This Author published in this journals
All Journal Vegetalika
Sriyanto Waluyo
Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pertumbuhan Stek Kopi Liberika (Coffea liberica W. Bull Ex. Hier) pada Tiga Bahan Stek dan Empat Konsentrasi IBA Inung Pinata Rokhani; Sriyanto Waluyo; Novie Pranata Erdiansyah
Vegetalika Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.326 KB) | DOI: 10.22146/veg.25018

Abstract

Kopi Liberika merupakan tanaman kopi yang adaptif terhadap kekeringan dan lahan gambut yang selama ini belum banyak dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi IBA dan bahan tanam serta interaksinya terhadap pertumbuhan stek kopi liberika. Penelitian dilaksanakan di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PPKKI) pada bulan Oktober 2014 sampai Februari 2015. Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap faktorial dua faktor yaitu asal bahan tanam dan konsentrasi Indole Butiric Acid (IBA) dengan tiga ulangan dan setiap perlakuan terdiri dari 14 stek. Faktor pertama adalah asal bahan stek yang terdiri dari bagian ujung, tengah, dan pangkal. Faktor kedua yaitu konsentrasi pemberian IBA empat taraf yaitu 0, 1500, 3000, dan 4500 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bahan tanam dan konsentrasi IBA dapat mempengaruhi pertumbuhan stek kopi liberika teutama pada kombinasi perlakuan stek bagian tengah dengan konsentrasi IBA 4500 ppm.
Pengaruh Konsentrasi Selenium pada berbagai Fase Pertumbuhan Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) Sistem Hidroponik terhadap Kandungan Likopen Buah Sarlin Kusumaningrum; Eka Tarwaca Susila Putra; Sriyanto Waluyo
Vegetalika Vol 5, No 4 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.864 KB) | DOI: 10.22146/veg.25685

Abstract

Kebutuhan pangan fungsional diprediksikan meningkat beberapa tahun kedepan, sehingga perlu dilakukan upaya produksi untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Salah satu teknologi budidaya pangan fungsional yang dapat dikembangkan adalah produksi tomat berkadar antioksidan tinggi secara hidroponik melalui pengayaan selenium (Se) pada larutan nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi dan waktu aplikasi pemberian Se yang optimal bagi tanaman tomat sehingga didapatkan buah dengan kandungan likopen tinggi. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada bulan Desember 2015-April 2016. Penelitian lapangandisusun dalam rancangan acak kelompok lengkap faktorial (3 x 3 + 1) dengan faktor pertama berupa konsentrasi pangayaan Se yang terdiri dari 3 aras yaitu 0,5 mg L-1, 1,0 mg L-1, dan 1,5 mg L-1, dan faktor kedua berupa waktu pemberian Se yang terdiri dari 3 waktu yaitu fase vegetatif, generatif, serta sepanjang siklus hidup tanaman. Sebagai kontrol digunakan tanaman tomat yang tidak diberi Se. Variabel yang diamati meliputi kondisi iklim mikro, karakter larutan nutrisi, aktivitas fisiologis, karakter pertumbuhan, hasil, dan kandungan likopen buah tomat. Data yang diperoleh dianalisis varian (ANOVA) pada level 5%. Jika terdapat interaksi antar faktor, maka dilakukan uji lanjut pengaruh sederhana. Apabila tidak ada interaksi antar faktor, maka faktor pertama di uji polinomial ortogonal, sedangkan faktor kedua dilakukan uji beda nyata terkecil fisher. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa pengayaan Se secara nyata meningkatkan konsentrasi Se dalam jaringan daun hingga 1,16 mg L-1, ketika diberikan pada fase generatif. Konsentrasi Se daun yang meningkat mampu berkontribusi terhadap kenaikan kandungan air nisbi, memperlebar bukaan stomata, kenaikan jumlah stomata, penurunan kandungan CO2 internal daun, dan kenaikan bobot kering total. Pengayaan Se saat fase generatif dengan konsentrasi 0,50-1,16 mg L-1 mampu meningkatkan akumulasi Se pada buah, meningkatkan sintesis likopen, peningkatan kandungan vitamin C, serta adanya peningkatan kekerasan buah sehingga layak digunakan sebagai sumber pangan fungsional tanpa mengurangi hasil buah segar per tanaman.
Pengaruh Vinase dan Macam Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Pak Choi (Brassica rapa subsp. chinensis (L.) Hanelt) Bella Vyatrisa; Sri Muhartini; Sriyanto Waluyo
Vegetalika Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.738 KB) | DOI: 10.22146/veg.25884

Abstract

Pak choi merupakan tanaman yang disukai oleh masyarakat, karena mudah dibudidayakan, berumur pendek, dan bernilai ekonomis. Produktivitas pak choi dapat ditingkatkan dengan penambahan bahan organik. Selain bermanfaat bagi tanaman, penggunaan bahan organik secara berlanjut dapat mewujudkan sistem pertanian organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vinase dan berbagai macam pupuk organik serta mendapatkan kombinasi takaran vinase dan pupuk organik yang tepat bagi pertumbuhan dan hasil pak choi (Brassica rapa subsp. chinensis (L) Hanelt). Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2015 - Februari 2016 di kebun Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya Tani Organik Merapi (P4S TOM), Balangan, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah takaran vinase yang terdiri dari 3 aras, yaitu takaran vinase 0 l/ha (V0), takaran vinase 25.000 l/ha (V½), dan takaran vinase 50.000 l/ha (V1). Faktor ke dua adalah macam pupuk organik yang terdiri dari 4 aras, yaitu tanpa pupuk organik (P0), pupuk organik brotowali (P1), pupuk organik kulit telur (P2), dan pupuk organik lele (P3). Kombinasi perlakuan takaran vinase 50.000 l/ha dengan tanpa pemberian pupuk organik mampu meningkatkan luas permukaan daun. Penggunaan takaran vinase 25.000 l/ha dengan tanpa pemberian pupuk organik memberikan pertumbuhan dan hasil pak choi yang paling baik.
Pengaruh Macam Media dan Takaran Pupuk Kandang Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sawi Hijau (Brassica rapa L.) Helmei Anjarwati; Sriyanto Waluyo; Setyastuti Purwanti
Vegetalika Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.545 KB) | DOI: 10.22146/veg.25983

Abstract

Permintaan pangan semakin meningkat termasuk pada kelompok sayuran. Konversi penggunaan lahan di Indonesia dari sektor pertanian ke sektor non pertanian mempengaruhi luas area tanam yang ada. Hal ini juga berdampak pada penurunan produksi sayuran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, degradasi lahan yang disebabkan oleh penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan juga membuat kualitas produk sayuran yang dihasilkan semakin menurun. Pengembangan tanaman sayuran di lahan sempit dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan produktivitas sayuran. Teknologi budidaya yang ramah lingkungan terutama pada sayuran perlu digiatkan. Pertimbangan pemilihan media tanam diperlukan untuk menunjang pertumbuhan tanaman sayuran di lahan yang terbatas. Penggunaan pupuk organik dapat menjadi alternatif solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan pupuk anorganik dalam meningkatkan produktivitas tanaman sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi media tanam dan takaran pupuk kandang kambing yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil sawi hijau. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul pada bulan Maret-Juli 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu media tanam (tanah, sekam mentah, arang sekam, dan serbuk gergaji) dan perbandingan media dengan takaran pupuk kandang kambing (tanpa pupuk, 2:1, dan 1:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media tanam arang sekam dengan takaran pupuk kandang kambing 1:1 memberikan pertumbuhan dan hasil sawi hijau yang paling baik, yaitu mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman, dan bobot kering tanaman sawi hijau.
Evaluasi Tipe Pemanfaatan Lahan Pertanian dalam Upaya Mitigasi Kerusakan Lahan Di Desa Giritirta, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara Bayu Setiawan; Prapto Yudono; Sriyanto Waluyo
Vegetalika Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.7 KB) | DOI: 10.22146/veg.35769

Abstract

Tanaman sayur-sayuran dan bunga-bungaan banyak dihasilkan di tanah andisol dan alfisol dengan elevasi berkisar antara 350-1500 m di atas permukaan laut (dpl). Kentang di Indonesia merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomis cukup menjanjikan, sehingga petani berlomba-lomba untuk menanam tanaman tersebut. Lahan pegunungan yang sudah dimanfaatkan menjadi lahan pertanian perlu dilakukan evaluasi tipe pemanfaatan lahan guna mengetahui potensi produksi dan dampak kerusakan lahan yang timbul. Penelitian ini dilakukan di desa Giritirta, kecamatan Pejawaran, kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah yang dilaksanakan pada bulan Juli 2017-November 2017. Metode yang digunakan adalah penelitian survei terhadap kualitas lahan dengan pengamatan langsung di lapangan, dan mengumpulkan data-data dari instansi terkait, serta survei terhadap respons petani yang dilakukan dengan wawancara. Data primer yang diambil adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian melalui kegiatan observasi, wawancara dan/atau kuisioner. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Pemanfaatan lahan pertanian di lokasi penelitian berupa budidaya tanaman semusim dengan komoditas utama kentang (Solanum tuberosum L.) dengan teknik penanaman searah lereng serta minim tindakan konservasi lahan. Tingkat bahaya erosi tergolong dalam klas sangat berat di semua satuan lahan yang menyebabkan potensi kerusakan lahan tinggi dalam kurun waktu yang singkat. Cara mitigasi kerusakan lahan yang cocok untuk dilaksanakan yaitu dengan penanaman kopi arabika dan teh pada kelerengan curam (26%-40%) serta tanaman kina pada kelerengan sangat curam (>40%). Perbaikan lahan yang dilakukan dengan pembuatan dan perbaikan teras, penanaman strip rumput, serta pembuatan rorak
Tanggapan Dua Kultivar Kedelai (Glycine max L.) terhadap Empat Aras Salinitas Mahmud Ismail; Prapto Yudono; Sriyanto Waluyo
Vegetalika Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.825 KB) | DOI: 10.22146/veg.35770

Abstract

Salinitas merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hampir semua pertumbuhan tanaman kedelai pada fase vegetatif dan generatif. Pengaruh salin pada berbagai varietas tanaman kedelai berbeda-beda tergantung pada tingkat kepekaan varietas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian empat kadar salin terhadap pertumbuhan dan hasil dua varietas kedelai. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor (CRD Faktorial) faktor pertama adalah varietas kedelai Grobogan dan varietas kedelai Malika. Faktor kedua adalah kadar salinitas: N0= 0 dS/m, N1=1,17 dS/m, N2=2,34 dS/m, dan N3=3,51 dS/m. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis varian dilanjutkan dengan uji jarak Duncan Multiple Range Test(DMRT) dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua varietas kedelai mampu bertahan pada kadar salin 1,17 dS/m pengukuran variabel: tinggi tanaman, luas perakaran, luas daun, panjang akar pada varietas Malika, bobot segar daun, bobot kering daun, jumlah polong pertanaman dan jumlah biji pertanaman. Dua varietas kedelai menunjukkan penurunan hasil tertinggi pada pemberian kadar salin 3,51 dS/m. Penurunan hasil pada varietas kedelai Malika adalah 23% jumlah polong pertanaman, 31% jumlah biji pertanaman, 39% berat kering biji , dan 20% berat 100 biji. Sedangkan pada varietas Grobogan terjadi penurunan 18% jumlah polong pertanaman, 17% jumlah biji pertanaman, 26% berat kering biji , dan 11% berat 100 biji.