Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SENTRALITAS JARINGAN TEMAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS MAHASISWA BARU: IMPLEMENTASI SOCIAL NETWORK ANALYSIS Tabah Aris Nurjaman
Jurnal Psikologi Integratif Vol 8, No 2 (2020): Psikologi Integratif
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpsi.v8i2.1899

Abstract

Salah satu tuntutan psikologis yang dihadapi mahasiswa baru adalah adaptasi pada lingkungan barunya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh sentralitas jaringan sosial terhadap adaptasi psikologis pada mahasiswa baru dalam dua tahap analisis. Tahap pertama dilakukan dengan implementasi Analisis Jejaring Sosial (AJS) untuk memperoleh data jaringan sosial, berupa sentralitas closeness, betweenness, eigenvector, information, dan power. Tahap uji pengaruh dilakukan dengan menggunakan regresi berganda dan regresi non-linier model kuadratik. Pengambilan data dilakukan terhadap 47 mahasiswa (Musia = 18,7 tahun; 81% wanita), yang baru menempuh satu setengah semester perkuliahan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner terbuka tentang lima teman terpercaya di kelas untuk analisis jejaring sosial dan kuesioner adaptasi Brief Psychological Adaptation Scale (BPAS) untuk mengukur adaptasi psikologis (8 aitem; α = 0,73). Hasil analisis jejaring sosial menunjukkan dominasi aktor-11 dan aktor-12 pada dua dari lima sentralitas jaringan sosial. Berdasarkan pengaruhnya, secara bersama-sama sentralitas mempengaruhi adaptasi psikologis pada mahasiswa baru, namun hanya sentralitas closeness dan power yang berkontribusi secara signifikan. Pengujian pengaruh tunggal, sentralitas information menjadi satu-satunya sentralitas jaringan yang berpengaruh secara signifikan terhadap adaptasi psikologis.
Kecenderungan #DiRumahSaja dan Perilaku Adaptif dalam Melawan Covid-19 Tabah Aris Nurjaman
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.333 KB) | DOI: 10.22146/gamajop.55362

Abstract

Wabah Covid-19 telah merenggut banyak nyawa hingga saat ini, sehingga menuntut kesadaran kita untuk berusaha bersama-sama melakukan tindakan kolektif dalam bentuk apapun. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perilaku adaptif dalam melawan Covid-19 dan memprediksi kecenderungan untuk berdiam di tempat tinggal atau #dirumahsaja berdasarkan jenis kelamin, masa perkembangan, dan skema psikologis (kognisi, afeksi, dan perilaku). Tahap eksplorasi perilaku adaptif dilakukan dengan menggunakan pendekatan psikologi indigenous. Tahap prediksi kecenderungan #dirumahsaja dilakukan dengan implementasi machine learning model decision tree. Pengambilan data dilakukan dalam satu waktu dengan melibatkan 272 responden (67,6% wanita; Musia=24,4; SDusia=10,38). Berdasarkan hasil eksplorasi, penyebaran Covid-19 menjadi tanggung jawab diri sendiri (67,65%), pemangku kebijakan (22,79%), dan objek lain (9,56%). Kondisi afeksi dalam menyikapi Covid-19 didominasi oleh perasaan cemas (47,79%), diikuti usaha tetap tenang (32,72%) dan perasaan sedih (19,47%). Perilaku adaptif ditunjukkan dengan memutus rantai penyebaran virus (45,22%), menjaga pola hidup bersih dan sehat (42,28%), dan mengikuti anjuran pemerintah (12,5%). Berdasarkan model decision tree, kecenderungan #dirumahsaja terjadi pada wanita dewasa awal dan dewasa madya yang merasa cemas akan Covid-19 dan berperilaku adaptif dengan memutus rantai penyebaran virus.
Exploring the Interdependence Between Visually Impaired and Sighted People in the Early Phase of Friendship Tabah Aris Nurjaman
Indonesian Journal of Disability Studies Vol. 5 No. 1 (2018)
Publisher : The Center for Disability Studies and Services Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2778.813 KB) | DOI: 10.21776/ub.IJDS.2018.005.01.13

Abstract

A person with visual impairment must resist anatomic, social, and cultural obstruction thus requiring other individuals to complete the activities that require a sense of sight. This situation encourages them to establish relations of friendship with sighted people, which is considered to be always present in whenever needed help. The existence of aid distribution indicates the idiosyncrasies of friendship between visual impairment and sighted people, as also indicates a tendency of dependencies. Thus, this study aims to explore the relationship patterns of interdependence in the early phase of friendship. This study used a qualitative method with descriptive phenomenology approach. This study uses in-depth interviews at the data collection stage involving six research informants; or three couples of friends. The credibility of the research uses the triangulation (significant other) and member checking. The underlying aspects of the establishment of friendship in the study include contact, appraisal, and instrumental activity assistance on the visually impaired party; as well as contact, attractiveness, and instrumental aid distribution on the sighted party. The aspect of instrumental aid distribution is idiosyncratic in this friendship. Frequentative instrumental aid distribution indicates the tendency of dependence on visually impaired party, as well as reflecting the entity of help on sighted party which directs the interdependence pattern relationship. Periodic instrumental aid distribution indicates the tendency of independence on visually impaired party, as well as reflecting the entity of altruism on sighted party which directs the independence pattern relationship.
KEPERCAYAAN DAN KOMITMEN PADA RELASI DEKAT: ANALISIS JALUR DAN IMPLEMENTASI JARINGAN SARAF TIRUAN Tabah Aris Nurjaman
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 17, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.17.2.1-12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memprediksi kepercayaan dan komitmen pada relasi dekat dalam dua tahap studi. Studi 1 dilakukan untuk menguji jalur antara penyesuaian, dependensi, kepercayaan, dan komitmen pada relasi dekat dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Studi 2 dilakukan untuk memprediksi tingkat kepercayaan dan tingkat komitmen dengan menambah jenis kelamin dan jenis relasi sebagai prediktor dengan implementasi Jaringan Saraf Tiruan (JST) model Multilayer Perceptron (MLP), yang dilakukan dalam 27 percobaan (3 hidden layer x 3 learning rate x 3 epoch) untuk masing-masing tingkat kepercayaan dan tingkat komitmen. Studi 1 dan Studi 2 dilakukan terhadap 417 responden (103 pria, 314 wanita; 97 pacaran, 320 persahabatan). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner adaptasi Revised Dyadic Adjustment Scale (11 aitem; α = 0,78), Investment Model Scale (15 aitem; αdependensi = 0,886; αkomitmen = 0,933), dan Trust in Close Relationship Scale (13 aitem; α = 0,917). Hasil Studi 1 menunjukkan pengaruh penyesuaian dan dependensi terhadap kepercayaan; serta pengaruh dependensi dan kepercayaan terhadap komitmen pada relasi dekat. Hasil studi 2 menunjukkan model JST terbaik untuk memprediksi tingkat kepercayaan ialah dengan konfigurasi 4 hidden layer units, 0,75 learning rate, dan 1000 epochs dengan tingkat akurasi sebesar 75,85%; sementara, model JST terbaik untuk memprediksi tingkat komitmen ialah dengan konfigurasi 4 hidden layer units, 0,75 learning rate, dan 2500 epochs dengan tingkat akurasi sebesar 79,95%.
EKSPLORASI RESILIENSI WANITA DEWASA YANG MELAMPAUI TRAUMA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) Bagus Pangestu; Tabah Aris Nurjaman
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 3 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i3.2023.1209-1217

Abstract

Impian setiap individu, khususnya pasangan yang telah menikah, adalah memiliki rumah tangga yang harmonis dan bahagia. Namun, masalah dalam rumah tangga sering terjadi, terkadang eskalasi menjadi kekerasan seperti KDRT. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan resiliensi wanita dewasa korban KDRT, dengan aspek yang dikemukakan oleh Reivich dan Shatte (2002). Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini, melibatkan tiga partisipan wanita dewasa awal berusia 20-36 tahun yang memenuhi kriteria tertentu. Data dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur, observasi non-partisipan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subjek mampu mencapai resiliensi meskipun mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Resiliensi tercermin dalam kemampuan mengendalikan emosi, keinginan, optimisme, empati, analisis sebab masalah, efikasi diri, dan meningkatkan aspek positif dari kejadian traumatis. Ketiga subjek juga berhasil mengembangkan resiliensi di tengah kekerasan yang dialami.
MENGGALI PENYESUAIAN DIRI PENGHAYAT ISLAM KEJAWEN Aji Surya Utama; Tabah Aris Nurjaman
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 9 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i9.2023.4509-4516

Abstract

Setiap individu secara inheren terikat dengan aspek budaya yang membentuk identitas mereka. Keberhasilan dalam beradaptasi menjadi kunci penting bagi individu dalam menghadapi tantangan konflik internal maupun eksternal. Kegagalan individu dalam menyesuaikan diri dengan budaya baru dapat menyebabkan mereka mengalami disonansi identitas, yang sering kali mencirikan diri mereka dengan perasaan ketidaknyamanan. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi bagaimana penghayat kepercayaan Islam Kejawen menyesuaikan diri dengan konteks era modern. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Populasi subjek terdiri dari tiga individu yang mempraktikkan kepercayaan Islam Kejawen, serta dua individu signifikan yang memiliki peran penting dalam kehidupan subjek. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dalam era modern, penganut kepercayaan Islam Kejawen tidak menutup diri terhadap pengaruh budaya baru dan mampu menampilkan pola penyesuaian diri yang bersifat adaptif. Evaluasi terhadap aspek kematangan emosional, intelektual, sosial, dan tanggung jawab mengindikasikan bahwa pola penyesuaian diri subjek cenderung seragam. Meskipun subjek-subjek ini berasal dari latar belakang kepercayaan yang beragam, temuan penelitian menunjukkan bahwa mereka mengalami kemudahan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial mereka. Faktor utama yang memainkan peran sentral dalam proses penyesuaian diri subjek adalah regulasi diri dan budaya, dengan subjek selalu merujuk kepada nilai-nilai budaya Jawa dan ajaran-ajaran agama Islam.