Hidayati Hidayati
Andalas University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hidroksiapatit dari cangkang telur sebagai bone graft yang potensial dalam terapi periodontal Kosno Suprianto; Hidayati Hidayati; Cytha Nilam; Nurul Khairiyah; Ratu Amelia; Siti Rahmadita
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 5, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.65729

Abstract

Kebutuhan bone graft semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan terapi periodontal. Berbagai macam bahan alami telah diteliti sebagai bahan yang dapat digunakan untuk bone graft. Limbah cangkang telur merupakan pilihan yang potensial dibandingkan dengan bahan alami lainnya karena hidkroksiapatit (HA) dari cangkang telur memiliki kemampuan mensinter yang unggul. Studi pustaka ini bertujuan untuk menilai hidroksiapatit dari cangkang telur sebagai bahan bone graft untuk terapi periodontal. HA merupakan komposisi mineral utama yang hampir menyerupai komposisi mineral pada tulang. HA memiliki sifat biokompatibel, osteoinduktif dan osteokonduktif yang merupakan syarat ideal bahan bone graft. Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa cangkang telur memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam pembentukan tulang. HA dari cangkang telur dapat mencegah transmisi penyakit karena dapat disterilkan dalam temperatur yang tinggi tanpa mengubah sifat biologisnya. Sumber alami HA lainnya yang berasal dari tulang sapi, tulang ikan, cangkang sotong, cangkang tiram dan terumbu karang telah diteliti sebelumnya. Namun, penggunaan yang terus menerus dapat menyebabkan kepunahan. Untuk itu, cangkang telur merupakan peluang yang bagus untuk mengurangi biaya dalam perawatan perbaikan tulang dengan dampak yang sedikit terhadap lingkungan. Kesimpulan: Cangkang telur merupakan bahan bone graft alami yang potensial karena memiliki sifat yang ideal sebagai bahan bone graft, kurangnya resiko transfer penyakit dan biaya yang efektif dan ekonomis, sehingga HA dari cangkang telur dapat digunakan sebagai bahan bone graft yang potensial.
Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Tumbuhnya Gigi Sulung Pada Bayi Usia 6-36 Bulan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Garam Avilia Chandrawita; Kuswardani Susari P; Hidayati Hidayati
Andalas Dental Journal Vol 7 No 1 (2019): Andalas Dental Journal
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.597 KB) | DOI: 10.25077/adj.v7i1.130

Abstract

Background of the study: Exclusive breastfeeding is only receives breastmilk without any addition of other liquids or foods before reaching 6 months of age, where exclusive breastfeeding is the best source of nutrition and contains important nutrients that affect on the growth and the development of teeth eruption in infants. Objective: This study intended to find out the relationship of giving exclusive breastfeeding with the eruption of deciduous teeth in infants age 6-36 months at Integrated Service Post (Posyandu) in the working area of Tanah Garam Community Health Center. Method: This study used observational anaysis method with cross-sectional design. The sample taken by using Random Sampling technique in infants age 6-36 months at Integrated Service Post (Posyandu) in the working area of Tanah Garam Community Health Center as many as 95 infants. Data retrieval was carried out by interview using a questionnaire and then performed dental eruption examination. Data analysis used Chi-Square test. Result: The result of univariate analysis obtained that most of infants age6-36 months at Integrated Service Post (Posyandu) in the working area of Tanah Garam Community Health Center receive exclusive breastmilk and timing of teeth eruption on time. The result of bivariate analysis obtained p value < 0,05. Conclusion: There is significant relationship between the giving of exclusive breastfeeding with the eruption of deciduous teeth in infants age 6-36 months at Integrated Service Post (Posyandu) in the working area of Tanah Garam Community Health Center.