This Author published in this journals
All Journal agriTECH
Haryadi Haryadi
Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora No. 1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Retrogradasi pada Pembuatan Sohun Pati Jagung terhadap Karakteristik Fisikokimia Produk dan Aktivitas Prebiotiknya Prima Interpares; Haryadi Haryadi; Muhammad Nur Cahyanto
agriTECH Vol 35, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.342 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9406

Abstract

The study was aimed to determine the optimal storage time of steamed maize starch noodle that gives the desirable properties along with the prebiotic potential. Noodle was prepared by extrusion of the partially cooked maize starch, followed by steaming the strands, and keeping strands at 4 C at various time (0, 1, 2, and 3 h) to enhance retrogradation, and then drying the noodle. The resulted noodle was characterized for physicochemical properties. To evaluate the prebiotic activity, the noodle was rehydrated, and then hydrolyzed by porcine pancreati 30 U/mg) and amyloglucosidase (enzym activity 300 U/mL) to obtain the resistant starch (RS) Type 3. The prebiotic activity of the RS was analayzed by the relative growth ratios of the probiotic bacterias, i. e. ATCC 15707 and JCM 1551, to the enteric bacteria (IFO 3301) on the for control.The results showed that the longer storage time of the cooked starch noodle strands led to the higher values of hardness and cooking time, but lower cooking loss and swelling index, indicating the different level of retrogradation. Prebiotic activities of the RS obtained from cooked noodle strands kept for 3 h was 0.730 based on the growth rate of the , and 0.041 based on that of the . The score for the ocommercial RSI, commercial RSII and inulin were 1.058; 0.405; and 1.130 based on the growth of respectively. The prebioctic activities onfor the commercial RSI, commercial RS II and inulin were 0.062; 0.066; and 0.076 respectively.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk  pati jagung dan mengetahui nilai aktivitas prebiotik produk sebagai hasil pembentukan sifat fungsional prebiotiknya. Penelitian dilakukan dengan perlakuan variasi lama waktu retrogradasi 0, 1, 2 dan 3 jam pada pembuatan sohun terlarut, rehidrasi, rasio pengembangan, elongasi, tekstur, dan kuat patah sohun kering). Hasil analisis dibandingkan dengan sampel komersial dan dipilih produk yang memiliki karakteristik sama dengan produk komersial. Produk terpilih dipreparasi menjadi RS ((30 U/mg) dan enzim amiloglukosidase (300 U/mL), lalu sampel dicuci dengan alkohol 50%, dikeringkan dan disimpan 4 C hingga pemakaian. Analisis nilai aktivitas prebiotik dilakukan dengan menumbuhkan bakteri probiotik (ATCC 15707JCM 1551) dan bakteri enterik (IFO3301) pada media yang mengandung substrat 1% RS sohun teretrogradasi,1% glukosa, 1% RS produk komersial, 1% inulin dan kontrol selama 24 jam pada 37oC. ATCC 15707 diinkubasi pada kondisi anaerobik sedangkan IFO 3301dan JCM 1551 diinkubasi secara aerobik. Nilai aktivitas prebiotik ditentukan berdasarkan pertumbuhan populasi sel bakteri probiotik dan enterik selama 0 dan 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan retrogradasi 3 jam pada suhu 4ooC menghasilkan sohun pati jagung dengan mutu yang paling mendekati produk komersial. Pengaruh lama waktu retrogradasi berbeda nyata terhadap kadar air produk akhir, lama pemasakan, totalkehilangan padatan terlarut, rasio pengembangan, dan tekstur. Nilai aktivitas prebiotik sohun pati jagung teretrogradasi 3 jam pada pertumbuhan   sebesar 0,730 dan   0,041. Nilai aktivitas prebiotik komersial A,komersial B, dan inulin pada adalah 1,058; 0,405 dan 1,130 sedangkan pada  nilai aktivitasnya sebesar 0,062; 0,066; dan 0,076.
Pengaruh Metode Ekstraksi terhadap Karakteristik Crude Laminaran dari Sargassum duplicatum Anies Chamidah; Yustinus Marsono; Eni Harmayani; Haryadi Haryadi
agriTECH Vol 33, No 3 (2013)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.457 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9545

Abstract

Laminaran is a natural polysaccharide extracted from brown algae, are usually used as human food, animal feed and drugs. Laminaran obtained by extracting brown algae powder, with acid solution (LAE) or with water (LWE) is done twice. Extraction by combining both methods were tested as well, that the first extraction using an acid solution further extracted residue re-use of water (LME). Extraction with acid and modification are more efficient than extraction with water, with a relatively higher yield (3.59 and 1.42 fold). With the acid extraction method (LAE), and modification (LME) showed the presence of compounds laminaran (β-(1,3)-D glukopiranosil), extraction using water (LWE) showed no laminaran. In general, the value of yield higher acid extracts, followed by modification extract and water extract. Acid extracts and modifications have moisture, ash and fat content lower than water extract but different levels of protein. The method of extraction with an acid solution and a modification is the best method.ABSTRAK Laminaran adalah polisakarida alami yang diekstraksi dari alga coklat yang banyak dimanfaatkan sebagai makanan manusia, pakan ternak dan obat-obatan. Laminaran diperoleh dengan cara mengekstraksi serbuk alga coklat, dengan  larutan asam (LAE) atau dengan air (LWE) yang dilakukan sebanyak dua kali. Ekstraksi dengan mengkombinasikan kedua metode diuji juga, yaitu ekstraksi pertama menggunakan larutan asam selanjutnya residu diekstrak kembali menggunakan air (LME). Ekstraksi dengan asam maupun modifikasi lebih efisien daripada ekstraksi dengan air, dengan yield relatif lebih tinggi (3,59 dan 1,42 kali). Dengan metode ekstraksi asam (LAE), dan modifikasi (LME) menunjukkan hadirnya senyawa laminaran (β-(1,3)-D-glukopiranosil), sedangkan ekstraksi menggunakan air (LWE) tidak menunjukkan adanya laminaran. Secara umum nilai yield ekstrak asam lebih tinggi, diikuti ekstrak modifikasi dan ekstrak air. Ekstrak asam dan modifikasi mempunyai kadar air, abu dan kadar lemak yang lebih rendah daripada ekstrak air kecuali kadar protein yang tidak berbeda. Metode ekstraksi dengan larutan asam dan modifikasi merupakan metode yang terbaik.
Potensi Spaghettini Komposit Semolina Durum-Pati Ganyong dalam Pembentukan Short Chain Fatty Acid dan Asam Laktat pada Fermentasi Menggunakan Mikroflora Feses Manusia Stefani Amanda Harmani; Haryadi Haryadi; Muhammad Nur Cahyanto; Yudi Pranoto
agriTECH Vol 36, No 2 (2016)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.863 KB) | DOI: 10.22146/agritech.12864

Abstract

Nowadays people have started considering the health beneficial value in selecting food. Government’s demand for utilization of local food and food diversification is also increasing. Considering those reasons, the objective of this study was to create a way of food diversification using local ingredient which has physiological benefits for human health. Resistant starch can improve human colonic health through fermentation by colonic microflora to produce Short Chain Fatty Acid (SCFA) and lactic acid. This research was conducted by combining canna starch with semolina durum into a composite flour for spaghettini production. Various type of canna tuber and canna starch proportion were used in the composite flour. Semolina durum contained higher resistant starch (20%) than red canna starch (17.7%) and green canna starch (15.4%). Combination of durum and red canna starch-based spaghettini produced higher amount of resistant starch, SCFA, and lactic acid than combination of durum and green canna starch- based spaghettini. Durumcanna based spaghettini had the ability to produce SCFA and lactic acid during in vitro fermentation using human colonic microflora although the concentration was lower than those of only durum spaghettini.ABSTRAKKriteria pemilihan makanan oleh masyarakat kini mulai mempertimbangkan nilai kesehatan dari suatu makanan. Sementara, permintaan pemerintah untuk pemanfaatan bahan baku lokal dan diversifikasi pangan pokok pun semakin meningkat. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan untuk mewujudkan penganekaragaman pangan berbasis tepung komposit dari bahan baku lokal yang memiliki nilai fungsional untuk kesehatan kolon. Resistant Starch (RS) dapat meningkatkan kesehatan kolon melalui hasil fermentasinya oleh bakteri usus besar yang berupa Short Chain Fatty Acid (SCFA) dan asam laktat. Penelitian dilakukan dengan mengkombinasikan pati ganyong dan semolina sebagai bahan dasar pembuatan spaghettini. Variasi yang digunakan ialah variasi jenis umbi ganyong serta variasi jumlah pati ganyong dalam tepung komposit. Kadar RS semolina (20%) lebih tinggi daripada kadar RS pati ganyong ungu (17,7%) dan pati ganyong hijau (15,4%). Kadar RS, SCFA, dan asam laktat yang dihasilkan spaghettini durum-pati ganyong ungu lebih besar daripada spaghettini durum-pati ganyong hijau. Spaghettini komposit durum-pati ganyong mampu menghasilkan SCFA dan asam laktat melalui fermentasi in vitro menggunakan mikroflora feses manusia dengan kadar yang lebih rendah daripada spaghettini 100% durum.