Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pembelajaran Ansambel Musik di SMPN 1 Banjarnegara Ismail .
Saraswati Jurnal Mahasiswa Seni Musik
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.758

Abstract

The ensemble music still be problems in various school.The tendency of the influence of the kids, teachers and school.These studies on the process of ensemble music in smpn 1 banjarnegara a qualitative accompanied by means of observations and interviews as instruments.The study concludes that the ensemble music for self-improvement and gave the students to recognize and cooperate in ensemble music. Keyword: Learning, ensemble music, junior high school
Pengembangan Model Pembelajaran IPA Terintegrasi Nilai Karakter di Sekolah Dasar Ismail .
Paedagogik Volume 1, Nomor 1 Tahun 2013
Publisher : Paedagogik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The character of the nation is currently experiencing a servere fragility. Various people rate as result of the imbalance of purpose in educational practice in schools. The purpose of learning is not oriented of cultivation of characters, but more cognitively oriented. This study aimed to develop science learning model integrated with character value (Model PIN-Karakter) in elementary school are valid, practical, effective and attractive to conceice a character value and improve science learning outcomes.
IMPLEMENTASI PERDA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH KOTA MAKASSAR (STUDI DI DISPENDA KOTA MAKASSAR) ISMAIL .; MANAN SAILAN
Jurnal Tomalebbi Volume II, Nomor 1, Maret 2015
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Pajak Restoran di Kota Makassar, seberapa besar sumbangsih Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah serta Hambatan yang dihadapi dalam hal pemungutan Pajak Restoran.           Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian adalah dokumen penerimaan Pajak Restoran. Adapun sampel dalam penelitian adalah penerimaan pajak dalam tiga tahun terkahir, yaitu 2011, 2012 dan 2013. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Setelah data terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pemungutan Pajak Restoran dalam tiga tahun terakhir berjalan dengan baik, karena rata-rata realisasi penerimaan 103%. Sedangkan sumbangsih Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Makassar dengan rata-rata sebesar 9.03%. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Restoran di Kota Makassar yaitu, masih ada Wajib Pajak yang belum memahami cara pengisian Formulir SPTPD, masih ada Wajib Pajak yang tidak tepat waktu untuk melaporkan Formulir SPTPD nya ke DISPENDA, masih ada Wajib Pajak yang tidak melaporkan dengan benar penjualannya, adanya Wajib Pajak yang tidak membayar pajaknya. Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan tersebut yaitu, dengan mengadakan sosialisasi tentang kepatuhan Wajib Pajak untuk membayar Pajaknya dengan tepat waktu, dengan mengadakan pemanggilan melalui Surat kepada Wajib Pajak yang terlambat melakukan pembayaran, dengan melakukan pemeriksaan atau penungguan kepada Wajib Pajak yang membayar tidak sesuai yang sebenarnya, dikenakan sanksi berupa punishment dengan pemasangan tanda/stiker/spanduk pada alamat usaha dan pemuatan pada media massa baik cetak mapupun elektronik.Kata Kunci : Pajak Daerah
MANAJEMEN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM PADA MTSN BAMBONG KABUPATEN PIDIE Ismail .; Cut Zahri Harun; Sakdiah Ibrahim
Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 2, No 2: November 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.325 KB)

Abstract

Abstract: Learning management has a big role in providing contribution for the moral coaching of the students in school. This study aimed to find out: planning, organization, implementation, evaluation, and supporting factors of Islamic religious learning in Bambong Islamic State Junior High School of Pidie Regency. This study used descriptive method and qualitative approach. Data were collected by using observation, interview, and documentation study technique. Subject of the study were principal, Islamic religious education teachers, students, and school supervisors. The results of the study showed that: 1) Planning prepared by Islamic religious Education teachers were in the form of annual program, semester program, syllabus, and lesson plan which were well prepared and documented. Planning related to student coaching such as the addition of learning materials in Arabic learning (local content subject), citation of Yasin at the beginning of every month on Friday, Dhuhur prayer in congregation, Ramadan activities, and religious competition at the end of every semester were not going well. 2) Organization of Islamic religious learning was in good direction so that there were no overlapped and wasted time in learning process in the class. Good learning organization enabled the achievement of efficiency in the school. 3) The implementation of learning was in compliance with the applicable curriculum but the learning implementation was not optimal because teacher did not implement the learning based on the lesson plan. 4) Evaluations carried out by the teacher in the class were pretest and posttest in the form of oral, written (multiple choice and essay), and practice test.Keywords: Management, Islamic Religious, Bambong Islamic State Junior High SchoolAbstrak: Manajemen pembelajaran memiliki peran besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembinaan moral siswa di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, dan faktor pendukung pembelajaran agama Islam pada MTsN Bambong Kabupaten Pidie. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik: observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari: kepala sekolah, guru pendidikan Agama Islam, siswa, dan pengawas sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru agama Islam berupa program tahunan, program semester, silabus, dan rencana pembelajaran (RPP) telah tersusun dengan baik dan terdokumentasi. Perencanaan yang berkaitan dengan pembinaan siswa meliputi penambahan materi pelajaran Bahasa Arab (Mulok), baca Yasin setiap awal bulan pada hari Jumat, shalat Zuhur berjama’ah, kegiatan Ramadhan, serta perlombaan keagamaan setiap akhir semester belum berjalan dengan baik; 2) Pengorganisasian pembelajaran agama Islam pada MTsN Bambong sudah berjalan ke arah yang lebih baik, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dan pemboroson waktu dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Melalui pengorganisasian pembelajaran yang baik, memungkinkan tercapainya efisiensi dalam lembaga MTsN Bambong; 3) Pelaksanaan pembelajaran telah dilaksanakan sesuai dengan kurikulum yang berlaku, pelaksanaan pembelajaran belum berjalan optimal, dikarenakan guru belum menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan bukti fisik tertulis sebagaimana tercantum dalam rencana pembelajaran (RPP); dan 4) Evaluasi yang dilaksanakan oleh guru agama Islam dalam kegiatan tatap muka meliputi pretest dan post test, jenis tes yang dilaksanakan tes secara lisan, tulisan (pilihan ganda dan uraian), dan tes perbuatan atau praktik.Kata kunci: Manajemen, Agama Islam, dan MTsN Bambong
DESAIN MEJA MAKAN LIPAT UNTUK APARTEMEN PANDAN WANGI TIPE 21 Roni H; Ismail .
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 3 No. 2 (2016): Volume 3, No.2, April 2016
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v3i2.89

Abstract

Dapur biasanya menjadi ruangan yang kurang diperhatikan tata letak dan estetikanya, padahal dapur merupakan bagian penting dalam rumah tangga. Tidak semua rumah maupun apartemen memiliki area dapur yang cukup luas. Kondisi dapur seperti ini tidak akan menjadi masalah jika pemilik rumah mampu menyiasatinya dengan baik. Perabotan yang ada di dapur seperti meja makan dapat tertata rapi dan berfungsi ganda untuk mengatasi keterbatasan lahan. Pada meja makan yang sudah ada khususnya di Apartemen Pandan Wangi untuk type 21 belum memilki meja makan dan sebagian besar untuk pengguna apartemen maupun rumah minimalis masih menggunakan meja dengan dimensi yang cukup besar. Meja makan ini tentu sangat menyita ruangan dengan keterbatasan lahan bagi pemilikrumah maupun apartemen. Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan sebuah rancangan Meja Makan Lipat Minimalis dengan fungsi utama sebagai meja makan dan dapat dilipat untuk mengatasi keterbatasan lahan pada ruangan sempit atau minimalis. Diharapkan desain meja ini dapat menjadi solusi akan kebutuhan furnitur rumah tangga dengan ruangan yang sempit atau minimalis The kitchen is usually a room that overlooked the layout and aesthetics, but the kitchen is an important part. Not all the houses and apartments have a kitchen area is quite extensive. Conditions in the kitchen like this will not be a problem if the homeowner is able to work around this well. The furniture in the kitchen as a dining table can be neat and doubles to overcome land constraints. At the dinner table that already exists, especially in Apartment Pandan Wangi to type 21 do not have the dining table and most of the apartments and minimalist still use a desk with a large dimension. The dining table is certainly very confiscate the room with limited land for homeowners and apartment. Based on the above it is necessary a Folding Dining Table Minimalist design with a primary function as a dining table and can be folded to overcome the limitations of land in a small room or minimalist. This table design is expected to be a solution to the needs of household furniture with narrow room or minimalist
ANALISIS ARAH KEBIJAKAN PELAKSANAAN WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN YANG MERATA DAN BERKUALITAS DI KOTA MAKASSAR Ismail .
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.137 KB) | DOI: 10.26858/jiap.v4i1.1818

Abstract

Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia, dan untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender. Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan akan membuat warga negara Indonesia memiliki kecakapan hidup (life skills) sehingga mendorong tegaknya pembangunan manusia seutuhnya serta masyarakat madani dan modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila, sebagaimana yang telah diamanatkan dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Negara dalam hal ini diwakili oleh pemerintah, memiliki kewajiban untuk melaksanakan pendidikan dasar. Negara wajib untuk mengupayakan secara penuh pemenuhan hak anak atas pendidikan yang wajib dan cuma-cuma. Implementasi pendidikan dasar yang telah dilaksanakan di Kota Makassar hingga saat ini, baru menyentuh jenjang pendidikan dasar yaitu Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan beberapa sekolah swasta. Pelaksanaan pendidikan bebas biaya yang saat ini masih berjalan di Kota Makassar dinilai belum sepenuhnya berhasil. Dimana, pungutan-pungutan masih marak terjadi dibeberapa sekolah negeri. Terlebih dibeberapa sekolah swasta dikarenakan biaya operasional sekolah dianggap belum cukup memenuhi kegiatan dalam proses belajar mengajar. Adapun sarana dan prasarana yang tidak lengkap yang berdampak pada kualitas pendidikan dasar, menjadi alasan belum berhasilnya pendidikan dasar yang wajib dan cuma-cuma sebagai implementasi pemenuhan hak anak atas pendidikan dasar.  Kata Kunci: Arah  Kebijakan  Pendidikan,  Wajib  Belajar  9 Tahun yang Merata dan         Berkualitas.