This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ilmiah Giga
Febria Anita
Program Studi Fisika, Universitas Nasional

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Dosis Serap CT Scan Thorax Dengan Computed Tomography Dose Index Dan Thermoluminescence Dosimeter Lutfiana Desy Saputri; Budi Santoso; Agung Nugroho Oktavianto; Febria Anita
Jurnal Ilmiah Giga Vol 20, No 1 (2017): Volume 20 Edisi 1 Tahun 2017
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.819 KB) | DOI: 10.47313/jig.v20i1.546

Abstract

Pemeriksaan CT scan thorax banyak digunakan dirumah sakit untuk mengetahui penyakit atau kelainan yang terdapat pada mediastinum atau paru-paru. Selama scanning, pasien mendapatkan radiasi pada pesawat CT scan. Perkiraan dosis yang diterima pasien sudah ada pada layar monitor yaitu nilai CTDI, namun untuk mengetahui dosis sebenarnya yang diterima pasien maka perlu pengukuran langsung menggunakan TLD yang ditempelkan pada tubuh pasien selama proses scanning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya dosis yang diterima pasien selama CT scan thorax, membandingkan besar dosis yang diterima pasien dengan menggunakan TLD dan nilai CTDI yang tertera pada layar monitor selama CT scan thorax, mengetahui hasil ukur dosis masih dalam batas panduan monitor selama CT scan yang ditetapkan atau tidak, mengetahui hubungan antara hasil ukur dosis dengan DLP pada pasien selama CT Scan thorax. Penelitian diawali dengan pengukuran konsistensi keluaran tegangan tabung sinar-X (kVp Output). Lalu dilakukan pengukuran dosis radiasi pada area thorax dengan menggunakan chips TLD-100 yang ditempelkan pada permukaan area thorax terhadap 9 pasien yang berbeda-beda. Chips TLD-100 ditempelkan pada 3 titik yaitu caput humerus kanan, caput humerus kiri, dan sternum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) besarnya dosis radiasi yang diterima pasien selama CT scan thorax sebesar 16,19 mGy sampai dengan 27,66 mGy. (2) prosentasi perbedaan hasil ukur terhadap CTDI vol sebesar 0,06%-70,74%, adanya perbedaan rerata dosis pada tiga titik pengukuran yaitu caput humerus kanan sebesar 17,6 mGy, caput humerus kiri sebesar 16,52 mGy, dan sternum sebesar 25,4 mGy. (3) penerimaan dosis rata-rata pasien pada CT Scan thorax masih dalam batas panduan dosis CT scan yang ditetapkan oleh European Commission, yaitu sebesar 30 mGyuntuk CT thorax rutin, namun nilai DLP yang didapatkan berada diatas panduan dosis yang ditetapkan. (4) hasil ukur dosis berbanding lurus dengan DLP ( dose length ProduCT) yang diterima pasien.
Analisis Jumlah Kadar Hemoglobin Dan Sel Darah Putih (Leukosit) Pada Mencit (Mus Musculus) Sebelum Dan Sesudah Radiasi Gamma Co-60 Dengan Berbagai Variasi Dosis Yulita Wulandari; Puji Hartoyo; Febria Anita; Purwantiningsih Purwantiningsih
Jurnal Ilmiah Giga Vol 17, No 1 (2014): Volume 17 Edisi 1 Tahun 2014
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.536 KB) | DOI: 10.47313/jig.v17i1.534

Abstract

Radiasi diketahui mempunyai efek merusak sel-sel induk dan sel-sel prekursor pada sumsum tulang (sindrom sumsum tulang), sehingga menurunkan jumlah sel-sel darah dalam peredarannya.Dalam kondisi normal, kehilangan komponen sel darah akibat konsumsi makanan, infeksi maupun umur dapat diimbangi oleh produksi sel darah induk dalam sumsum tulang. Radiasi dapat menghambat aktivitas sel darah induk atau menghentikan aktivitasnya sama sekali, tergantung pada dosis radiasi yang diterimanya. Selain itu sel darah yang bersirkulasi akan mengalami kematian interfase. Dengan demikian, radiasi akan menurunkan jumlah sel darah yang bergantung pada radiosensitivitas dan harapan hidup sel. Telah dilakukan penelitian respon adaptasi pada 30 ekor mencit jantan berumur 37 – 46 hari, dengan berat dalam rentang 23.79 – 26.66 gram. Sampel mencit dibagi menjadi 10 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3 mencit yang diberi perlakuan penyinaran dengan radiasi gamma Co-60, mencit diberi dosis tunggal 0,5 Gy, 1 Gy, 1,5 Gy, 2 Gy, 2,5 Gy, 3 Gy, 3,5 Gy, 4 Gy, 4,5 Gy dan 5 Gy. Sampel darah mencit diambil sebelum dan sesudah penyinaran.Sampel yang diambil berupa hemoglobin dan leukosit. Jumlah hemoglobin rata-rata mencit 12,899 g/dl sebelum radiasi dan 12,154 g/dl sesudah radiasi dengan variasi dosis 0,5 Gy hingga 5 Gy. Jumlah leukosit rata-rata mencit 8,462 x 103/μl sebelum radiasi dan 7,207 x 103/μl sesudah radiasi dengan variasi dosis 0,5 Gy hingga 5 Gy.
Analisis Optimasi Citra Radiografi Pada Pemeriksaan Thorax Sistem Computed Radiography (CR) Terhadap Entrance Surface Dose (ESD) Tri Ambarsari; Budi Santoso; Nursama Heru Apriantoro; Febria Anita
Jurnal Ilmiah Giga Vol 17, No 1 (2014): Volume 17 Edisi 1 Tahun 2014
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.257 KB) | DOI: 10.47313/jig.v17i1.533

Abstract

Telah dilakukan penelitian analisis variasi faktor eksposi pemeriksaan thorax terhadap dosis permukaan dan noise pada citra radiografi. Dilakukan 10 (sepuluh) kali ekspos pada phantom thorax dengan faktor  eksposi 50 kV- 8 mAs, 50 kV-10 mAs, 55 kV- 8 mAs, 55 kV-10 mAs, 55 kV-10 mAs, 60 kV- 8 mAs, 60 kV-10 mAs, 66 kV-8 mAs, 66 kV-10 mAs dan 102 kV- 1 mAs, 102 kV - 2,5 mAs untuk teknik kV tinggi. Untuk masing-masing faktor eksposi ditempelkan satu TLD yang diletakkan di tengah lapangan penyinaran untuk mengukur nilai dosis permukaan. Kondisi eksposi optimum pemeriksaan thorax PA (dinyatakan dengan nilai lgM ) terjadi ketika penggunaan faktor eksposi 55 kV dengan 8 mAs karena nilai lgM yang didapat yaitu 1,91 , nilai standar deviasi 6,605 dan nilai ESD sebesar 0,098 mGy.
Interpretasi Struktur Bawah Permukaan Untuk Mengetahui Keberadaan Sumber Mata Air Di Daerah Jaboi Sabang Dengan Menggunakan Data Geolistrik Konfigurasi Schlumberger Junelwan Junelwan; Diyan Partiningtyas; purwantiningsih purwantiningsih; Febria Anita
Jurnal Ilmiah Giga Vol 19, No 2 (2016): Volume 19 Edisi 2 Tahun 2016
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.083 KB) | DOI: 10.47313/jig.v19i2.563

Abstract

Survei geolistrik telah dilakukan di daerah Jaboi Sabang untuk mendapatkanresistivitas struktur permukaan dengan menggunakan metode Schlumberger soundinggeolistrik. 4 (empat) elektroda diinjeksikan ke dalam tanah di mana resistivitas diukurmenggunakan Nainura NRD 2.2 resistivity meter. Data yang didapatkan dianalisisa dengansoftware IXID v2. Hasil menunjukkan bahwa akuifer yang ditemukan dari model ini cukupbaik untuk eksplorasi mendapatkan air bersih pada kedalaman 1,5-6,4 meteran. Nilairesistivitas pada lapisan ini berkisar 35,4 - 41,4 ohm meter yang sesuai dengan resistivitasair.
Analisis Radiasi Hambur di Luar Ruangan Klinik Radiologi Medical Check Up (MCU) Muh. Zakky Arizal; Budi Santoso; Dwi Bondan Panular; Febria Anita
Jurnal Ilmiah Giga Vol 20, No 2 (2017): Volume 20 Edisi 2 Tahun 2017
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.459 KB) | DOI: 10.47313/jig.v20i2.556

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Analsisis Radiasi Hambur di Luar Ruangan Klinik Radiologi Medical Check Up (MCU). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis radiasi hambur yang diterima titik perisai dan Pola sebaran radiasi hambur di belakang titik perisai. Penelitian ini menggunakan surveymeter sebagai alat ukur radiasi. Proses pengambilan data dilakukan dengan cara peneliti berdiri dibelakang dinding setiap dilakukan pemeriksaan dengan faktor eksposi yang sudah ditentukan yaitu 50, 55, dan 60 kV dengan waktu 16 mAs. Pengambilan data dilakukan dengan beberapa kali agar datamenjadi lebih akurat. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan laju dosis radiasi sebesar 0,477, 0,76, dan 0,897mSv/tahun masih jauh dari nilai batas dosis untuk pekerja radiasi 20 mSv dan masyarakat umum 1 mSv. Pola sebaran radiasi hambur kenaikan yang signifikan ditujukan oleh dinding penahan yang merupakan shielding F yang terletak di didalam ruangan untuk tempat berlindungnya petugas radiasi ketika melakukan pemeriksaan.
Verifikasi Distribusi Dosis TPS Dan Pesawat Linac Menggunakan Phantom Octavius 4D Dengan Teknik IMRT Protokol Kanker Lidah Tomas Wali; Febria Anita
Jurnal Ilmiah Giga Vol 20, No 2 (2017): Volume 20 Edisi 2 Tahun 2017
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.007 KB) | DOI: 10.47313/jig.v20i2.555

Abstract

Tindakan terapi bertujuan untuk hasil yang optimal berupa kematian jaringan kangker sebanyak mungkin dan kerusakan minimal pada jaringan sehat sehingga dilakukan upaya untuk mengoptimalkan hasil pengobatan radiasi. IMRT merupakan salah satu teknik radioterapi menggunakan pesawat LINEC dengan banyak lapangan penyinaran yang menggunakan intensitas radiasi yang berbeda – beda untuk mendapatkan dosis maksimal pada organ target tumor dan dosis seminimal mungkin pada organ sehat. Verifikasi dilakukan dengan menggunakan Octavius 4D. Dari penelitian yang telah dilakukan pada 2 pasien dengan protokol kanker lidah, dimana 2 pasien dilakukan verifikasi pada setiap lapangan dan gabungan semua lapangan, Didapatkan kesesuaian piksel bagus untuk semua pasien dengan kriteria γ ≤ 1 pada 5 % DD, dan 3 mm DTA. Hasil verifikasi untuk semua lapangan penyinaran didapat kesesuaian piksel yaitu 99,7% untuk pasien 1 dan 2 Kesesuaian piksel untuk dan pasien 2 hasil verifikasi untuk semua lapangan penyinaran didapat kesesuaian piksel yaitu 98,4 %. Kesesuaian piksel untuk verivikasi setiap lapangan penyinaran pada pasien 1 : 96,8 %, 86,0 %, 96,2 %, 97,8 %, 98,5 %, 96,3 %, 93,9 %, pasien 2 : 97,8 %, 94,2 %, 95,1 %, 97,9 %, 98,5 %, 88,2 %, 96,2 %. Perbedaan pengukuran disebabkan antara lain karena pergerakan MLC secara dinamis, tegangan arus yang tidak stabil, temperatur ruangan yang selalu berubah - ubah dan daerah dosis rendah.
Evaluasi Kualitas Citra Mamografi Metode Automatic Exposure Control (AEC) Menggunakan Normalized Anisotropic Quality Index (NAQI) Ririn Septya Anggraini; Ni Larasati Kartika Sari; Idris Kusuma; Febria Anita
Jurnal Ilmiah Giga Vol 25, No 2 (2022): Volume 25 Edisi 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jig.v25i2.1651

Abstract

Mammography image is expected to have high image resolution quality so that the image is able to show microcalcifications as a sign of a malignant breast tumor with a size ranging from 0.1 mm. Automatic Exposure Control (AEC) is an image acquisition mode in mammography that is designed to strike a balance between patient dose and image quality by accommodating differences in breast size. This study aims to obtain the results of measuring mammographic image quality using Normalized Anisotropic Quality Index (NAQI), assessing the performance of AEC against variations in Compressed Breast Thicknes (CBT), density and Average Glandular Dose (AGD). This study using 20 mammographic images in AEC mode, Cranio Caudal (CC) projections. The data in the forms of CBT, breast density and AGD were also taken. In this study, the CBT range was 45-81 mm, the density range was 14-18%, the AGD range was 1.25-2.26 mGy with the patient's age ranged from 39-67 years and the compression pressure ranged from 20.0169-157.9111 N. Then the images are grouped based on CBT, density and AGD, to get the NAQI values. The results of NAQI values are e ues sults o(0.111-2). The highest NAQI value obtained on CBT images of 61 mm, density 14.64% and AGD 1.41 mGy.