Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penggunaan Kerang Gangsing (Sesarma reticulatum) dan Biji Wijen dalam Ransum, Pengaruhnya terhadap Kangdungan Omega-6 dan Omega-3 di dalam Kuning Telur Itik Erna Winarti; Niniek Kusuma Wardhani; Ahmad Musofie
Buletin Peternakan Vol 31, No 1 (2007): Buletin Peternakan Vol. 31 (1) Februari 2007
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v31i1.1213

Abstract

File lengkap ada dalam bentuk PDF dibawah ini
Determinasi Salmonella sp dan Ektoparasit dalam Pupuk Organik dari Kotoran Sapi Potong di Yogyakarta Widodo Suwito; Supriadi -; Erna Winarti; Utomo Bimo Bekti
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 18, No 2 (2013): June 2013
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v18i2.388

Abstract

One of by products derived from beef cattle farm is manure. The manure can be processed to make organic fertilizer. Salmonella sp is bacterium of the manure origin and harmful for human. Currently, organic fertilizer is mostly used for vegetables and fruits, but the problem is people consume those vegetables. The aim of this study was to determine Salmonella sp and ectoparasite in organic fertilizer which were made from the manure of beef cattle farm in Yogyakarta. A total of 10 manure samples were collected the farms to make organic fertilizer. The manure was fermented with lactic acid bacteria (BAL) for one month. Before and after fermented, the manure was isolated and identified for Salmonella sp based on biochemical reactions and ectoparasite using native method. The study showed that there were no Salmonella sp and ectoparasite in the organic fertilizer made from the manure fermented for one month. Keywords: Organic fertilizer, manure, farm, Salmonella sp Abstrak Salah satu hasil sampingan dari peternakan sapi potong adalah kotoran ternak. Kotoran ternak dapat dimanfaatkan untuk dibuat pupuk organik. Salmonella sp merupakan bakteri yang berasal dari kotoran ternak dan dapat membahayakan kesehatan manusia. Saat ini pupuk organik banyak digunakan untuk tanaman sayuran dan buah-buahan, sedangkan sebagian masyarakat mengonsumsi sayuran dalam keadaan mentah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Salmonella sp dan ektoparasit dalam pupuk organik yang dibuat dari kotoran sapi pada peternakan sapi potong di Yogyakarta. Telah dikumpulkan sebanyak 10 sampel kotoran sapi yang akan dibuat pupuk organik dari peternakan sapi potong di Yogyakarta. Kotoran sapi difermentasi dengan bakteri asam laktat (BAL) selama satu bulan. Kotoran sapi sebelum dan sesudah difermentasi dilakukan isolasi dan identifikasi Salmonella sp berdasarkan reaksi biokimia dan ektoparasit dengan metode natif. Penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam kotoran sapi yang dibuat pupuk organik dengan fermentasi selama satu bulan tidak ditemukan Salmonella sp. Kata kunci: Pupuk organik, rabuk, peternakan sapi, Salmonella sp
IDENTIFIKASI E. COLI O157:H7, SALMONELLA SP, DAN SENSITIFITAS ANTIBIOTIKA DARI SUSU KAMBING DAN PRODUK OLAHANNYA Widodo Suwito; nFN Andriani; Felisitas Kristiyanti; Erna Winarti
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 15, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v15n1.2018.36-42

Abstract

Susu kambing dan produk olahannya dapat terkontaminasi E. coli O157:H7 dan Salmonella sp. Tujuan penelitian ini untuk isolasi dan identifikasi E. coli O157:H7, Salmonella sp, dan sensitifitasnya terhadap antibiotika dari susu kambing dan produk olahannya. Sebanyak 15 sampel susu kambing dan produk olahannya seperti susu bubuk, permen, es krim, yogurt, dan krupuk masing-masing sebanyak 10, 3, 6, 4, dan 3 sampel. Semua sampel diperiksa terhadap E. coli O157:H7, dan Salmonella sp berdasarkan reaksi biokimia. Jumlah E. coli pada semua sampel dihitung dengan most probable number (MPN), sedangkan sensitifitas terhadap antibiotika dengan agar difusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa susu kambing dan produk olahannya tidak ditemukan E. coli O157:H7 dan Salmonella sp., tetapi E. coli non O157:H7 ditemukan pada susu kambing sebanyak 3/15 (20%) dengan jumlah >6 MPN/100ml. Semua produk olahan susu kambing memiliki jumlah E. coli <3 MPN/100ml. E. coli dari susu kambing resisten terhadap cefiksime, kanamisin, tetrasiklin, sulfonamide, dan oksitetrasiklin masing-masing sebanyak 1/3 (30%), sedangkan ampisilin dan amoksilin 100%. Goat milk and dairy products could be contaminated with E. coli O157:H7 and Salmonella sp.The purpose of this study was to isolation and identification of E. coli O157:H7, Salmonella sp, and antibiotic sensitivity from goat milk and dairy products. A total of 15 samples from goat milk and dairy products such as milk powder, candy, ice cream, yogurt, and crackers respectively 10, 3, 6, 4, and 3 samples. All samples were analyzed for E. coli O157: H7, and Salmonella sp with biochemical reaction. Total of E. coli in all samples was measured with most probable number (MPN) and antibiotic sensitivity with diffusion agar. These study showed that goat milk and dairy products not found E. coli O157:H7 and Salmonella sp., whereas E. coli non O157:H7 was found in goat milk 3/15 (20%) with total E. coli >6 MPN/100ml. All dairy goat products have total E. coli <3 MPN/100ml. E. coli from goat milk was resistant to cefixime, kanamycin, tetracycline, sulfonamide, and oxytetracycline 1/3 (30%) respectively, but ampicillin and amoxicillin 100%.