Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Needs for Counselling in Communication of Family Planning Program in Decentralizatim Era in Purbalingga Dyah Retna Puspita; Eri Wahyuningsih; Dwi Hapsari
Jurnal Komunikasi Pembangunan Vol. 12 No. 1 (2014): Februari 2014
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.304 KB) | DOI: 10.46937/1220148568

Abstract

AbstractThis study examined the husbands’ perspective about family  planning counseling in Purbalingga District. Target of this study were 30 husbands who experienced gender role shifting. Data obtained through interview and focus group discussions. Results of this  research were: first, they initially had experience of gender role conflict; second, they never involved in family planning counseling whereas they need information about family harmony, reproductive health, child development and other related issues.Keywords: family planning counseling, gender role shift, gender role conflict
GANGGUAN PERTUMBUHAN DAN DEFISIT BERAT BADAN PADA BALITA DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN Sri Muljati; Dwi Hapsari; Basuki Budiman
GIZI INDONESIA Vol 28, No 2 (2005): September 2005
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v28i2.22

Abstract

GROWTH FAILURE AND BODY WEIGHT DEFICIT OF UNDERFIVE CHILDREN IN URBAN AND RURAL AREASThe prevalence of malnutrition in Indonesia in 2003 is 19 percents; three percents of them are severe malnutrition. Study on the age beginning deviation of growth failure and the extent of the deficit in body weight of underfive children in Indonesia is scarce. We analysed 1694 records of children underfive year old from National Household Survey (SKRT) having complete data in weight, height and age. The study revealed that 42.9% children underfives suffered from growth failure, in which the magnitude was greater in rural than urban e.i. 53.8% and 46.2% respectively growth failure started. In the age 4 months, infant begins deficit his her body weight and the peak of the deficit is infant in six months e.i 21.05%. This analysis supports international finding that deviation in growth failure begin at 4 month for Indonesian children should be consideredKeywords: under five year children, growth
HUBUNGAN KETEPATAN KODE DIAGNOSIS PADA PASIEN RAWAT INAP DENGAN PERSETUJUAN KLAIM BPJS DI RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Dwi Hapsari
Indonesian Journal of Health Information Management Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54877/ijhim.v4i1.146

Abstract

Ketepatan kode diagnosis merupakan penulisan kode diagnosis penyakit yang sesuai dengan klasifikasi yang ada di dalam ICD-10. Kualitas hasil pengodean bergantung pada kelengkapan diagnosis, keterbacaan tulisan dokter, serta profesionalisme dokter dan petugas koding. Koding sangat penting dalam sistem pembiayaan prospektif yang akan menentukan besarnya biaya yang dibayarkan ke Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan ketepatan kode diagnosis dengan persetujuan klaim pasien rawat inap BPJS Kesehatan di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1514 berkas. Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin maka didapatkan sampel sebanyak 93. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Cara pengumpulan data dengan observasi menggunakan checklist dan wawancara tidak terstruktur. Analisis data yang digunakan yaitu univariate dan bivariate. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa pengodean diagnosis tepat 76 (81,7%) dan tidak tepat 17 (18,3%), sedangkan persetujuan klaim BPJS Kesehatan layak sebanyak 78 (83,9%) dan tidak layak sebanyak 15 (16,1%). Berdasarkan uji statistik Fisher Exact Test Ho ditolak dan Ha diterima sehingga disimpulkan bahwa Ada hubungan antara ketepatan kode diagnosis dengan persetujuan klaim pasien rawat inap BPJS Kesehatan di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
HUBUNGAN KETEPATAN KODE DIAGNOSIS PADA PASIEN RAWAT INAP DENGAN PERSETUJUAN KLAIM BPJS DI RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Dwi Hapsari
Indonesian Journal of Health Information Management Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54877/ijhim.v4i1.146

Abstract

Ketepatan kode diagnosis merupakan penulisan kode diagnosis penyakit yang sesuai dengan klasifikasi yang ada di dalam ICD-10. Kualitas hasil pengodean bergantung pada kelengkapan diagnosis, keterbacaan tulisan dokter, serta profesionalisme dokter dan petugas koding. Koding sangat penting dalam sistem pembiayaan prospektif yang akan menentukan besarnya biaya yang dibayarkan ke Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan ketepatan kode diagnosis dengan persetujuan klaim pasien rawat inap BPJS Kesehatan di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1514 berkas. Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin maka didapatkan sampel sebanyak 93. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Cara pengumpulan data dengan observasi menggunakan checklist dan wawancara tidak terstruktur. Analisis data yang digunakan yaitu univariate dan bivariate. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa pengodean diagnosis tepat 76 (81,7%) dan tidak tepat 17 (18,3%), sedangkan persetujuan klaim BPJS Kesehatan layak sebanyak 78 (83,9%) dan tidak layak sebanyak 15 (16,1%). Berdasarkan uji statistik Fisher Exact Test Ho ditolak dan Ha diterima sehingga disimpulkan bahwa Ada hubungan antara ketepatan kode diagnosis dengan persetujuan klaim pasien rawat inap BPJS Kesehatan di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten