Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH KETERLIBATAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN TERHADAP PEMULIHAN EKONOMI PASCA BENCANA BANJIR BANDANG KECAMATAN TANGSE KABUPATEN PIDIE Rahmadi .; Azmeri .; Safrida .
Jurnal Ilmu Kebencanaan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 3, No 2: Mei 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Kebencanaan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.195 KB)

Abstract

The purpose of this study was to determine the extent of the involvement of the National Program for Community Empowerment (PNPM) Rural and the impact of the economic recovery affected people in the district of Pidie District Tangse. This study was a qualitative descriptive with qualitative data. From the results of the study showed that in the rehabilitation and reconstruction of PNPM MP carry out the rehabilitation of road infrastructure of the village, where the execution is so effective is because the proposed initiative is a direct result of deliberation villagers (botton up) which aim to free movement and mobilize people to implement improvements economy damaged by the disaster. The perceived impact is accelerating the construction of village access roads improvements more quickly handled and can provide comfort for the user community. In addition to the pattern of labor-intensive, very enthusiastic people involved as day laborers, both men and women on such projects so as to increase financial income to cover economic needs.Keywords: Involvement PNPM MP, community development, accelerating of economic recovery, after the disaster
Perilaku sadar gizi dan ketahanan pangan keluarga serta hubungannya dengan status gizi balita di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan Rahmadi .; Toto Sudargo; Agus Wijanarka
Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2013
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.841 KB) | DOI: 10.21927/ijnd.2013.1(1).31-38

Abstract

Background: Act No. 25/2000 about National Development Program and Vision Healthy Indonesia 2010 specifi ed that 80% of Indonesian families become nutrition aware families. The result of survey on nutrition aware families in indicated that in 2006 as much as 52.7% and in 2007 as much as 27.2% of families were not yet nutrition aware. The result of nutritional status monitoring of underfi ves (Z-score) showed undernourishment increased from 5.1% in 2004 to 10.1% in 2005.Objective: To analyze association between nutrition aware behavior and food security of the family and nutrition status of underfi ves at District of Tanah Laut, Province of Kalimantan Selatan.Method: The study was observational with cross sectional design. The dependentvariable was nutritional status of underfi ves (z-score for weight/length); the independent variables were nutrition aware behavior and food security of the family; and the confounding variables were characteristics of the family (parents’ education, number of the family members, knowledge of mothers about nutrition and family income). Subject consisted of underfi ves of 6–24 months with as many as 198 underfi ves. Data analysis used chi square and double logistic regression (multiple logistic regression) and qualitative analysis with indepth interview for families that were not yet nutrition aware.Result: There were 145 families (73.2%) that were nutrition aware and 53 (26.8%) that were not yet nutrition aware; based on energy consumption 51.1% of families had enough food and 48.9% were undernourished; based on protein consumption 52.5% of families had enough food and 47.5% were undernourished; and children with good nutrition status were 72.6% for boys and 72.8% or girls. There was signifi cant association between nutrition aware behavior and nutrition status of underfi ves (p=0.010). The result of logistic regression test showed that there was signifi cant association between the number of family members and food security of the family (p<0.05) with OR=5.516 (95%CI=2.584–11.775). There was signifi cant association between knowledge of mothers about nutrition and food security of the family (p<0.05) with OR=0.486 (95%CI=0.25–0.914).Conclusion: There was no association between nutrition aware behavior and food security of the family based on level of energy and protein consumption. There was signifi cant association (p<0.05) between number of family members and food security of the family based on level of energy and protein consumption. There was signifi cant association between knowledge of mothers about nutrition and food security of the family based on energy consumption. There was no association between parents’ education and family income based on level of energy and protein consumption. There was signifi cant association between nutrition aware behavior of the family and nutrition status of underfi ves; however there was no association between food security of the family and nutrition status of underfi ves.KEYWORDS: nutrition aware, family characteristics, food security, nutritional status of underfi vesABSTRAKLatar Belakang: Undang-undang nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional dan Visi Indonesia Sehat 2010 menetapkan  80% keluarga menjadi keluarga sadar gizi (kadarzi). Hasil data survei kadarzi pada tahun 2006 dan 2007 didapatkan keluarga yang belum kadarzi 52,7% dan 27,2%. Hasil pemantauan status gizi balita (z-ScoreBB/U) didapatkan status gizi kurang menunjukkan adanya peningkatan, yaitu  tahun 2004 sebesar (5,1%),  tahun 2005 (9,8%)dan tahun 2006 (10,1%) Tujuan: Untuk  menganalisis hubungan antara perilaku sadar gizi  dan ketahanan pangan keluarga dengan status gizi balita di Kabupaten Tanah Laut  Provinsi  Kalimantan Selatan.Metode: Jenis penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Variabel terikat: status gizi balita (z-score BB/TB) dan variabel bebas:  perilaku sadar gizi, ketahanan pangan keluarga serta variabel pengganggu: pendidikan orang tua, jumlah anggota keluarga, pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga. Subjek penelitian balita usia 6-24 bulan,  jumlah 198 balita. Analisis yang digunakan adalah uji chi-square dan regresi logistik  berganda  (multiple logistic regression)  dan didukung  analisis kualitatitf  dengan indepth interview  bagi keluarga belum kadarzi.Hasil: Keluarga sudah kadarzi 145 (73,2%) dan belum kadarzi 53 (26,8%). Indikator kadarzi tentang dukungan keluarga memberikan ASI eksklusif 0-6 bulan paling banyak tidak dilaksanakan. Alasannya adalah setelah melahirkan ASI tidak keluar, susu ibu bengkak dan mengeluarkan  darah, hamil lagi, dan alasan pekerjaan. Semua keluarga menggunakan garam beryodium dalam memasak makanan. Keluarga tahan pangan dan tidak tahan pangan berdasarkan tingkat konsumsi energi masing-masing sebesar 47,5% dan 52,5%, keluarga yang tahan pangan dan tidak tahan pangan berdasarkan tingkat konsumsi protein masing-masing sebesar 52,5% dan 47,5% dan status gizi balita hasil z-score BB/TB didapatkan  balita gizi baik 72,7% dan gizi kurang 27,3%.  Perilaku sadar gizi berhubungan signifi kan dengan ketahanan pangan keluarga berdasarkan tingkat konsumsi energi (p<0,05). Perilaku sadar gizi dan ketahanan pangan keluargaberdasarkan tingkat konsumsi energi dan protein tidak berhubungan signifi kan dengan status gizi balita  (p>0,05).Kesimpulan: Perilaku sadar gizi, jumlah anggota keluarga, pengetahuan gizi ibu dan pendapatan per kapita berhubungan signifikan dengan ketahanan pangan keluarga berdasarkan tingkat konsumsi energi, sedangan pengetahuan gizi ibu dan pendapatan per kapita berhubungan signifi kan dengan ketahanan pangan keluarga berdasarkan tingkat konsumsi protein. Perilaku sadar gizi keluarga dan ketahanan pangan keluarga berdasarkan tingkat konsumsi energi dan protein tidak berhubungan dengan status gizi balita (z-score BB/TB).KATA KUNCI: keluarga sadar gizi, karakteritik keluarga, ketahanan pangan, status gizi balita
RANCANG BANGUN REKAYASA SISTEM SIMULASI PENDETEKSI KINERJA BASE TRANCEIVER STATION (BTS) BERBASIS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) Rahmadi .
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 4, No 1: Januari 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v4i1.15390

Abstract

Kebutuhan telemonitor atau simulasi pemantauan jarak jauh sistem telah menjadi simbol dari perkembangan teknologi di sektor telekomunikasi. perangkat pemantauan terus menerus telah menjadi anoperating standar prosedur dalam industri khusus dalam teknologi, terutama di sektor telekomunikasi. perangkat telekomunikasi harus dipantau secara berkala tidak hanya untuk physicbut nya juga lingkungan perangkat. Jadi kita perlu mengembangkan instrumentasi kinerja BTS monitoring sistem simulasi yang komponen penting untuk dipantau. Pelaporan sistem simulasi untuk teknisi sampai communication.Thus pengguna sekarang hanya digunakan, penelitian ini berusaha untuk membangun BTS sistem simulasi telemonitor jarak jauh berbasis SMS. Untuk pelaksanaannya, sistem ini digunakan untuk memantau kinerja BTS. Aplikasi tersedia untuk melihat hasil pemantauan menggunakan baskom AVR yang membantu kinerja Singkat Message Service atau SMS untuk memberikan informasi dari BTS ketika listrik dan mematikan juga informasi yang terjadi pada BTS langsung totechnician'smobile telepon yang bertanggung jawab untuk berurusan dengan gangguan sistem BTS Shelter.The mengirim beberapa teks untuk memberikan informasi bahwa kekuatan adalah mematikan penampungan berupa BTS ketika mematikan dan juga mengirim data untuk memberikan informasi bahwa daya menyala. Relay pembacaan sensor, menyampaikan laporan hasil pemantauan ke teknisi membutuhkan waktu 3 detik. Jadi melaporkan hasil monitoring lebih efektif daripada sistem yang ada. Kata kunci: AVR basin, monitoring, SMS, BTS Penampungan, Sensor estafet