Ar is
Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. Jalan Imam Bojol Pontianak 78124

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI WILAYAH PELAYANAN PDAM CABANG GUNUNG LINGAI KECAMATAN SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR IS, AR
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.145 KB)

Abstract

Air merupakan kebutuhan primer bagi manusia untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, maka dari itu penyediaan air bersih bagi masyarakat harus dilakukan demi terpenuhinya kebutuhan hidup masyarakat, begitu juga halnya di daerah wilayah pelayanan PDAM Cabang Gunung Lingai kota samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Air yang didistribusikan oleh pihak terkait belum dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, oleh karena itu saat PDAM Gunung Lingai melakukan sistem buka tutup. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan penambahan kapasitas produksi air bersih.Untuk daerah mugirejo, didapatkan data jaringan pipa 9778 meter, pipa yang akan di gunakan yaitu pipa PVC dengan diameter 254 mm, dengan tingkat kekasaran sebesar 150, berdasarkan hitungan dengan menggunakan kebutuhan air jam puncak.Hasil perhitungan dan analisa kebutuhan air bersih harian maksimum untuk daerah mugirejo Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2028 sebesar 29,41 liter/detik, kebutuhan air normal sebesar 25,57 liter/detik, dan kebutuhan air pada jam puncak tahun 2028 sebesar 44,75 liter/detik.Dari hasil analisa perhitungan pipa distribusi utama diperlukan kecepatan aliran dalam pipa sebesar 0,882 liter/detik untuk kebutuhan air bersih dapat terpenuhi ke rumah – rumah penduduk.Untuk secara umum wilayah pelayanan, didapatkan data panjang jaringan pipa di Jalan D.I Panjaitan yaitu 2439 meter, pipa yang akan di gunakan yaitu pipa dengan diameter 660,4 mm, dengan tingkat kekasaran sebesar 130, berdasarkan hitungan dengan menggunakan kebutuhan air normal.Hasil perhitungan dan analisa kebutuhan air bersih harian maksimum untuk wilayah yang dilayani oleh PDAM Cabang Gunung Lingai Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2028 sebesar 444,1 liter/detik, kebutuhan air normal sebesar 387,17 liter/detik, dan kebutuhan air pada jam puncak tahun 2028 sebesar 619,94 liter/detik.Dari hasil analisa perhitungan pipa distribusi utama diperlukan kecepatan aliran dalam pipa sebesar 1,101 liter/detik sehingga kebutuhan air bersih dapat terpenuhi ke rumah - rumah penduduk.
PERANAN LEMBAGA ADAT DALAM PENYELESAIAN KONFLIK LAHAN PADA HUTAN ADAT DI DESA ENGKODE KECAMATAN MUKOK KABUPATEN SANGGAU is, Ar; Lumangkun, Augustine; Nugroho.R, Joko
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Hutan Lestari
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v2i2.7152

Abstract

The aims of this research are to identify and to reviewing the supporting factors of the costumary instutions role in completion of the land conflicts. This completion was done with formulating various strategies used SWOT analysis. The strategic internal factor such as human resources, physical, financial, organization and structure in completion of land conflict showed elements of strengths in indigenous land have influence value with estimation from highest (1,19) to lowest (0,714). Elements of weakness have influence value with estimation from highest (1,187) to lowest (0,774). The strategic factors exsternal are rise and fall of economic, chage of social and politic climate well as power of law, development of technology, changes in government policy, the geographical location on the role of customary instution on completion of indigenous forests land conflict with elements of opportunities have influence with estimation from highest (1,34) to lowest (0,91). Elements of therats have influence value with estimation from  highest (1,23) to lowest  (0,03). Keywords: Traditional institutions, conflict, customary forest, local wisdom, forest communities.