Zanetta, Chindy Ulima
School Of Life Sciences And Technology, Institut Teknologi Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penampilan Perkecambahan Biji sebagai Kriteria Seleksi Kultivar Kedelai Bahan Baku Taoge Berkualitas Maulana, Hatta; Laila, Fadhillah; Ulima Zanetta, Chindy; Waluyo, Budi
Jurnal Agro Wiralodra Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Agro Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.217 KB) | DOI: 10.31943/agrowiralodra.v1i2.13

Abstract

Abstrak Taoge kedelai di golongkan ke dalam produk pertanian aneka sayuran yang mengandung serat tinggi, tinggi protein tinggi, lemak rendah, aneka mineral dan senyawa aktif untuk mencegah penyakit. Tujuan penelitian ialah untuk menentukan kultivar kedelai yang sesuai untuk bahan baku taoge berkualitas. Tersedianya kultivar kedelai yang spesifik diharapkan mampu meningkatkan produksi taoge berkualitas. Penelitian dilaksanakan pada Juli - Agustus 2018 di Kabupaten Trenggalek, JawaTimur. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan kultivar kedelai, yaitu kultivar lokal, kultivar Anjasmoro, dan kultivar Wilis dengan 9 kali ulangan. Pada setiap ulangan setiap perlakuan terdiri terdiri 100 butir biji kedelai. Terdapat variasi pada karakteristik fisik biji dan perkecambahan. Kedelai kultivar Anjasmoro kultivar Wilis menunjukkan kualitas Taoge yang lebih baik dibanding kedelai lokal. Kultivar Anjasmoro dan kultivar Wilis dapat dikembangkan menjadi sumber bahan baku Taoge, dan sebagai sumber bahan genetik untuk perbaikan kualitas Taoge kedelai. Kepastian kultivar yang dikembangkan menjaga kontinyuitas kualitas dan kuantitas produksi. Dengan demikian perlu kultivar yang spesifik untuk dikembangkan sesuai dengan bahan baku industri pertanian yang spesifik.
Keanekaragaman genotipe-genotipe potensial dan penentuan keragaman karakter agro-morfologi ercis (Pisum sativum L.) Rawina Saragih; Darmawan Saptadi; Chindy Ulima Zanetta; Budi Waluyo
Jurnal Agro Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/3230

Abstract

Ercis (Pisum sativum L.) merupakan salah satu tanaman kacang komersial yang penting di dunia termasuk di Indonesia. Ercis lokal merupakan sumber populasi untuk meningkatkan kapasitas genetik hasil panen polong dan biji melalui seleksi galur murni. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari jarak dan keanekaragaman genetik, serta keragaman karakter 37 genotipe potensial ercis hasil seleksi galur murni varietas lokal. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2018 di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 37 genotipe sebagai perlakuan dan diulang tiga kali, sehingga terdapat 111 satuan percobaan. Pengamatan dilakukan pada masing-masing tanaman yakni karakter agronomi dan morfologi. Pengelompokan genetik didasarkan pada agglomerative hierarchical clustering dengan similiritas koefisien kolerasi Pearson dan metode aglomerasi unweighted pair group method average (UPGMA). Keanekaragaman genetik didasarkan pada indeks Shannon-Wiener (H’) dan indeks Shimpson (D). Keragaman karakter agronomi dan morfologi 37 genotipe ercis menggunakan principal component analysis (PCA) dengan pendekatan tipe korelasi Pearson. Berdasarkan analisis klaster 37 genotipe ercis terbagi menjadi 6 kelompok berdasarkan 61 karakter agro-morfologi dengan koefisien kemiripan 89-99%. Diversitas genetik ercis dikategorikan sedang dengan nilai indeks Shanon-Wiener 1,5 dan nilai indeks Simpson 0,26 yang menunjukkan tidak terdapat kelompok genetik yang mendominansi. Tiga puluh tujuh genotipe ercis memiliki keragaman yang luas. Keragaman kumulatif berdasarkan 61 karakter agro-morfologi yang diamati mencapai 87,83% yang melibatkan 44 karakter pada 16 komponen utama pertama.Pea (Pisum sativum L.) is one of the important commercial legumes in the world, including in Indonesia. The aims of the research were to study  genetic distance, diversity, and characters variability of 37 genotypes of pea. The experiment was conducted on March to June 2018 in Pendem, Junrejo, Batu City. The experimental design used a randomized block design with 37 genotypes as treatments and replicated three times. Observations was made on agronomic and morphological characters. Genetic grouping according to agglomerative hierarchical clustering with Pearson correlation coefficient similarity and unweighted pair group average agglomeration method (UPGMA). Genetic diversity based on Shannon-Wiener (H') index and Shimpson (D) index. Variability of agronomic and morphological characters in 37 genotypes was analyzed by principal component analysis (PCA) with Pearson correlation approach. The results showed that cluster analysis of 37 genotypes was divided into six groups in 61 agro-morphological characters with similarity coefficients of 89-99%. Genetic diversity was medium categorized with Shanon-Wiener index value of 1.5 and Simpson index value of 0.26. It was indicated that no dominating on genotypes group. Thirty seven genotypes of pea showed high variability. Cumulative variability on 61 observed agro-morphological characters reached 87.83% which involved 44 characters in 16 first principal components.
Penampilan Perkecambahan Biji sebagai Kriteria Seleksi Kultivar Kedelai Bahan Baku Taoge Berkualitas Hatta Maulana; Fadhillah Laila; Chindy Ulima Zanetta; Budi Waluyo
Agro Wiralodra Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Agro Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/agrowiralodra.v1i2.13

Abstract

Abstrak Taoge kedelai di golongkan ke dalam produk pertanian aneka sayuran yang mengandung serat tinggi, tinggi protein tinggi, lemak rendah, aneka mineral dan senyawa aktif untuk mencegah penyakit. Tujuan penelitian ialah untuk menentukan kultivar kedelai yang sesuai untuk bahan baku taoge berkualitas. Tersedianya kultivar kedelai yang spesifik diharapkan mampu meningkatkan produksi taoge berkualitas. Penelitian dilaksanakan pada Juli - Agustus 2018 di Kabupaten Trenggalek, JawaTimur. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan kultivar kedelai, yaitu kultivar lokal, kultivar Anjasmoro, dan kultivar Wilis dengan 9 kali ulangan. Pada setiap ulangan setiap perlakuan terdiri terdiri 100 butir biji kedelai. Terdapat variasi pada karakteristik fisik biji dan perkecambahan. Kedelai kultivar Anjasmoro kultivar Wilis menunjukkan kualitas Taoge yang lebih baik dibanding kedelai lokal. Kultivar Anjasmoro dan kultivar Wilis dapat dikembangkan menjadi sumber bahan baku Taoge, dan sebagai sumber bahan genetik untuk perbaikan kualitas Taoge kedelai. Kepastian kultivar yang dikembangkan menjaga kontinyuitas kualitas dan kuantitas produksi. Dengan demikian perlu kultivar yang spesifik untuk dikembangkan sesuai dengan bahan baku industri pertanian yang spesifik.