Mus musculus L.) A total of 25 mice aged 2-3 months, divided into 5 treatment groups and 5 replications namely K- control (air), K+ (bioplacenton), K1 (patchouli leaf extract ointment 10 mg/g), K2 (patchouli leaf extract ointment 15 mg/g) and K3 (patchouli leaf extract ointment 20 mg/g). Burns are made by means of the backs of mice induced by hot metal coins with an area of 1 cm and a depth of 0.2 cm. Patchouli leaf extract ointment was given after making the wound in all groups by administering extract 13.760 mg/head/day for K1 20.25 mg/head/day and 27.5 mg/ head/day with one time daily administration for 14 days. The parameters observed in the healing of burns are the absence of exudate (blistered skin), erythema (redness of the skin), swelling, the length of time the wound closes and the wound heals which is marked by a completely closed wound and the growth of hair on the back of mice. This study was an experimental study using a Completely Randomized Design (CRD), data on the duration of wound healing were analyzed by ANOVA (α = 0.05%) and LSD test. The results showed that the dosage of patchouli leaf extract (Pogestemon cablin Benth.) K3 20 mg/g is more effective in accelerating the healing time of burns compared to a positive control (bioplacenton 10%) or administration of synthetic drugs.Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh salep ekstrak daun nilam (Pogestemon cablin Benth.) pada penyembuhan luka bakar mencit (Mus musculus L.) 25 ekor mencit yang berumur 2-3 bulan, dibagi dalam 5 kelompok perlakuan dan 5 ulangan yaitu K- kontrol (air), K+ (bioplacenton10 %), K1 (salep ekstrak daun nilam 10 mg), K2 (salep ekstrak daun nilam 15 mg) dan K3 (salep ekstrak daun nilam 20 mg). Pembuatan luka bakar dilakukan dengan cara punggung mencit diinduksi dengan koin logam panas dengan luas 1 cm dan kedalaman 0,2 cm. Pemberian salep ekstrak daun nilam diberikan setelah pembuatan luka pada semua kelompok dengan pemberian salep ekstrak 13,95 mg/ekor/hari untuk K1 20,55mg/ekor/hari dan 27,9 mg/ekor/hari dengan waktu pemberian satu kali sehari selama 14 hari. Parameter pengamatan peyembuhan luka bakar yaitu tidak adanya kulit melepuh, eritrema (kemerahan pada kulit), pembengkakan, lama waktu luka menutup dan luka sembuh yang ditandai dengan luka menutup sempurna dan tumbuhnya bulu pada punggung mencit.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), data lama waktu peyembuhan luka dianalisis dengan ANOVA (α=0,05%) dan uji BNT Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dosis salep ekstrak daun nilam (Pogestemon cablin Benth.)K3 20 mg/g lebih efektif dalam mempercepat waktu penyembuhan luka bakar dibandingkan dengan kontrol positif atau pemberian obat sintetik (bioplacenton 10%).