Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

USULAN PERBAIKAN KONDISI KERJA YANG ERGONOMIS GUNA MENURUNKAN KELELAHAN OPERATOR PADA PEMBUATAN GUCI (STUDI KASUS: MUGEN CRAFT) Isna Oesman, Titin; Damar Witjaksono, Stevanus Haryo; ., Winarni
Proceeding SENDI_U 2017: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.68 KB)

Abstract

Mugen Craft bergerak di industri kerajinan pembuatan gerabah, berlokasi di Desa Kasongan, Bantul, Yogyakarta, salah satu hasil produksi adalah guci. Pekerjaan dilakukan secara manual oleh operator sehingga mengalami kelelahan dan keluhan pada bagian tubuh dari dampak beban kerja yang ditimbulkan. Hal ini diketahui dengan dengan dilakukan pendahuluan dengan menggunakan kuesioner 30 itemkelelahan subjektif (dari IFRC). Penelitian ini difokuskan pada tingkat kelelahan operator dari dampak proses kerja bagian pembuatan guci. Penelitian menentukan pengaruh beban kerja terhadap tingkat kelelahan subjektif operator dengan menggunakan denyut nadi, %HR Reserve, %CVL, dan NORDIC, serta kondisi lingkungan kerja. Hasil pengukuran dan pengolahan data digunakan untuk merencanakan usulan alternatif mengurangi tingkat kelelahan operator. Hasil penelitian menunjukan rata-rata denyut nadi kerja pada rentangan umur 25-43 tahun adalah 108,12 dpm (beban kerja berat) dan didapatkan rata-rata %CVL operator adalah 32,54% (diperlukan perbaikan). Pengukuran kelelahan kerja subjektif dari IFRC didapatkan kelelahan 62%. Pengukuran NORDIC diperoleh keluhan nyeri paling sering muncul selama 12 bulan terahkir adalah 87,5% bagian leher, 75% pergelangan tangan kanan, 100% punggung atas, 75% pinggang, 100% lutut, dan 87,5% pergelangan kaki. Pengukuran NORDIC diperoleh keluhan nyeri hingga tidak dapat bekerja secara normal selama 12 bulan terahkir paling sering muncul adalah 25% bagian leher, 25% bahu kanan, 25% pergelangan tangan kanan, 50% punggung atas, 37,5% lutut, dan 37,5% pergelangan kaki. Pengukuran NORDIC diperoleh keluhan nyeri paling sering muncul selama 7 (tujuh) hari terahkir adalah 62,5% leher, 50% pergelangan tangan kanan, 75% punggung atas, 62,5% pinggang, 75% lutut, dan 87,5% pergelangan kaki. Pengukuran lingkungan kerja terhadap intensitas cahaya sebesar 207 Lux (aktivitas kerja kurang teliti), sedangkan pengukuran suhu udara didapatkan 30,3°C-33,4°C (suhu udara panas), dari dampak lingkungan kerja memberikan beban tambahan pada tingkat kelelahan operator. Diperlukan alternatif perancangan kondisi kerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi yaitu suatu kondisi kerja yang meningkatkan kenyamanan dan produktivitas kerja. Kata Kunci: beban kerja, lingkungan kerja, kelelahan kerja, nordic
Ergonomic Intervention on the Stamping Process of Part Body Component Improved Work Quality and Satisfaction and Time Efficiency at the Stamping Plant Division of PT ADM Jakarta Isna Oesman, Titin; Manuaba, A.; Adiputra, N.; Sutjana, D.P.
INDONESIAN JOURNAL OF BIOMEDICAL SCIENCES Vol. 4, No. 1 Januari 2010
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.653 KB)

Abstract

Part body component of a car is the finished product component that is mainlyproduced by the big press machine. In the production process of part body component of acar in the stamping plant division, the manual task is performed by two operators to feedingthe material sheet into the big press machine simultaneously. After the knobs were pressedtogether, the big press machine started to stamp the material sheet and the outcoming productis taken by the next operator. This task is performed repeatedly until it is the last one.Manual and comprehensive task that combined with speed in operating the big press machinecause who muscular tension which at the end could cause muscular complaints and prematurefatigue, that could decrease production and productivity.The current study of ergonomic intervention on stamping process of part bodycomponent of car was conducted in order to determine whether ergonomic intervention couldimprove the work quality, satisfaction and time efficiency in the stamping process.The subjects of study were 10 persons that were taken randomly. It was designedexperimentally with treatment by subject design. The method of data collection was byquestionnaire distribution and direct measurement of subject’s condition, time of stampingprocess and work environment before and after intervention. The Shapiro Wilk test showedthat all of the data had normal distribution and was followed by t-paired for data of workquality, work satisfaction, time efficiency, and the environment data. The significance level isset at 5%.The research result showed that work quality was improved (muscular complaints wasdecreased by 6,65%, fatigue was decreased by 5,47% and work boredom was decreased by5,87%), work satisfaction was improved up to 6,43%, time efficiency of stamping processwas improved up to 10,7%, the production was improved up to 2,59% and productivity wasimproved up to 32,65% as well as company’s profit was increased up to 3,95%.Hence, the study concludes that ergonomic intervention in the production process ofpart body component of car in the stamping plant division could improve work quality, worksatisfaction and time efficiency.
PENGARUH POSTUR DAN KELELAHAN KERJA TERHADAP STRES KERJA PADA BAGIAN PEMBUATAN SEPATU PT. MJI YOGYAKARTA Titin Isna Oesman; Risma Adelina Simanjuntak; RickyAndrew Ocktavian
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 10 2019
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.851 KB)

Abstract

Tuntutan tugas yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi antara lain  jangkauan tangan yang tidak normal, postur kerja yang membungkuk dan alat kerja yang tidak ergonomis menjadi penyebab kelelahan kerja. Kondisi kerja yang tidak memperhatikan hal tersebut dapat berpengaruh terhadap stres kerja karyawan. Proses produksi pada PT. Mandiri Jogja Internasional (PT. MJI) hampir semua dikerjakan secara manual dengan tangan dan lengan dikombinasi dengan kecepatan kerja dan penggunaan alat-alat produksi, sehingga dapat menyebabkan ketegangan otot yang menimbulkan gangguan musculoskeletal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh postur dan kelelahan kerja terhadap stres kerja.  Metode pengumpulan data dengan mengambil foto postur kerja karyawan, menyebarkan  kuesioner  kelelahan kerja 30 item  dan menyebarkan kuesioner stress kerja dengan 35 (tiga puluh lima butir pertanyaan) kepada karyawan bagian pembuatan sepatu 30 (tiga puluh) karyawan. Dari hasil pengumpulan, pengolahan data dan analisis postur kerja menggunakan metode REBA diperoleh hasil 10 (sepuluh) karyawan dengan tingkat resiko sedang dan 20 (dua puluh) karyawan  dengan tingkat resiko cidera tinggi. Kelelahan  kerja diperoleh hasil 14 (empat belas) karyawan dengan tingkat kelelahan kerja sedang   dan 16 (enam belas) karyawan demgam kelelahan kerja tinggi. Stress kerja diperoleh hasil 10 (sepuluh) orang karyawan dengan tingkat stress kerja sedang dan 20 (dua puluh tiga) karyawan mempunyai tingkat stres tinggi. Hasil uji dengan persamaan regresi Ȳ = 2.415 – 0.346X1 + 0.75X2dengan nilai signifikansi ≤  0.05 berarti pengaruh yang sangat signifikan risiko postur dan kelelahan kerja terhadap stres kerja dan menyatakan bahwa peningkatan satu unit satuan dari postur kerja akan mengurangi stress kerja sebesar 0.346 dan peningkatan satu unit tingkat kelelahan akan menambah stres kerja sebesar 0.754.Kata kunci: gangguan musculoskeletal, stres kerja, kelelahan kerja, postur kerja, prinsip kerja ergonomi