Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMELIHARAAN INSTALASI PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF Yhon Irzon
Buletin Limbah Vol 9, No 2 (2005): Tahun 2005
Publisher : Buletin Limbah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PEMELIHARAAN INSTALASI PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF. Perawatan atau pemeliharaan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menjaga kinerja dari suatu peralatan atau sistem peralatan agar dapat bekerja atau berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Untuk proses pemeliharaan suatu peralatan dipengaruhi banyak faktor, diantaranya faktor umur dari peralatan itu sendiri, faktor lingkungan dan cara pengoperasian peralatan tersebut.. Alasan utama sistem perawatan terencana yaitu untuk melindungi investasi dana pada peralatan, prasarana, gedung, agar digunakan lebih lama, menjamin investasi, mencegah kesia-siaan alat, suku cadang dan bahan. Selain itu juga menjamin informasi yang memadai dalam pemeliharaan, juga evaluasi bagi perencanaan pengadaan dan anggaran yang pada hasilnya untuk menjamin hasil yang lebih baik, baik untuk keamanan instalasi itu sendiri maupun untuk keamanan lingkungan. Maka telah dilakukan perbaikan-perbaikan pada instalasi penyimpanan sementara limbah radioaktif berupa perbaikan pintu dorong pada interime storage 1 (IS-1), pengecatan gedung agar terlihat rapi dan bersih serta pemasangan beberapa buah exhaust fan dalam ruangan penyimpanan dengan tujuan agar bisa mendapatkan sirkulasi udara yang bersih dalam ruangan penyimpanan pada saat melakukan penataan wadah-wadah limbah. Selain itu dilakukan pemanasan alat-alat pada instalasi penyimpanan sementara dan pemanasan exhaust fan di PSLAT. MAINTENANCE OF RADIOACTIVE WASTE STORAGE INSTALATION. Maintenance is an activity conducted to maintain performance of equipment or equipment system in order to keep them work or functionalized as expected. The process of maintenance of equipment is affected by many factors, such as life time of the equipment, environment and method of operation of the equipment. In accordance to that, several repairs of temporary storage of radioactive waste been done, such as repairs of sliding door at interim storage (IS-1), pain job of building to keep it tidy and clean and installation of several exhaust fans within the building to obtain clean air circulation in storage room within the building during arrangement of waste containers. The main reason for programmed maintenance system is to protect budget investment on the equipment, facilities, building, to prolong life time, as well as to guarantee sufficient information in maintenance, to evaluate procurement and budgeting program. The expected final result is to guarantee better result, in accordance with installation and environment safety.
UJI INTEGRITAS BAHAN BAKAR NUKLIR BEKAS (BBNB) NOMOR RI-68, RI-190 DAN RI-187 Titik Sundari; Darmawan Aji; Arifin Arifin; Yhon Irzon; Marhaeni Joko Puspito; Lucia Kwin Pudjiastuti, S.K.M.
Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir Vol 13, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran (DPFK) RSG-GAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.293 KB) | DOI: 10.17146/bprn.2016.13.2.3899

Abstract

ABSTRAK UJI INTEGRITAS BAHAN BAKAR NUKLIR BEKAS NOMOR RI-68, RI-190 DAN RI-187. Saat ini ada 245 bahan bakar nuklir bekas disimpan dengan tipe basah. Korosi galvanik antara kelongsong bahan bakar dan penyimpanan dalam rak stainless steel bisa terjadi meskipun karakteristik air kolam yang sangat baik juga akan menghambat terjadinya korosi. Korosi menyebabkan kebocoran pada bahan bakar bekas. Kegiatan uji integritas bahan bakar nuklir bekas dilakukan dengan metode uji cicip bahan bakar nuklir bekas. Uji cicip adalah metode tidak merusak yang digunakan untuk menguji bocornya bahan bakar bekas berdasarkan produk fisi yang terlepas dari kelongsong bahan bakar. Sistem uji cicip yang digunakan telah dipasang pada intermediate platform area kolam penyimpanan sementara bahan bakar nuklir bekas. Makalah ini membahas uji integritas bahan bakar nuklir bekas nomer identifikasi RI-68, RI-190 dan RI-187. Bahan bakar nuklir bekas yang diuji diambil dari rak kemudian dimasukkan ke dalam tabung uji cicip dan mengalami masa pengujian pada hari-1, ke-2, ke-3, ke-4, dan ke-8 dengan pengambilan sampel masing-masing sebanyak 500 ml air. Air uji masing-masing bahan bakar kemudian dianalisis kadar radionuklidanya menggunakan spektrometer gamma. Dari hasil analisis air uji cicip bahan bakar nuklir bekas nomor RI-68, RI-190, dan RI-187 ketiganya hanya terdeteksi radionuklida I-133 dan Sb-124 yang merupakan radionuklida yang sering terdeteksi pada air kolam. Tidak ditemukan radionuklida hasil belah lain maupun radionuklida yang terkandung dalam bahan bakar nuklir bekas pada ketiga BBNB tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga BBNB tersebut tidak terjadi kebocoran kelongsong bahan bakar atau dapat dikatakan mempunyai integritas yang baik.Kata Kunci: bahan bakar nuklir bekas, KH-IPSB3, analisis radionuklida, uji cicip. ABSTRACTINTEGRITY TEST OF SPENT NUCLEAR FUEL OF RI-68, RI-190 AND RI-187. Currently there are 245 bundles of spent nuclear fuel stored in the wet type. Galvanic corrosion between the fuel cladding and stainless steel storage rack can occur even though the characteristics of excellent water will also inhibit corrosion. Corrosion caused a leakage in the spent fuel. This integrity test for spent nuclear fuel is done by sipping test method for spent nuclear fuel. Sipping test is non-destructive method used to test the leaking of spent fuel based on fission product released from the cladding. This paper is aimed to discuss the integrity of spent nuclear fuel identification number of RI-68, RI-190 and RI-187. Sipping test system used has been installed at  intermediate plat-form in interim storage area for spent  nuclear fuel. Spent nuclear fuel being tested is taken from the rack and then these are put in a sipping tube. After experiencing a period of sipping on the 1st, 2nd, 3rd, 4th, and 8th day then they were do  sampling each of 500 ml. Water sample each fuel was then analyzed using a gamma spectrometer to find the radionuclides contaminant. The result of the analysis show that the spent fuel number RI-68, RI-190, and RI-187 were not detected but only I-133 and SB-124. The two are often detected in the pond water. There were not found another fission product or radio nuclides contained in spent nuclear fuel so it can be concluded that the SNF do not leak or can be concluded that this three of SNF still have a good integrity.Keywords: spent nuclear fuel, TC-ISFSF, analysis of radionuclides, sipping test.