Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Role of Inter Ethnic Marriage on Trustworthy and Caution - Faturochman; Sri Kurnianingsih; Irine Kurniastuti; Nur Shaleh Fathoni
Jurnal Psikologi Vol 38, No 1 (2011)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.206 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.7666

Abstract

Kepercayaan sangat penting dalam relasi sosial. Ketidakpercayaan akan menjadi berba-haya bila tidak dikelola atau ditransformasi untuk menjadi kepercayaan. Oleh karena itu, perluada upaya-upaya untuk meminimalisasi ketidakpercayaan dan meningkatkan kepercayaan. Secara teoritis, persilangan kategori berpotensi mengurangi ketidakpercayaan dan diharapkandapat meningkatkan kepercayaan. Untuk membuktikan teori dan harapan tersebut, penelitian ini diarahkan untuk membuktikan peran persilangan kategori, dalam bentuk perkawinan antaretnis, terhadap kepercayaan dan ketidakpercayaan. Survei dilakukan dengan sampel siswa SMA, mahasiswa, dan pekerja. Kategori etnis ayah dan ibu dari responden (Jawa – Non Jawa)dipersilangkan sehingga diperoleh dua kategori non persilangan dan dua kategori persilangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa persilangan kategori anak, sebagai hasil perkawinan antarsuku, mengindikasikan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang bukan persilangan. Pada sisi lain, efek persilangan terhadap ketidakpercayaan ternyata tidaksignifikan.
PELECEHAN SEKSUAL TERHADAP PEREMPUAN DI TEMPAT KERJA Sri Kurnianingsih
Buletin Psikologi Vol 11, No 2 (2003)
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.569 KB) | DOI: 10.22146/bpsi.7464

Abstract

Posisi perempuan dalam kehidupan sosial ternyata belum sejajar dengan laki-laki meskipun upaya ke arah itu telah lama dan terus dilakukan. Kekuatan faktor sosial, kultural dan institusional yang menempatkan perempuan lebih rendah daripada laki-laki menjadi penyebab pokok kenyataan itu. Analisis gender selalu menemukan bahwa sebagian perempuan mengalami subordinasi, marginalisasi, dominasi, dan bahkan kekerasan. Hasil penelitian di empat propinsi menunjukkan bahwa sekitar 90 persenperempuan pernah mengalami kekerasan di wilayah publik (Wattie, 2002). Lebih lanjut disebutkan bahwa di rumah sendiri pun perempuan tidak bebas dari kekerasan.