Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENYAJIAN DAN INTERPRETASI TEKS SASTRA INDONESIA KLASIK KHUSUSNYA NASKAH-NASKAH JAWI DAN NASKAH BERBAHASA ARAB Sangidu Sangidu
Humaniora Vol 11, No 1 (1999)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2424.014 KB) | DOI: 10.22146/jh.632

Abstract

Karya-karya sastra Indonesia terdiri ri karya sastra lisan dan karya stra tulis . Karya sastra tulis terdiri dan dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang berbentuk tulisan tangan dan karya sastra tulis yang berbentuk cetakan . Karya sastra yang berbentuk tulisan tangan atau teks tulisan tangan (Ing . Manuscript dengan singkatan ms untuk tunggal dan mss untuk jamak; Bld. Handscrift dengan singkatan hs untuk tunggal dan hss untuk jamak) sexing disebut sebagai karya sastra Indonesia klasik atau lama atau tradisional . Adapun karya tulis yang berbentuk cetakan atau teks tulisan cetakan sering disebut sebagai karya sastra Indonesia modem (Baroroh-Baried dkk ., 1994 :55) . Karya sastra Indonesia modem memiliki beberapa keuntungan . Keuntungan yang dimaksud antara lain adalah memungkinkan penyebaran teks tersebut secara Was sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat pembaca secara Was pula . Selain itu, dilihat dad bentuk fsik dan penampilan karya seperti sampul yang cerah dan menarik, cetakan yang bagus dan segar, dan kertasnya yang berkualitas merupakan sarana yang sangat penting untuk menyajikan isi naskah sehingga dapat mempengaruhi sikap pembaca ke arah proses pembacaan (Robson, 1994:11)
Analisis Struktural Cerita Pendek A'sh-Shabiyyul-A'raj Sangidu Sangidu
Humaniora No 6 (1997)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1563.205 KB) | DOI: 10.22146/jh.1869

Abstract

Antologi cerita pendek Arab kontemporer yang dihasilkan oleh para pengarang Arab pada umumnya menyuguhkan manusia dan masyarakat Arab yang penuh keresahan (Southgate, 1989). Selain itu, juga diungkapkan masalah-masalah yang mewakili zaman dan tempat mereka berpijak, seperti kesengsaraan oleh kemiskinan, kepadatan penduduk, konflik keluarga dan politik, kesepian yang diderita oleh orang-orang yang gagal dan kalah, serta ketegangan antara inovasi dan tradisi yang masih berakar kuat (Manzalaoui, 1990). Tema  kesengsaraan oleh kemiskinan sebagaimana dikemukakan di atas ternyata juga terdepat dalam cerita pendek "A'sh-Shabiyyul-A'raj" (Si Anak Pincang) karya Yusuf Taufiq 'Awwad. Masalah yang akan diteliti adalah unsur-unsur intrinsik cerita pendek A'sh-Shabiyyul-A'raj dan keterkaitan antarunsurnya. Karena itu, teori yang dimanfaatkan adalah teori struktural.
Beberapa Perbedaan Pandangan para Ahli Bahasa tentang Qiyas (Analogi) dalam Sintaksis Arab Sangidu Sangidu
Humaniora No 5 (1997)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.033 KB) | DOI: 10.22146/jh.1883

Abstract

Setiap bahasa mempunyai kelebihan dan keistimewaan sendiri-sendiri, demikian juga bahasa Arab mempunyai kelebihan dan keistimewaan yang tidak dimiliki bahasa lain. Menurut Algalayaini (1973:4-5) ilmu bahasa Arab itu terdiri dari al-sharf dan al-i'rab (dikenal dengan nama al-nachwu), al-rasm, al-ma'ani, al-bayan, al-badi', al-'arudh, al-qawafi, qardusy-syi'r, al-insya', al-khithabah, tarikhul-adab, dan matnul-lughah. Oleh karena banyaknya permasalahan dan terbatasnya waktu, maka penulis sadardan yakin bahwa untuk meneliti dan membahas bahasa Arab secara keseluruhan tidak bakal terwujud. Oleh karena itu, penulis hanya akan membahas sebagian kecil dari ilmu bahasa Arab yaitu: "Beberapa perbedaan pandangan Para Ahli Bahasa Arab tentang Qiyas (Analogi) dalam sintaksis Arab".
Data dan Objek Penelitian dalam Penelitian Sastra Sangidu Sangidu
Humaniora No 3 (1996)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1577.732 KB) | DOI: 10.22146/jh.1948

Abstract

Pada tulisan ini akan disajikan perbedaan antara data dengan objek penelitian sastra. Kedua hal itu dipandang perlu dikemukakan karena orang sering tidak mempedulikan perbedaan antara keduanya dan bahkan cenderung mengacaukan. Karena itu, uraian berikut ini berusaha menunjukkan perbedaan antara keduanya dengan sejumlah bukti yang diharapkan dapat dipandang meyakinkan penulis sendiri khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Ilmu Bahasa Arab Menuju IImu Sastra Arab Sangidu Sangidu
Humaniora No 2 (1995)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1131.991 KB) | DOI: 10.22146/jh.1981

Abstract

Penulis ingin mengemukakan secara garis besar 6 (enam) mata kuliah linguistik Arab yang dipandang merupakan pijakan untuk mempelajari i1mu sastra Arab lebih lanjut. Karena itu, ilrnu sastra Arab pun juga akan dikemukakan secara garis besar di dalam tulisan ini.
BEBERAPA RUMUSAN MASALAH SOSIOLOGI SASTRA Sangidu Sangidu
Humaniora No 1 (1994)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1152.878 KB) | DOI: 10.22146/jh.2029

Abstract

Pendekatan terhadap sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan oleh beberapa penulis disebut "sosiologi sastra". Istilah itu pada dasarnya tidak berbeda pengertiannya dengan sosiosastra, pendekatan sosiologis, atau pendekatan sosiokultural terhadap sastra. Pendekatan terhadap sastra secara sosiologis dicurigai sebagai pendekatan pseudoilmiah", karena tidak memiliki pijakan yang rigid (kokoh) dalam hal datanya. Secara metodologia pun terkadang juga lemah, karena wilayah penelitiannya tidak pasti dan objek analisisnya gamang (tidak mantap). Untuk menghilangkan (setidak-tidaknya mengurangi) anggapan bahwa pendekatan sastra sosiologis dieungaise baga i pendekatan pseudo-ilmiah dan untuk menjelaskan bahwa pendekatan sastra sosiologis merupakan pendekatan "ilmiah", maka perlu dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas pada tulisan ini.
Ketandaan Syariat dan Hakikat dalam Ma'ul-Chayat li Ahlil-Mamat: Analisis Semiotik Sangidu Sangidu
Humaniora No 8 (1998)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.013 KB) | DOI: 10.22146/jh.2069

Abstract

Ma'ul-Chayat li Ahlil-Mamat selanjutnya disingkat Ma'ul-Chayat adalah salah satu karya di antara karya-karya Syeikh Nuruddin Ar-Raniri (selanjutnya disebut Nuruddin) yang kurang lebih berjumlah 33 (tiga puluh tiga) karya (Chamamah-Soeratno, dkk., 1982,30-62; Daudy, 1978,13; 1983:48). Karya ini merupakan salah satu khazanah sastra Melayu klasik yang tinggi nilainya (Djamaris, 1984:142). Di dalamnya berisi ajaran-ajaran yang dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat maupun raja pada waktu itu dalam kehidupan bermasyarakat dan benegara (Chamamah-Soeratno, dkk., 1982:2). Hasil sastra Melayu klasik, dalam halini Ma'ul-Chayat itu tidak lain berupa naskah yang sekarang tersimpan di berbagai perpustakaan dan museum. Naskah di sini yang dimaksudkan adalah hasil sastra yang ditulis dengan tangan pada kertas dengan tulisan Jawi (Arab-Melayu).
AD-DÛDAH WATS-TSU‘BÂN (CACING DAN ULAR) KARYAALI AHMAD BAKATSIR: ANALISIS STRUKTURAL MODEL BADR Sangidu Sangidu
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 20, No 1 (2008)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.437 KB) | DOI: 10.23917/kls.v20i1.4956

Abstract

IDEOLOGI PERLAWANAN DALAM ANTOLOGI PUISI FĪ ṬARĪQI AL-FAJRI KARYA ABDULLAH AL-BARADDUNI Zulfa Purnamawati; Sangidu Sangidu; Fadlil Munawwar; Taufiq Dardiri
POETIKA Vol 7, No 1 (2019): Issue 1
Publisher : Literary Studies, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/poetika.v7i1.44452

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengungkap ideologi perlawanan dalam antologi Puisi Ilā Ṭarīqi al-Fajri (Menyongsong Fajar) yang diciptakan pada tahun 1960-1979 oleh Abdullah al-Baraddūnī seorang penyair buta asal Yaman Utara. Untuk mengungkapkan Ideologi perlawanan dalam antologi tersebut digunakan kritik sastra materialistik yang disampaikan oleh Terry Eagleton. Adapun meteode yang digunakan adalah metode dialektik, yaitu pembacaan timbal balik antara elemen internal puisi tersebut dengan elemen-elemen eksternal. Puisi-puisi dalam antologi ini diciptakan saat Yaman Utara berada di bawah kekuasaan dengan ideologi Imamah Zaidiyyah yang bertindak sewenang-wenang dalam menjalankan kekuasaannya. Puisi dipilih sebagai genre untuk mengungkapkan ideologi perlawanan karena kondisi pengarang yang buta, produksi sastra di Yaman Utara yang menjadikan puisi sebagai sastra rakyat, dan kondisi sosial Yaman yang sebagian besar penduduknya masih buta huruf. Perlawanan dalam puisi-puisi tersebut adalah perlawanan rakyat terhadap pemerintahan imamah yang telah berlaku sewenang-wenang terhadap rakyat sehingga hak kebebasan, hak politik, dan hak ekonomi rakyat tidak terpenuhi. Sebagai puncaknya adalah revolusi yang menuntut digantinya ideologi imamah dengan ideologi republik yang memberikan ruang kepada rakyat untuk terlibat dalam persoalan negara dan kehidupan yang lebih baik.Kata kunci: ideologi perlawanan; kritik sastra materialistik; Imamah Zaidiyyah; Yaman Utara This article attempts to explore the ideology of resistance in the poetry anthology Ilā Ṭarīqi al-Fajri (On the Path of Dawn) was created in 1960-1979 by Abdullah al-Baraddūnī, a blind poet from North Yemen. The ideology of resistance in this anthology was analyzed by using materialist literary criticism, which was used by Terry Eagleton. The method used in this study is the dialectical method, namely reciprocal reading between the internal elements of the poem with external elements. The poems were created  when Yemen was under control the Zaydi Imamate, who arbitrarily exercised his power. The poetry was chosen as a genre to express the ideology of resistance because of the conditions of blind poet, literary production in North Yemen which made poetry as a folk literature, and the social conditions of Yemen, where the majority of the population was illiterate. The ideology of resistance in this anthology is resistance to the arbitrariness of the ruling government, which did not recognize freedom rights, political rights and economic rights of the people of North Yemen. In addition, there was a resistance to the ideology of Imamate.The ideology of Imamate was replaced by an ideology of the republic which provided space for the people of North Yemen to participate in the management of the country and to pursue a more prosperous life.Keywords: ideology resistance; materialist literary criticism; Zaydi Imamate; North Yemen  
ARTI “AIR DAN IKAN” MENURUT KODE BAHASA, SASTRA, DAN BUDAYA Sangidu Sangidu
Center of Middle Eastern Studies (CMES): Jurnal Studi Timur Tengah Vol 10, No 2 (2017)
Publisher : Arabic Literature Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/cmes.10.2.20196

Abstract

The water and the fish have different meanings because of a lingual difference, literary, and cultural code that bounds them. This paper aims to discover these meanings and uses to realize this aim convenient theories and methods that are semiotic. The semiotic theories are all studies that examine all of the communication forms using the codes based on lingual, literary, and cultural codes. This semiotic framework consists of two principal elements namely signifier and signified. The method used to solve this problem is by heuristic and hermeneutic reading conducted simultaneously. The result of this paper reveals that the term of water indicates the following several meanings: the source of very vital life, the pure heart, the patience and power of the marginalized populaces, and flowing naturally down forever, and that the term of fish signifies the meanings of very high protein’s source needed by the body of human, entertaining the heart, and a symbol of a perfect person wishing to meet The God.