Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Taman Budaya Sriwedari dulu merupakan fenomena wisata budaya di Surakarta, karena tingkat kualitas karakteristik budaya yang mempunyai nilai sejarah yang merupakan daya tarik bagi wisatawan. Dampak positif adanya kegiatan pariwisata yang terkait dengan irfansyah, rio; pribadi, septana; sukawi, sukawi
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2117.454 KB)

Abstract

Taman Budaya Sriwedari dulu merupakan fenomena wisata budaya di Surakarta, karena tingkat kualitas karakteristik budaya yang mempunyai nilai sejarah yang merupakan daya tarik bagi wisatawan. Dampak positif adanya kegiatan pariwisata yang terkait dengan budaya adalah semakin tingginya nilai budaya yang mengharuskan setiap orang untuk melestarikan kebudayaan. Taman Sriwedari lebih menonjolkan unsur budaya serta tidak lupa unsur leisuneteisme atau wisata. Maka hal itu justru yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Taman Sriwedari untuk dikembangkan. Unsur budaya, wisata adalah potensi yang menonjolkan untuk dijadikan sebagai motivator bagi pengunjung. Banyaknya pengunjung yang datang dari kalangan pelajar, mahasiswa maupun wisatawan untuk lebih memahami budaya Surakarta. Taman Sriwedari diharapkan dapat mengarahkan fungsi rekreasi dan wisata budaya dalam perkembangan kota Surakarta serta menjadikan Taman Sriwedari sebagai pusat pameran dan Konvensi melalui penataan ulang dengan penekanan desin arsitektur Organik, yaitu sebuah filosofi arsitektur yang mengangkat keselarasan antara tempat tinggal manusia dan alam melalui desain yang mendekatkan dengan harmonis antara lokasi bangunan, perabot, dan lingkungan menjadi bagian dari suatu komposisi, di persatukan dan saling berhubungan. Serta menjadikan Taman Sriwedari sebgai tempat rekreasi serta sarana belajar andalan bagi pariwisata Surakarta dan yang lebih penting lagi Taman Budaya Sriwedari diharapkan dapat menjadi ajang promosi di seluruh Indonesia.
ALBERT’S NONVERBAL COMMUNICATION WITH SELECTIVE MUTISM IN FUN SIZE MOVIE: COGNITIVE SEMANTIC PERSPECTIVE IRFANSYAH, RIO
LANGUAGE HORIZON Vol 5, No 1 (2017):
Publisher : LANGUAGE HORIZON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dengan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, maka akan mempermudah manusia untuk menyampaikan tujuan dalam berkomunikasi. Seperti halnya saling ingin mengerti satu sama lain, mengirim informasi, dan menyampaikan pendapat atau sudut pandang. Namun, selain komunikasi verbal, manusia juga menggunakan komunikasi nonverbal di kehidupan sehari-hari. Orang yang memiliki gangguan dalam komunikasi verbal seperti tuli atau bisu, tentunya mereka akan menggunakan bahasa nonverbal. Di sisi lain, ada pula orang-orang yang memiliki kemampuan untuk berbicara atau berkomunikasi dengan verbal tetapi dengan sengaja mereka tidak mau berbicara untuk berkomunikasi dengan orang lain. Beberapa anak di usia dini juga memilik gangguan berkomunikasi dengan orang lain. Salah satu gangguan itu muncul dalam penelitian ini, dimana salah satu karakter yang muncul dalam film Fun Size menggunakan komunikasi nonverbal untuk berkomunikasi karena dia melakukan selektif mutime. Untuk memahami bahasa nonverbal yang Albert gunakan dalam subjek penelitian ini, maka dalam penelitian ini akan memahami kategori dan arti dari bahasa nonverbal yang Albert gunakan. Dengan menggunakan teori semantik kogitif sebagai teori dasar, maka memahami bahasa nonverbal dari sudut pandang Albert. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena data yang digunakan berupa gambar dan percakapan yang diambil dari beberapa adegan film Fun Size. Penelitian ini mendiskusikan dua pokok permasalahan yang diangkat dari data yang didapatkan. Permasalahan pertama digunakan untuk meneliti tipe-tipe komunikasi nonverbal yang sering digunakan oleh Albert selama mutisme. Kedua, penelitian ini mendeskripsikan tentang makna dari komunikasi nonverbal yang digunakan Albert dalam dari sudut pandang semantik kognitif. Hasil penelitian ini memaparkan pengkategorian dan penginterpretasian macam-macam komunikasi noverbal yang digunakan oleh Albert dalam film Fun Size. Kategori-kategori tersebut meliputi gestur, ekspresi wajah, kontak mata, dan gerakan kepala dan postur. Dari beberapa kategori tersebut, tipe gesture dan tipe ekspresi wajah adalah tipe-tipe komunikasi nonverbal yang paling sering digunakan oleh Albert di dalam film Fun Size. Dari semua hasil penelitian nonverbal yang Albert gunakan memiliki arti berdasarkan sudut pandang Albert. Kata Kunci: komunikasi nonverbal, selektif mutisme, semantik kognitif   Abstract By using the language to communicate, it helps the people to convey the purpose of communication such as to understand each other, to send the information, and express their opinion or perspective. However, beside verbal communication, people usually also use nonverbal communication in daily life. The people who have difficulties like deaf or mute in using verbal communication, actually they will use nonverbal communication. In the other hand, there are some people who have ability to talk or use verbal communication but they do not want to use verbal communication to communicate with other deliberately.Some of children also have difficulties in communication with others. One of the difficulty that is appeared in this study, where one of characters in Fun Size movie used, is nonverbal communication to communicate with other cause of he suffers Selective Mutism. To understanding the nonverbal that Albert used as the subject study, this research needs to know the categorizing and the meaning of nonverbal communication of Albert by use cognitive semantic theory as the theoretical frame work of the Albert perspective. This study uses descriptive qualitative method since the data that have been used are obtained from scene that contains figure and conversation in Fun Size movie. This research discusses two main research questions. The first research question is proposed to describe the types of Nonverbal communication that Albert uses during Mutism. The second research question proposed is to describe what the meaning of nonverbal communication of Albert in cognitive semantics is. The result of this study shows the categorization and interpretation of nonverbal communication which Albert uses in Fun Size movie. Those categories consist of Gesture, Facial Expressions, Eye Contact, and Head Movement and Posture; where among those categories, gesture types and facial expression types are the most nonverbal communication that Albert uses during in the “Fun Size” movie. From the result of this study, found that all of nonverbal that Albert used is based on the Albert’s perspective. Key words : Nonverbal communication, Selective Mutism, and Cognitive Semantic
Taman Budaya Sriwedari dulu merupakan fenomena wisata budaya di Surakarta, karena tingkat kualitas karakteristik budaya yang mempunyai nilai sejarah yang merupakan daya tarik bagi wisatawan. Dampak positif adanya kegiatan pariwisata yang terkait dengan rio irfansyah; septana pribadi; sukawi sukawi
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2117.454 KB)

Abstract

Taman Budaya Sriwedari dulu merupakan fenomena wisata budaya di Surakarta, karena tingkat kualitas karakteristik budaya yang mempunyai nilai sejarah yang merupakan daya tarik bagi wisatawan. Dampak positif adanya kegiatan pariwisata yang terkait dengan budaya adalah semakin tingginya nilai budaya yang mengharuskan setiap orang untuk melestarikan kebudayaan. Taman Sriwedari lebih menonjolkan unsur budaya serta tidak lupa unsur leisuneteisme atau wisata. Maka hal itu justru yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Taman Sriwedari untuk dikembangkan. Unsur budaya, wisata adalah potensi yang menonjolkan untuk dijadikan sebagai motivator bagi pengunjung. Banyaknya pengunjung yang datang dari kalangan pelajar, mahasiswa maupun wisatawan untuk lebih memahami budaya Surakarta. Taman Sriwedari diharapkan dapat mengarahkan fungsi rekreasi dan wisata budaya dalam perkembangan kota Surakarta serta menjadikan Taman Sriwedari sebagai pusat pameran dan Konvensi melalui penataan ulang dengan penekanan desin arsitektur Organik, yaitu sebuah filosofi arsitektur yang mengangkat keselarasan antara tempat tinggal manusia dan alam melalui desain yang mendekatkan dengan harmonis antara lokasi bangunan, perabot, dan lingkungan menjadi bagian dari suatu komposisi, di persatukan dan saling berhubungan. Serta menjadikan Taman Sriwedari sebgai tempat rekreasi serta sarana belajar andalan bagi pariwisata Surakarta dan yang lebih penting lagi Taman Budaya Sriwedari diharapkan dapat menjadi ajang promosi di seluruh Indonesia.