Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

FATTY ACID COMPOSITION ANALYSIS OF OIL EXTRACT MICROALGAE Spirulina sp. WITH DIFFERENT EXTRACTION METHODS Heder Djamaludin; Anies Chamidah
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 2 (2021): JFMR VOL 5 NO.2
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.02.10

Abstract

The microalgae Spirulina sp. is a potential biological resource. Utilization of Spirulina sp. very broad in various industrial fields such as nutraceutical, food, cosmetic and pharmaceutical. The purpose of this study was to analyze the chemical composition and fatty acid profile of the Spirulina sp. extracted by different mechanical cell disruption methods. This research method is descriptive, where the microalgae Spirulina sp. extracted using Microwave-Assisted Extraction (MAE) and Ultrasonic Assisted Extraction (UAE) methods, then the oil extract was analyzed for chemical composition and fatty acid profile with GC-MS instrument. The results showed that the oil extract of Spirulina sp. which extracted by MAE method contains 12 types of fatty acids where the levels of Saturated Fatty Acid are 56.01%, Mono-Unsaturated Fatty Acid 7.67%, and Poly-Unsaturated Fatty Acid 36.32%. Spirulina sp. oil extract contains ω-6 (17.17-18.87%) and ω-9 (4.34%) unsaturated fatty acids. Then the Spirulina sp. oil extract extracted by the UAE method contains 19 types of fatty acids where the levels of Saturated Fatty acids are 59.25%, Mono-Unsaturated Fatty acids 8.89%, and Poly-Unsaturated Fatty acids 40.87%. Spirulina sp. oil extract contains types of unsaturated fatty acids ω-3 (0.18-0.41%), ω-6 (18.39-27.73%), and ω-9 (3.50%). The highest fatty acid content in Spirulina sp. oil extract are palmitic acid/SFA (53.30-56.57%), oleic acid/MUFA (4.34-4.50%), and linoleic acid/PUFA (18.39-18.88%).
AONORI YANG DIPERKAYA SPIRULINA DAN EKSTRAK SARGASSUM SP. SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL Anies Chamidah
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 4, No 1 (2020): JFMR VOL 4 NO 1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.612 KB) | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2020.004.01.12

Abstract

Aonori, yaitu produk khas Jepang berupa serbuk kasar berukuran 2 – 3 mm dari alga hijau jenis Monostroma dan Enteromorpha yang ditaburkan di atas Okonomiyaki, Takoyaki, Yakisoba, Tororo (sayuran Jepang parut), Natto (kacang kedelai fermentasi), dan bola nasi. Untuk  mengurangi impor dilakukan rekayasa bahan baku, E. spinosum adalah alga merah yang dapat diolah menjadi aonori tetapi harus di kombinasikan dengan rumput laut yang lain agar mempunyai karakteristik fisik dan organoleptik yang mirip dengan nori aslinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh proporsi E. spinosum dan S. crassifolium  serta S. platensis yang berbeda yang menghasilkan aonori terbaik. Aonori terbaik dihasilkan  dengan proporsi 40% E. spinosum dan 60% S. crassifolium serta 22,5% S. platensis, yang memiliki sifat fisik ketebalan, kuat tarik dan daya serap air berturut-turut: 0,469 mm; 214,7 kgf/cm2 dan 178,01%. Dan kadar air, lemak, abu, protein serta dietary fiber sebesar 16,90%, 4,46%,  6,55%, 4,84%, 25,60%.  Dengan rasa, aroma, tekstur dan warna berturut-turut sebesar  4,90, 4,45, 4,37 dan 5,43 yang menunjukkan agak lebih baik daripada kontrol, serta rendemen sebesar 4,43% . 
KARAKTERISITIK FISIKOKIMIA BIHUN BERAS SUBSTITUSI PARSIAL TEPUNG RUMPUT LAUT Eucheuma cottoni Mr. Hardoko; Anies Chamidah; Mikchaell A.P. Panjaitan; Ain Nun Fakhur Haryady
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 2 (2021): JFMR VOL 5 NO.2
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.02.17

Abstract

Noodle vermicelli is one of Indonesia's traditional noodle products made from rice flour and the vermicelli is characterized by breaking easily. This research aimed to make the vermicelli stronger and more fibrous by substituting E cottonii seaweed. The method used was an experimental method in the form of E cottonii substitution treatment of 25%, 30%, and 35% w / w. The results show that the substitution of E cottonii seaweed in the manufacture of vermicelli noodles can increase the power of vermicelli breaking, rehydration power, and the color of the vermicelli becomes red (oHue 42,35-44,53), but the brightness decreases. The most preferred substituted vermicelli is substituted with 25% E. cottonii with a preference level of 3.55 (likes) from a hedonic scale of 1-5. The substituted vermicelli noodles with E cottonii were selected to meet SNI 01-2975-2006, fracture strength 3.03N (increase by 11.4%), water absorption capacity 128.42% (increase 68.6%), and yield 54.80%, and contains 6.26% dietary fiber.
KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK ABON IKAN TUNA (Thunnus sp.) DENGAN PENAMBAHAN JANTUNG PISANG Titik Dwi Sulistiyati; Jeny Ernawati Tambunan; Mr. Hardoko; Eddy Suprayitno; Bambang Budi Sasmito; Anies Chamidah; Mikchaell Alfanov Pardamean Panjaitan; Heder Djamaludin; Luh Ayu Hesa Frida Nanda Putri; Zulfia Rifka Ayu Kusuma
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 6, No 1 (2022): JFMR VOL 6 NO.1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2022.006.01.2

Abstract

Ikan tuna mengandung gizi yang tinggi yaitu protein 22,6 – 26 gram/100 gram dan lemak 0,2- 2,7 gram/100 gram dengan proporsi 50-60% bagian tubuh dapat dikonsumsi. Dengan kandungan gizi ini, ikan tuna berpotensi diolah menjadi berbagai produk olahan salah satunya adalah abon ikan. Abon ikan memiliki daya simpan (shelf-life) yang relatif lama, yaitu selama 50 hari pada suhu kamar. Namun, abon ikan masih memiliki kekurangan yakni rendahnya kadar serat. Alternatif sumber serat yang dapat ditambahkan adalah jantung pisang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 taraf penambahan jantung pisang yaitu 20%, 25% dan 30% dengan 3 ulangan. Uji yang dilakukan adalah organoleptik untuk mengetahui tingkat kesuakaan panelis terhadap produk abon ikan. Uji organoleptik menggunakan 4 parameter yaitu penampakan, tektur, aroma dan rasa. Hasil perlakuan terbaik berdasarkan keempat parameter tersebut adalah konsentrasi penambahan jantung pisang sebanyak 25% dengan nilai kenampakan 4,067; aroma 3,956; tekstur 4,589; rasa 4,344 dan dengan penerimaan keseluruhan 4,389. Kata kunci: Abon ikan, Jantung pisang, Tuna
Pengaruh Metode Ekstraksi terhadap Karakteristik Crude Laminaran dari Sargassum duplicatum Anies Chamidah; Yustinus Marsono; Eni Harmayani; Haryadi Haryadi
agriTECH Vol 33, No 3 (2013)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.457 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9545

Abstract

Laminaran is a natural polysaccharide extracted from brown algae, are usually used as human food, animal feed and drugs. Laminaran obtained by extracting brown algae powder, with acid solution (LAE) or with water (LWE) is done twice. Extraction by combining both methods were tested as well, that the first extraction using an acid solution further extracted residue re-use of water (LME). Extraction with acid and modification are more efficient than extraction with water, with a relatively higher yield (3.59 and 1.42 fold). With the acid extraction method (LAE), and modification (LME) showed the presence of compounds laminaran (β-(1,3)-D glukopiranosil), extraction using water (LWE) showed no laminaran. In general, the value of yield higher acid extracts, followed by modification extract and water extract. Acid extracts and modifications have moisture, ash and fat content lower than water extract but different levels of protein. The method of extraction with an acid solution and a modification is the best method.ABSTRAK Laminaran adalah polisakarida alami yang diekstraksi dari alga coklat yang banyak dimanfaatkan sebagai makanan manusia, pakan ternak dan obat-obatan. Laminaran diperoleh dengan cara mengekstraksi serbuk alga coklat, dengan  larutan asam (LAE) atau dengan air (LWE) yang dilakukan sebanyak dua kali. Ekstraksi dengan mengkombinasikan kedua metode diuji juga, yaitu ekstraksi pertama menggunakan larutan asam selanjutnya residu diekstrak kembali menggunakan air (LME). Ekstraksi dengan asam maupun modifikasi lebih efisien daripada ekstraksi dengan air, dengan yield relatif lebih tinggi (3,59 dan 1,42 kali). Dengan metode ekstraksi asam (LAE), dan modifikasi (LME) menunjukkan hadirnya senyawa laminaran (β-(1,3)-D-glukopiranosil), sedangkan ekstraksi menggunakan air (LWE) tidak menunjukkan adanya laminaran. Secara umum nilai yield ekstrak asam lebih tinggi, diikuti ekstrak modifikasi dan ekstrak air. Ekstrak asam dan modifikasi mempunyai kadar air, abu dan kadar lemak yang lebih rendah daripada ekstrak air kecuali kadar protein yang tidak berbeda. Metode ekstraksi dengan larutan asam dan modifikasi merupakan metode yang terbaik.
Effect of Sargassum polycystum extract on liver and kidney of diabetic rats Muhamad Firdaus; Anies Chamidah; Annafi Riski Nurcholis; Siti Yulaikah; Pangestuty Yeni Anggraeni; Widya Adi Suryanata; Denny Alghafihqi; Rendi Hardiansyah
Pharmaciana Vol 7, No 2 (2017): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.497 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v7i2.7486

Abstract

Hyperglycemia has been known able to incuce the free radical formation. The reactivity of free radical can affect the dysfunction and structural adjustment on liver and kidney of the diabetic. Polyphenol is bioactive that able to ameliorate the reactivity of free radical. This substance is also contained in brown seaweed.One of brown seaweeds that found on the Indonesia waters is Sargassum polycystum. The objective of this study was to evaluate the S. polycystum extract (SPE) to reduce the damage of the function and structure of liver and kidney in diabetic rats. SPE was obtained by drying, milling, extraction by methanol, concentrating, degassing by nitrogen gas, and finally freeze-drying, respectively. The male of rat strain Wistar was induced to diabetic by streptozotocin. This study was divided into four groups, i.e., normal, diabetic, diabetic + gliclazide and diabetic + SPE, respectively. The treatments of this experiment were executed for 45 days. The polyphenol content, malondialdehyde level, SGPT and SGOT levels, and creatinine levels were measured by the spectrophotometer, the blood glucose level was quantified by glucometer, and the insulin content was determined by ELISA method. The altering of the tissue structure was analyzed by staining method of hematoxylin and eosin. The result showed that the treatment of SPE on diabetic rats able to reduce the blood glucose level, malondialdehyde level of liver, and kidney,  SGPT and SGOT level of liver, creatinine level of blood, and increase of insulin level and improve the liver, and kidney tissue profiles, respectively. These results indicate that SPE can reduce the destruction of structure and function on liver and kidney of the diabetics. 
Prebiotics Activity of Laminaran Derived From Sargassum crassifolium Anies Chamidah; Hardoko Hardoko; Asep Awaludin Prihanto
Research Journal of Life Science Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.58 KB) | DOI: 10.21776/ub.rjls.2016.003.03.4

Abstract

The objectives of this study were to evaluate the prebiotic activity based on the change in cell biomass of the probiotic strain after 24-h growth in the presence of Laminaran from Sargassum crassifolium with the methods of laminaran acid extract (LAE) and laminaran modified extract (LME), inulin, or glucose-relative against the change in cell biomass of Escherichia coli FNCC 0091 grown under the same condition. Prebiotic activity was calculated for L. plantarum FNCC 0051 and Bifidobacterium longum FNCC 1081. The results showed that the increasing cell number of L. plantarum was higher in both substrates LAE and LME (0,58 and 2,03log cycle), whereas that of B. longum was lower. The higher prebiotic activity score obtained for L. plantarum and B. longum grown on LME were positive (0,26 and 0,96 log cycle), whereas the lowest score was for L. plantarum and B. longum grown on LAE, which were negative (-0,35 and -0,31 log cycle), but the higher prebiotic activity score was obtained for inulin (4,08 and 4,78 log cycle). It could be concluded that Laminaran Modified Extract (LME) has potential as prebiotic source, but its potential was lower than inulin.
Aplikasi Gum Arab dan Dekstrin sebagai Bahan Pengikat Protein Ekstrak Kepala Udang Arif Rahman Hakim; Anies Chamidah
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 8, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v8i1.52

Abstract

Telah dilakukan penelitian aplikasi gum arab dan dekstrin sebagai pengikat protein terlarut dari ekstrak kepala udang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan proporsi terbaik dari penambahan gum arab dan dekstrin pada pembuatan bubuk protein sebagai bahan suplementasi nutrisi. Gum arab dan dekstrin yang ditambahkan ialah sebanyak 8% (b/v), dengan empat perlakuan proporsi yang berbeda yaitu 1:0,5; 1:1,75; 1:3; dan 1:4,25. Parameter yang diamati untuk mengetahui sifat fisika dan kimia hasil ekstraksi meliputi kadar nitrogen terlarut, kadar nitrogen amino, kadar nitrogen non protein, kadar protein kasar, kadar air, kelarutan, dan rendemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah penambahan gum arab dan dekstrin dengan perbandingan 1:0,5. Produk memiliki kadar nitrogen terlarut 0,55%, kadar nitrogen amino 2,35%, kadar nitrogen non protein 2,62%, kadar protein kasar 33,20%, kadar air 5,67%, kelarutan 99,15% dan rendemen 5,04%. Produk ini memenuhi kebutuhan jenis asam amino yang disyaratkan ada pada pangan anak usia 10–14 tahun yang di tetapkan oleh FAO. Produk ini juga memiliki sifat kelarutan yang bagus sebagai bubuk karena kelarutannya diatas 95%.
AKTIVITAS ANTIMIKROBIA EKSTRAK Padina gymnospora TERHADAP FILLET IKAN TENGGIRI (Scomberomorus commerson) PADA SUHU DINGIN SELAMA PENYIMPANAN 9 HARI Anies Chamidah; Gaby Shinta Burhana
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 6, No 1 (2022): JFMR VOL 6 NO.1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2022.006.01.16

Abstract

Fillet ikan segar merupakan produk yang tergolong perisable food yaitu bahan pangan yang mudah rusak. Penjualan  fillet ikan umumnya dilakukan hanya di outlet-outlet supermarket yang ada fasilitas pendinginan yang sangat memadahi yang tentunya membutuhkan modal besar. Untuk memasyarakatkan “gemar makan ikan” maka harus dilakukan terobosan-terobosan inovatif, supaya pemasaran ikan dapat sampai menembus daerah atau kampung-kampung salah satunya adalah penjualan ikan-ikan yang tergolong eksklusif dengan harga yang relative “miring” karena fasilitas yang digunakan lebih sederhana tetapi tidak mengurangi kualitas produknya. Salah satu penyebab kerusakan ikan adalah adanya mikroorganisme pembusuk, alternative yang ditawarkan adalah dengan menambahkan zat antimikroba yang aman. Rumput  laut Padina gymnospora mengandung zat antimikroba. Oleh  karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh zat antimikroba/antibakteri ekstrak P. gymnospora pada perlakuan lama masa simpan fillet ikan tenggiri segar. Denga harapan  masa simpannya lebih lama dengan kualitas tetap terjaga.Tahap pertama yang dilakukan adalah mencari konsentrasi terbaik ekstrak P. gymnospora dengan uji antibakteri pada bakteri Salmonella sp. dan Escerichia coli, dan diperoleh konsentrasi terbaik yaitu700mg/ml. Selanjutnya  tahap kedua, ekstrak diaplikasikan pada fillet ikan tenggiri dan dilakukan penyimpanan yang dibandingkan dengan kontrol (tanpa penambahan ekstrak P. gymnospora) dan disimpan selama 9 hari dan setiap 3 hari  dilakukan pengamatan mutu ikan. Meliputi  TVBN, pH, TPC dan Organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan beda nyata (p<0,05) antara fillet yang ditambahi ekstrak dan tanpa ekstrak. Ekstrak P. gmnospora mampu mempertahankan kesegaran fillet ikan tenggiri yang disimpan pada suhu dingin ±4 ºC dengan es batu mampu bertahan selama 6 hari dibandingkan dengan fillet ikan tenggiri tanpa diberi ekstrak Padina gmnospora hanya bertahan selama 3 hari. 
Kualitas Ekstrak Minyak Mikroalga Spirulina sp. dengan Metode Ekstraksi Yang Berbeda Heder Djamaludin; Anies Chamidah
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 8 (2021): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VIII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mikroalga merupakan salah satu organisme yang potensial untuk dijadikan sebagai sumber bahan baku produksi minyak nabati. Minyak nabati yang bersumber dari mikroalga memiliki potensi yang cukup besar dalam pemanfaatannya sebagai edible oil di industri pangan. Keunggulan minyak nabati dari mikroalga bila dibandingkan dengan sumber nabati yang hidup di darat adalah ekstraksi minyak mikroalga tanpa proses penggilingan, minyak mikroalga dapat langsung diektraksi dengan metode maserasi, bantuan enzim, pemerasan, ekstraksi CO2, ultrasonikasi, osmotic shock dan metode perusakan dinding sel yang lain, serta fase pertumbuhannya cepat, produktivitas tinggi dan mampu menghasilkan biomassa 50 kali lebih besar daripada tanaman terrestrial. Metode ekstraksi yang digunakan adalah dengan prinsip perusakan sel (cell disruption method) mikroalga Spirulina sp. melalui metode Ultrasonic Assisted Extraction (UAE) dan Microwave Assisted Extraction (MAE). Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan kedua metode ekstraksi tersebut manakah yang lebih efisien dan mengetahui kualitas minyak yang diperoleh dengan parameter kualitas minyak yakni bilangan Iod, kadar free fatty acid (FFA), dan bilangan peroksida.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan percobaannya yaitu rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan perbedaan metode ekstraksi. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ektstraksi UAE lebih efisien daripada MAE dengan nilai rendemen sebesar 2,15%. Kualitas minyak mikroalga Spirulina sp. dengan metode UAE yakni bilang Iod 116,19 g I2/g, kadar free fatty acid 0,05%, dan bilangan peroksida 1,75 meq O2/g. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa ekstrak minyak mikroalga Spirulina sp. memenuhi standar sebagai minyak nabati. Perlu dilakukan analisis kandungan jenisjenis asam lemak untuk mengetahui kualitas gizi minyak nabati dari mikroalga Spirulina sp.