Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Dasar - Dasar Electroencephalography (EEG) bagi Riset Psikologi Zulfikri Khakim; Sri Kusrohmaniah
Buletin Psikologi Vol 29, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1211.417 KB) | DOI: 10.22146/buletinpsikologi.52328

Abstract

Electroencephalography (EEG) merupakan metode untuk merekam aktivitas elektris otak pada permukaan kulit kepala. EEG merekam fluktuasi potensial elektris yang muncul sebagai akibat dari aktivitas sel-sel otak. Seiring dengan kemajuan penelitian dan semakin canggih alat ukur, EEG semakin banyak digunakan dalam penelitian mengenai fungsi kognitif. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan pengantar teoretis mengenai alat EEG serta proses dalam analisis data untuk konteks penelitian dan eksperimen dalam kajian ilmu psikologi maupun ilmu sosial secara umum. Bagian awal mendeskripsikan mengenai dasar neural dan asumsi pengukuran dalam EEG, yang diikuti dengan penjelasan mengenai komponen-komponen alat EEG dan standar pemasangan. Bagian kedua menjelaskan mengenai pemrosesan sinyal yang memberikan contoh berbagai artefak yang merusak kualitas data EEG, serta beberapa metode dalam melakukan koreksi artefak yang umum digunakan. Ekstraksi fitur menjelaskan beberapa contoh metode dalam mengolah data EEG untuk kemudian fitur tersebut diasosiasikan dengan perilaku, proses mental atau aktivitas otak.
The Effect of Emotional Distraction on Declarative Memory and an Exploration of its Physiological Marker: An Affective Computing Perspective Zulfikri Khakim; Sri Kusrohmaniah
Jurnal Psikologi Vol 49, No 3 (2022)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.742 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.74145

Abstract

One of the advantage of e-learning method is the flexibility of embedding audio-visual materials, however whether this goal-irrelevant stimuli would distract the users instead and hinder their performance is generally unknown. The present study aimed to investigate the effects of emotional distraction (ED) on the declarative memory performance. The study was conducted using the within-subject experiment on 38 students aged 18-21 years (20 males). Declarative memory was measured using a Word-Pair Association (WPA) task. ED is given using the International Affective Pictures System (IAPS) and International Affective Digitized Sounds (IADS) grouped based on their valence (neutral, positive, and negative). Measurement of physiological responses was done by measuring Galvanic Skin Responses (GSR), and Electroencephalography (EEG) with Frontal Alpha Asymmetry (FAA) index. Result: significant difference on the WPA score of which Positive is lower than Neutral condition (p = 0.011), but only on the group which the positive block were presented first. From the GSR data, significant main effect of the order of experimental block regardless of the ED valence (p < 0.001; F = 16.045), the first block elicits significantly higher GSR amplitude compared to second (p < 0.001; t = 4.94) and third (p = 0.001; t = 3.90). Meanwhile, the FAA index showed no significant difference (p = 0.654; F = 0.433).
Transformasi Penelitian Arsitektur Perilaku pada Neuro-Arsitektur dan Implementasinya pada Desain Penelitian: Transformation of Behavioral Architecture Research on Neuro-Architecture and Its Implementation in Research Design Rizka Arinta; Sri Kusrohnimah; Zulfikri Khakim
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 18 No. 2 (2024): July 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v18i2.1427

Abstract

paradigma dalam merancang ruang telah mengalami pergeseran yang signifikan dengan perkembangan teknologi yang ada. Penelitian ini membahas transformasi dari pendekatan arsitektur perilaku tradisional menuju neuro-arsitektur, menekankan penerapan teori "Onion" oleh Mark Saunders dalam desain penelitian. Studi literatur ini mengulas berbagai penelitian yang menggabungkan neuroimaging, rekaman elektrofisiologi, serta analisis perilaku untuk memahami interaksi antara lingkungan fisik dan respon neurologis manusia. Melalui pendekatan sistematis yang mencakup filsafat, strategi, dan metodologi penelitian, penelitian ini menunjukkan bagaimana neuro-arsitektur dapat memberikan wawasan mendalam tentang pengaruh lingkungan kerja terhadap fungsi otak dan perilaku manusia. Hasil studi ini memberikan landasan kuat bagi pengembangan desain penelitian yang holistik dan metodologis kuat. Terdapat lima aspek utama sebagai pertimbangan penentuan desain penelitian yaitu 1) Permasalahan Psikofisiologis, (2) Basic Human Being, (3) Sensory Process, (4) Dinamika Respon Otak pada ruang, dan (5) Stimulasi pada ruang. Transformasi dari arsitektur perilaku ke neuroarsitektur mengintegrasikan pemahaman tentang perilaku manusia dengan respons neurologis dalam desain ruang yang lebih holistik dan berbasis ilmiah. Transformasi ini tidak hanya memperkaya pemahaman teoretis tetapi juga memberikan implikasi praktis bagi desain ruang kerja yang lebih sehat dan produktif.