Didik Sugianto
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI JALUR EVAKUASI BENCANA GUNUNG API SEULAWAH AGAM DI KECAMATAN SEULIMUM KABUPATEN ACEH BESAR T. Saiful Bahri; Mirza Irwansyah; Didik Sugianto
Jurnal Ilmu Kebencanaan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 3, No 4: November 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Kebencanaan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This thesis discusses the evaluation of evacuation route of the volcanic disaster of Seulawah Agam in Seulimum sub-district of the District of Aceh Besar. Evacuation route is a special path that links all affected areas to a safer area (Gathering Point). The evacuation route and evacuation point are determined in a participatory way so that it can reduce the vulnerability level of the community. Qualitative method is used in this research. Source of data that used in this research consists of primary data (field research) and secondary data (library research). The results of analyzing the data show that the condition of the village main road as the community evacuation route established very well, however certain areas need several improvements such as street lighting need to be added especially at the crossroads, and disaster evacuation signs have not yet been installed, making it more difficult for the residents during the evacuation process. All residents in the three villages 100% stated that the community involvement in the planning of evacuation route is very important in order to achieve the result that suitable to the needs of the community and the environmental condition. In general, the level of community involvement in the evacuation route planning process has been very well. The community actively participated during the process. Around 50% of the residents Gampong Iboih Tanjong actively and excellently involved during the process, for the community involvementĀ  55% of residents of Gampong Iboih Tunong actively and excellently involved during the planning process, the third village, Gampong Alue Rindang, 65% of residents of Gampong Iboih Tunong actively and excellently involved during the planning process. With the high level of community involvement during the evacuation planning process, it is expected the evacuation route that has been made before will be able to quickly and efficiently help the community in evacuation process once the disaster occurred
PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN SENJATA KIMIA OLEH SURIAH PADA TAHUN 2014-2015 DITINJAU DARI HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL Didik Sugianto
NOVUM : JURNAL HUKUM Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2674/novum.v4i2.22104

Abstract

Konflik di Suriah merupakan konflik dengan penggunaan senjata kimia, setelah penggunaan senjata kimia muncul resolusi Dewan Keamanan Nomor 2235 Tahun 2015, yang menyatakan untuk mencari pelaku penggunaan senjata kimia. Dewan Keamanan membentuk Joint Investigative Mechanism selanjutnya disebut JIM untuk menyelidiki pelaku, pada laporan ketiga JIM bahwa tentara negara Suriah yang menggunakan senjata kimia Klorin. Konvensi Senjata Kimia Tahun 1993 melarang penggunaan senjata kimia untuk metode perang. Pasal 49 Konvensi Jenewa mewajibkan pertanggungjawaban terkait penggunaan senjata kimia tersebut, upaya untuk menuntut pertanggungjawaban terkendala oleh Veto yang dilakukan Rusia dan China yang menggagalkan resolusi untuk Suriah. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis dan merumuskan bentuk pertanggungjawaban penggunaan senjata kimia oleh Suriah dan penyelesaian atas penggunaan senjata kimia. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Bahan hukum yang digunakan yaitu primer dan sekunder. Teknik analisis menggunakan metode preskriptif untuk menganalisis kasus tersebut. Hasil penelitian dan pembahasan yaitu laporan penggunaan senjata kimia oleh JIM merupakan mandat dari resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2235 Tahun 2015 yang bertujuan untuk mencari pelaku penggunaan senjata kimia dan berdasarkan laporan, dari sembilan kasus yang diselidiki, tiga kasus dilakukan oleh tentara negara Suriah yang menjatuhkan bom barrel yang di isi Klorin, sedangkan yang lainnya tidak cukup bukti. Bentuk pertanggungjawaban yaitu menuntut pelaku individu yang bertanggungjawab atas penggunaan senjata kimia melalui sebuah panel kejahatan perang yang dibentuk oleh Majelis Umum berdasarkan resolusi nomor 377 Uniting for Peace Tahun 1950 yang memberikan kewenangan Majelis Umum untuk menyelesaikan sebuah sengketa, selanjutnya Suriah harus memberikan kompensasi sesuai dengan Konvensi Den Haag Tahun 1907. Penyelesaian penggunaan senjata kimia dapat dilakukan melalui Majelis Umum berdasarkan resolusi yang sama untuk menyelesaikannya. Langkah yang dilakukan adalah dengan jalan melakukan pelucutan senjata kimia dan membentuk pasukan penjaga perdamaian agar tidak terulang kembali penggunaan senjata kimia. Kata Kunci: Hukum Humaniter Internasional, Senjata Kimia, Pertanggungjawaban Pidana, Penyelesaian Sengketa.