Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN PADA SMP NEGERI 2 UNGGUL MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR Sri Banun; Yusrizal .; Nasir Usman
Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 4, No 1: Februari 2016
Publisher : Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.552 KB)

Abstract

Abstract: Strategies appropriate principals are highly demanded to make a change to improve the quality of schools. The purpose of this study to determine the program, program implementation, evaluation and barriers faced by principals to improve the quality of education at the Junior High School 2 Mesjid Raya of Aceh Besar district. The technique of collecting data through observation, interviews, and documentation. Research subjects principals, vice-principals, school committee, chairman MGMPs, teachers and supervisors. Data were analyzed by reducing, display, draw conclusions and verification of data. The results showed: (1) Programs are arranged not entirely based on the consensus reached school personnel. Quality improvement programs documented in the annual program and semester program to be used as a reference in implementing the program. (2) The implementation of the quality improvement program begins with the division of tasks with daily activities forming the executive committee of the school. Programs implemented not entirely based on a predetermined schedule. If the principal is absent, then the authority to implement the program submitted to the vice-principal or a senior teacher. (3) The evaluation was conducted by a committee or team that has been formed by the principal that includes principals, vice principals, supervisors and senior teachers. Prior to the evaluation carried out, the executive committee drafting and preparing instruments evaluation beforehand. The evaluation results will be analyzed and used as a consideration in the decision making in determining the program the following year, and (4) barriers faced by principals are still lacking kediplinan teachers, most school personnel are less committed to the running quality improvement program, the principal less timely in implementing quality improvement programs, the majority of teachers are less serious when seniors do performance monitoring.Keywords: Strategy, Principal and Quality of Education Abstrak:Strategi kepala sekolah yang tepat sangat dituntut untuk melakukan suatu perubahan guna meningkatkan mutu sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui program, pelaksanaan program, Evaluasi dan hambatan-hambatan yang dihadapi kepala sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan pada SMP Negeri 2 Unggul Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian kepala sekolah, wakil kepala sekolah, komite sekolah, ketua MGMP, guru dan pengawas. Data dianalisis dengan cara mereduksi, display, mengambil kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Program disusun tidak semuanya berdasarkan hasil musyawarah personel sekolah. Program peningkatan mutu didokumentasikan dalam program tahunan dan program semester untuk dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan program. (2) Pelaksanaan program peningkatan mutu diawali dengan pembagian tugas dengan membentuk panitia pelaksana kegiatan harian sekolah. Program dilaksanakan tidak seluruhnya berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan. Apabila kepala sekolah berhalangan, maka wewenang pelaksanaan program tersebut diserahkan kepada wakil kepala sekolah atau guru senior. (3) Evaluasi dilaksanakan oleh panitia atau tim yang telah dibentuk oleh kepala sekolah yang meliputi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, pengawas dan guru senior. Sebelum evaluasi dilaksanakan, panitia pelaksana evaluasi menyusun dan menyiapkan instrumen terlebih dahulu. Hasil evaluasi akan dilakukan analisis dan dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam menentukan program pada tahun berikutnya, dan (4) Hambatan-hambatan yang dihadapi kepala sekolah adalah kediplinan guru masih kurang, sebagian personel sekolah kurang komitmen dalam menjalankan program peningkatan mutu, kepala sekolah kurang tepat waktu dalam melaksanakan program peningkatan mutu, sebagian guru kurang serius ketika senior melakukan pengawasan terhadap kinerjanya.  Kata Kunci: Strategi, Kepala Sekolah dan Mutu Pendidikan
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS BIOLOGI SISWA SAAT PEMBELAJARAN DARING Ismi Rindu Adinda; Uswatun Hasanah; Sri Banun
Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi dan Biologi Vol 4, No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/biolokus.v4i2.1026

Abstract

This study aims to analyze the critical thinking skills of MAN students during online learning. This research includes descriptive research with a quantitative approach. The research subjects were 54 students of class XI MIA 3 and XI MIA 4 MAN Tanjungbalai by using simple random sampling technique. The data were collected by using a question instrument in the form of essay as many as ten questions. The data analysis technique used in this research is descriptive statistical processing. The results showed that the indicator giving a simple explanation had an average value of 66.66 with a sufficient category, the indicator determining the basis for decision making had an average value of 56.94 with a less category, the indicator drew conclusions with an average value of 52.77 with a poor category, the indicator provides further explanation with an average value of 59.72 with less category, tactics and strategy indicator has an average value of 58.79 with less category, critical thinking ability of students of class XI MIA 3 and XI MIA 4 MAN Tanjungbalai as a whole when online learning has an average value of 59.57 in the less category. One of the efforts that can improve students' critical thinking skills is using the right learning method such as problem-based learning.
Pembelajaran Make a Match Meningkatan Prestasi Belajar Bagi Siswa Kelas I di SDN 2 Ngadirejo Pogalan Kabupaten Trenggalek sri banun
Jurnal Pendidikan : Riset dan Konseptual Vol 3 No 1 (2019): Volume 3, Nomor 1, Januari 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.65 KB) | DOI: 10.28926/riset_konseptual.v3i1.104

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi objektif tentang peningkatan prestasi belajar IPA materi Benda dan Sifatnya melalui model pembelajaran Make a Match bagi siswa kelas I Semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 di SDN 2 Ngadirejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek. Penelitian dilakukan dengan diawali pelaksanaan tahap pra penelitian, yakni tahap pra siklus. Pada tahap pra siklus ini guru menerapkan metode ceramah dengan materi: “Lingkungan,” dan KKM 70. Tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar 58% (7 siswa) dari 12 siswa. Setelah melalui pengamatan pada pra siklus dilakukan tahap siklus I, pengamatan yang diperoleh menunjukkan sebanyak 8 siswa (67%) aktif dalam pembelajaran. pada siklus II pertemuan 2 menunjukan hasil sebanyak 11 siswa (92%) aktif dalam pembelajaran. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi Benda dan Sifatnya bagi siswa kelas I Semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 di SDN 2 Ngadirejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek.
Meningkatkan Hasil Belajar siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Practice Reheasel Pairs Pada Mata Pelajaran IPA Di kelas V SD Negeri 060791 Medan Area TA. 2021/2022 Sri Banun
Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar  Vol 3 No 2 (2022): Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan Model Pembelajaran Practice Rehearsel Pairs Untuk Meningkatkan Hail Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas V SD Negeri 060791 Medan Area. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran peningkatan hail belajar siswa pada mata ppelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran practice rehearsal pairs. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan dua siklus yang terdiri dari beberapa tahap. Tahapan tersebut terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan,pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi. Observasi meliputi observasi aktivitas guru dan siswa. Berdasarkan hail penelitan diperoleh bahwa hasil belajar siswa meningkat dari 69,23% pada siklus I menjadi 84,62% pada siklus II. Dari hasil pengamatan kegiatan mengajar guru pada siklus II dengan pengamatan kegiatan mengajar guru pada siklus II dengan perolehan persentase paad pertemuan ke -1 dan ke-2 diperoleh 81,25% dan 87,5% dan mengalami peningkatan pada siklus II dengan perolehan persentase pada pertemuan ke-1 adalah 90,62% dan pada pertemuan ke-2 adalah 93,75%. Dari hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I pertemuan ke-1 dan ke-2 diperoleh bahwa siswa yang partisipatif sebesar 7,69% dan 15,38% dan mengalami peningkatan pada siklus II dengan perolehan persentase pada pertemuan ke-1 ada;ah 53,85% dan pada pertemuan ke-2 adalah 84,61% .
Penanaman Nilai Moral dan Pengetahuan Hukum untuk Mengantisipasi Kenakalan Remaja di SMK 8 Medan Sri Banun; Muhammad Azmi
Nusantara Mengabdi Kepada Negeri Vol. 2 No. 3 (2025): August : Nusantara Mengabdi Kepada Negeri
Publisher : Asosiasi Peneliti dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/numeken.v2i3.1264

Abstract

Adolescence is the stage where a child's puberty occurs before reaching adulthood, this is a process that every child must go through between the ages of 12 and 18. At this stage, children who are growing up generally experience several changes both physically, emotionally, and emotionally, becoming more sensitive to circumstances and desires or high curiosity about their environment. In conditions like this, the role of several parties and knowledge is very necessary to control and supervise without having to restrain so as to hinder the development of the teenager, these parties include parents, family, teachers, and the community. Based on this, it is felt necessary to carry out socialization and a direct approach to convey the importance of knowledge or science to fortify adolescent behavior so that a situation that exceeds the limit does not occur such as promiscuity, free sex and other negative influences that must be directly conveyed to the teenager. From this service, a report was made as a form of steps that have been taken as an effort to protect the generation with knowledge in the digital era for the future. In addition, in facing the increasingly rapidly developing digital era, teenagers are very vulnerable to the influence of social media and the flow of information that is so fast and unlimited. Easy access to various digital platforms can have positive impacts if used wisely, but it also has the potential to lead teens to negative content if not properly supported. Therefore, digital literacy is a crucial skill for teens to master, enabling them to select information, convey critical messages, and use technology responsibly.