Impian setiap individu, khususnya pasangan yang telah menikah, adalah memiliki rumah tangga yang harmonis dan bahagia. Namun, masalah dalam rumah tangga sering terjadi, terkadang eskalasi menjadi kekerasan seperti KDRT. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan resiliensi wanita dewasa korban KDRT, dengan aspek yang dikemukakan oleh Reivich dan Shatte (2002). Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini, melibatkan tiga partisipan wanita dewasa awal berusia 20-36 tahun yang memenuhi kriteria tertentu. Data dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur, observasi non-partisipan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subjek mampu mencapai resiliensi meskipun mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Resiliensi tercermin dalam kemampuan mengendalikan emosi, keinginan, optimisme, empati, analisis sebab masalah, efikasi diri, dan meningkatkan aspek positif dari kejadian traumatis. Ketiga subjek juga berhasil mengembangkan resiliensi di tengah kekerasan yang dialami.
Copyrights © 2023