Ni Larasati Kartika Sari
Program Studi Fisika, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Nasional, Jakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Karakter Segmen Abnormal pada Citra Mamografi dengan Menggunakan Berbagai Metode Preprocessing Citra Ni Larasati Kartika Sari; Maria Oktavianti; Samsun Samsun
Jurnal Ilmiah Giga Vol 22, No 1 (2019): Volume 22 Edisi 1 Tahun 2019
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jig.v22i1.737

Abstract

Penelitian ini menganalisis pengaruh penerapan beberapa jenis algoritma preprocessing untuk mencari karakteristik segmen abnormal yang tampak pada citra mamografi. Mamografi merupakan pemeriksaan radiografi khusus payudara. Penerapan algoritma preprocessing yang terdiri dari metode filtering, contrast enhancement, sharpening, dan smoothing diharapkan dapat mengurangi noise dan meningkatkan kontras citra mamografi serta membantu ahli radiologi untuk melakukan diagnosis pada citra. Pada penelitian ini akan digunakan dua algoritma filtering yaitu median filter dan gaussian filter. Selain itu digunakan dua algoritma contrast enhancement yaitu global histogram equalization dan CLAHE (Contrast Limited Adaptive Histogram Equalization). Nilai piksel rata-rata segmen abnormal berkisar antara 206.9-213.3 dan rasio sumbu minor/mayor segmen abnormal berkisar antara 0.5-0.7.Pemilihan jenis metode filter (median filter dan gaussian filter) tidak mempengaruhi hasil nilai piksel rata-rata maupun rasio sumbu minor/mayor dan ukuran segmen abnormal, namun pemilihan jenis metode peningkatan kontras (CLAHE dan global histogram equalization) menghasilkan segmen abnormal dengan ukuran yang berbeda. Metode global histogram equalization menghasilkan segmen abnormal yang tidak dapat dibedakan dengan sekitarnya sehingga hasil ekstrasi segmen terlalu besar.
Analisis Nilai Piksel Liver-Kidney Pada Citra Ultrasonografi Pasien Non-Alcoholic Fatty Liver Disease Suci Rahmawati; Samsun Samsun; Ari Mutanto; Ni Larasati Kartika Sari
Jurnal Ilmiah Giga Vol 21, No 2 (2018): Volume 21 Edisi 2 Tahun 2018
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.914 KB) | DOI: 10.47313/jig.v21i2.607

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengetahui selisih nilai piksel Liver-kidney berdasarkan derajat perlemakan hati, perbandingan selisih nilai piksel Liver-kidney berdasarkan derajat perlemakan hati, dan membandingkan hasil analisis selisih nilai piksel Liver-kidney dengan diagnosis klinisi. Penelitian ini menggunakan 80 citra ultrasonografi dengan klinis Non-Alcoholic Fatty Liver Disease pada setiap derajat perlemakan hati dan citra normal, dan analisis nilai piksel dilakukan dengan software Matlab 2013a. Sebelum pengamatan nilai piksel, citra USG diproses dengan preprocessing terlebih dahulu. Adapun preprocessing memanfaatkan algoritma filtering berupa filter Gaussian dan filter Wiener. Hasil penelitian menunjukkan selisih nilai piksel semakin besar sesuai dengan derajat perlemakan hati. Penggunaan filter Gaussian dalam menentukan selisih nilai piksel liver-kidney lebih baik dibandingkan filter Wiener. Selain itu, penentuan selisih nilai piksel liver-kidney lebih sensitif pada citra kategori severe dibandingkan derajat perlemakan hati lainnya.
Evaluasi Kurva Noise Power Spectrum (NPS) dari Citra CT Scan dengan Variasi Faktor Eksposi Doharmansyah Putra; Ni Larasati Kartika Sari; Puji Hartoyo
Jurnal Ilmiah Giga Vol 23, No 1 (2020): Volume 23 Edisi 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jig.v23i1.870

Abstract

Penelitian ini menganalisis kualitas citra CT-Scan berupa noise yang diukur dengan menggunakan metode NPS. (Noise Power Spectrum). Citra CT-Scan didapatkan dengan menggunakan CT-Scan merk siemens somatom emoticon dengan menggunakan solid water phantom dan variasi faktor eksposi 80 kVdan 130 kV dengan variasi mAs 100 mAs, 150 mAs, 200 mAs, 250 mAs, 300 mAs. Program pengukuran NPS dilakukan dengan menerapkan transformasi fourier pada 4 Region of Interent (ROI) homogen di citra. Program pengukuran NPS dikembangkan dengan software matlab. Hasil penelitian menunjukan bahwa kurva NPS berbentuk parabola, dimana terdapat 2 kemiringan. Kemiringan tersebut merupakan hasil dari filtering yang dilakukan oleh algoritma rekonstruksi pada sistem reknstruksi citra CT-Scan. Selain itu tinggi puncak kurva NPS juga dipengaruhi oleh nilai kV dan mAs. Semakin tinggi nilai kV dan mAs yang diberikan maka puncak kurva NPS yang didapatkan semakin rendah. Luas di bawah kurva NPS merupakan nilai varians (σ2), sehingga hal ini menunjukan semakin tinggi kV dan mAs semakin rendah tingkat noise.
The Effects Of High Dose and Low Dose Protocols In Thorax’s CT Scan Image Quality Ni Larasati Kartika Sari; Deni Tiko Bahagia; Puji Hartoyo; Dewi Muliyati
INDONESIAN JOURNAL OF APPLIED PHYSICS Vol 11, No 2 (2021): IJAP Volume 11 ISSUE 02 YEAR 2021
Publisher : Department of Physics, Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/ijap.v11i2.48365

Abstract

ABSTRACTThe aim of this research was to evaluate the effects of two different dose protocols’ usage on image quality. This research was performed on three different CT Scanners using high dose and low dose protocols of thorax scan. Different exposure parameters were used, depending on each scanner’s setting. GE QA CT Scan phantom was used for image quality assessment.  Image quality measured were CT number accuracy, uniformity and linearity, noise uniformity, spatial resolution and Contrast To Noise Ratio (CNR). CT Scan’s dose index, CTDIvol (Volumetric Computed Tomography Dose Index), was also measured to evaluate how these two protocols work in reducing radiation dose. The result showed that the usage of low dose protocols reduce the CTDIvol value at 85-91% compared to the high dose protocols, meanwhile most of the image quality parameters obtained from both protocols were still considered good. The CT number accuracy, uniformity, linearity and noise uniformity for all CT Scans were all still inside BAPETEN’s (Indonesia National Regulator Agency) threshold. There were 20-23% difference on the spatial resolution value measured from both protocols. The most significant difference came from CNR. The CNR obtained from high dose protocols were 65-93% higher than the one from low dose protocols.   Keywords: contrast to noise ratio, CTDIvol, CT number, spatial resolutionABSTRAKPenelitian ini mengevaluasi pengaruh penggunanaan protokol dosis tinggi dan protokol dosis rendah terhadap kualitias citra dan dosis khususnya pada pemeriksaan CT Scan thorax. Penelitian ini dilakukan pada 3 sampel CT Scan yang berbeda. Faktor eksposi yang digunakan berbeda untuk tiap scanner, bergantung pada setting yang terdapat pada scanner. Fantom yagdigunakan untuk menilai kualitas citra adalah fantom GE QA CT Scan. Adapun kualitas citra yang diukur adalah keseragaman, akurasi, dan linearitas CT number, keseragaman noise, resolusi spasial, serta Contrast to Noise Ratio (CNR). Sementara dosis radiasi yang diamati adalah CTDIvol (Volumetrik Computed Tomography Dose Index) yang tampil pada konsol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan protokol dosis rendah mampu mengurangi nilai CTDIvol sebesar 85-91% dibanding dengan protokol dosis tinggi, sementara sebagian besar parameter kualitas citra yang diukur masih dinilai baik. Nilai akurasi, keseragaman, dan linearitas CT number  serta keseragaman noise pada protokol dosis tinggi dan dosis rendah, keseluruhannya masih dalam batas ambang BAPETEN. Terdapat perbedaan sebesar 20-23% pada nilai resolusi spasial yang terukur dari  kedua protokol. Nilai CNR pada protokol dosis tinggi lebih baik dari pada protokol dosis rendah, dengan perbedaan yang cukup signifikan, yaitu 65-93%.Kata kunci: contrast to noise ratio, CTDIvol, CT number, resolusi spasial