Etty Indriati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Bioarkeologi: Integrasi Dinamis Antara Antropologi Biologis dan Arkeologi Etty Indriati
Humaniora Vol 13, No 3 (2001)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1681.723 KB) | DOI: 10.22146/jh.735

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menguraikan informasi biologis yang terkandung dalam rangka dan gigi manusia dari situs arkeologis. Uraian substansi biologis dalam rangka penting sebagai bagian integratif antropologi biologis dan arkeologi untuk merekonstruksi budaya masyarakat lampau. Pada penggalian situs arkeologis, seringkali temuan artifak disertai temuan tulang dan gigi. Temuan tulang ini, oleh antropologi biologis (antropologi ragawi) acapkali dipublikasikan terpisah dari laporan arkeologi, yang publikasi ini seringkali tidak terbaca oleh arkeologi. Dengan demikian, penelitian antropologi biologis menjadi out of context dari arkeologinya. Sebaliknya, arkeolog mempublikasikan hasil penelitian artifaknya terpisah dari pemeriksaan tulang temuan meskipun keduanya digali dari situs yang sama. Alat-alat seperti gerabah, alat batu, perunggu, dan besi dari situs arkeologis tidak ada dengan sendirinya, tetapi dibuat oleh manusia. Oleh karenanya, analisis produk budaya dan produktornya harus terintegrasi bila kita berupaya mempelajari budaya mereka. Pendekatan terintegrasi ini sekarang lazim dikenal dengan istilah bioarkeologi. Bioarkeologi pertama kali diperkenalkan di kalangan akademik pada tahun 1977 oleh Jane E. Buikstra pada simposium yang didesain untuk meningkatkan komunikasi dan kerja sama antara antropologi biologis dan arkeologi di Amerika Serikat bagian Tenggara yang kaya akan situs arkeologis. Simposium ini melahirkan buku Biocultural Adaptation in Prehistoric America, diterbitkan oleh University of Georgia Press (Blakeley et.al., 1977). Dalam bioarkeologi, data rangka manusia penting untuk menjawab pertanyaan kunci mengenai perkembangan budaya, misalnya efek perkembangan populasi menuju ke organisasi sosial yang kompleks, dan terminasi kultural karena penyakit endemik, dan adanya endogami atau exogami yang diperiksa dengan ciri metrik dan nirmetrik pada rangka.
LATAR BELAKANG TENGKORAK PATOLOGIS DARI PARUH PERTAMA ABAD KE-20 M: DISKUSI BIOANTROPOLOGI HISTORIS DAN BIOARKEOLOGIS Suriyanto, Rusyad Adi; Indriati, Etty; Koesbardiati, Toetik; Murti, Delta Bayu
Berkala Arkeologi Vol. 32 No. 1 (2012)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30883/jba.v32i1.49

Abstract

The environment affects someone’s life, since the environment in the womb to the environment in which he was born and lives first. A-biotic, biotic and socio-cultural environment always have a role in modifying their physic and culture. Role in the care and nurture the baby in the form of the socialization, internalization, and growth-development bring health consequences in the following period. This research aimed to identify a pathological skull from the first half of the 20th century, and discuss the results in a historical bioanthropology and bioarchaeological perspective. The researchers observed and examined the pathological evidences, and determined the diagnosis. Furthermore, the researchers discussed the results with reference to the historical and socio-cultural data associated with the atmosphere and events in the life of the individual. The researchers have given broad perspective in viewing human beings as biological and cultural beings.