Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI YANG OPTIMAL MENGGUNAKANFUZZY MULTIOBJECTIVE OPTIMIZATION UNTUK PENYUSUNAN JADWAL INDUK PRODUKSI Septiana, Damar Indah; Asih, Endang Widuri; Simanjuntak, Risma Adelina
Jurnal Rekavasi Vol 1, No 1 (2013): Jurnal REKAVASI
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anggun Rotan Handicraft adalah salah satu industri rumah tangga yang memproduksi aneka produk dari rotan. Permasalahan yang dialami Anggun Rotan adalah adanya kelebihan atau kekurangan persediaan. Untuk itu penentuan jumlah produk yang harus diproduksi merupakan langkah penting yang harus diambil pihak menejemen perusahaan. Hal tersebut dilakukan agar perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan mengeluarkan biaya yang minimal. Ketersediaan sumber daya yang terbatas merupakan kendala yang dimiliki oleh perusahaan dalam menentukan jumlah produk yang harus mereka produksi. Pada penelitian ini menggunakan fuzzy multiobjective optimization sebagai model pengambilan keputusan untuk menentukan jumlah produk yang harus diproduksi untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan biaya produksi. Berdasarkan perhitungan didapat jumlah produk yang harus diproduksi sebanyak 220 unit, dengan keuntungan kotor sebesar Rp. 11.297.726dan total biaya produksi sebesar Rp.16.487.294. Jadwal Induk Produksi untuk bulan November minggu I dan II yaitu 12 unit Hermes, 28 unit DKS, 5 unit P02, 9 unit P04, dan 3 unit Kelly. Minggu III sebanyak 12 unit Hermes, 28 unit DKS, 4 unit unit P02, 8 unit P04, 2 unit Kelly.Minggu IV 11 unit Hermes, 27 unit DKS, 4 unit P02, 8 unit P04, dan 2 unit Kelly.Kata Kunci : Fuzzy Multiobjective, Linier Programming, Penentuan Jumlah Produksi, Jadwal Induk Produksi, Biaya Produksi.
Analisis Tingkat Stres Kerja Karyawan pada PT. Karoseri New Niaga Purworejo Ponggo, Agus Dwi; Simanjuntak, Risma Adelina
Jurnal Rekavasi Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah pekerjaan pada lingkungan tertentu merupakan sebuah stimulus bagi seseorang, yang terkadang mampu menjadi penyebab terjadinya kecemasan berlebihan dan menjadi benih dari bibit stres kerja. Hal ini dapat terjadi dipengaruhi oleh faktor lingkungan, tempat kerja, kegiataan organisasi dalam perusahaan, dan dari diri sendiri (personal). Untuk menghadapi dan mengurangi kejadian stres, maka perlu dukungan dan perhatian dari pihak perusahaan dengan adanya bimbingan atau konseling serta kesadaran diri sendiri dengan perhatian terhadap kebutuhan diri sendiri seperti jenis makanan, dan waktu istirahat yang cukup.Penelitian ini bertujuan untuk menganalis tingkat stres kerja karyawan pada PT Karoseri New Niaga dan mengidentifikasi faktor–faktor dominan yang menyebabkan stres kerja karyawan pada PT Karoseri New Niaga berdasarkan skor rataan terhadap kecemasan dalam menghadapi lingkungan PT Karoseri New Niaga.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 4 unsur sampel kuesioner menunjukan beberapa yang cukup tinggi. Responden penelitian yang memiliki hubungan pada dimensi intrinsik yang tergolong tinggi sebanyak 10 orang (50%). Besar responden penelitian yang memiliki hubungan kerja yang tergolong tinggi sebanyak 8 orang (40%). Responden penelitian yang memiliki peran dalam organisasi cukup mempengaruhi yang terlihat dari hasil yang tergolong tinggi, yaitu sebanyak 8 orang (40%). Sedangkan besar responden penelitian yang memiliki gejala stres awal yang tergolong tinggi sebanyak 10 orang (50%).Kata kunci: stres, lingkungan kerja, skor rataan stres
Desain Mesin Mixing pada Proses Produksi Tempe Menggunakan Quality Function Deployment Berdasarkan Ergonomi Ariantono, Muhammad Rifqi; Oesman, Titin Isna; Simanjuntak, Risma Adelina
Jurnal Rekavasi Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai dan kapang atau ragi. Industri tempemerupakan industri rumah tangga salah satu yang mengelola industri tempe adalah home industry tempe di bantulmilik Bapak Rasimun. Home industry tersebut memproduksi 200 kg tempe setiap hari. Dalam proses produksi padaperagian terdapat cara kerja yang belum ergonomis Karena proses produksi masih konvesional dan para pekerjabelum memperhatikan higienitas dari produk, sehingga diperlukannya mesin yang dapat merubah cara kerjakonvesional dengan memperhatikan higienitas produk.Perancangan mesin mixing ragi dan kedelai ini menggunakanmetode Quality Function Deployment(QFD) berdasarkan ergonomi.Metode QFD merupakan suatu metode yangterstruktur dalam penggambaran produk yang memungkinkan pengembangan produk untuk menetapkan denganjelas semua keinginan dan kebutuhan konsumen serta mengevaluasi masing-masing kemampuan produk yangditawarkan secara sistematis untuk memenuhi kebutuhan.Metode ergonomi digunakan untuk menyesuaikan mesindengan dimensi tubuh pekerja.Dalam penelitian ini dihasilkan mesin mixing ragi dan kedelai yang memilikikapasitas 5 (lima) kg. mesin tersebut didesain sesuai dengan tubuh pekerja sehingga dapat mengurangi keluhanmuskuloskeletal yang dialami pekerja, meningkatkan higienitas produk dan mempercepat proses produksi, terutamapada bagian peragian.Kata Kunci: Perancangan, Quality Funtion Deployment, Ergonomi
ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL DENGAN METODA NASA-TASK LOAD INDEX Simanjuntak, Risma Adelina
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Technoscientia Vol 3 No 1 Agustus 2010
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.284 KB) | DOI: 10.34151/technoscientia.v3i1.447

Abstract

C.V Pinus Bag’s Specialist runs for manufacture, especially in making many kinds of bags. By keeping quality of the products, it is the key to reach the goal of the company. This company applies production system of make to order which the orders have different model, numbers, and uncertain time cause mental workload was often felt by the workers. Therefore, it is studied by analyzing mental workload.In the study of men-tal workload, it was used the measurement of workload subjectively by using NASA-Task Load Index (TLX) method. This method is very effective for content 6 indicators (mental demand, physical demand, temporal demand ,performance, efforts, and frustration de-mand) with 16 employees of the company as respondents.The result that is obtained in this study shows that the mental workload NASA-TLX which is accepted by the employ-yees have been in high condition of workload. This can be seen based on the average of Weight Workload (WWL) with scale category; low category (0-9) is no employee, average category (10-29) is no employee, pretty high category (30-49 is no employee, high cate-gory (50-79) is 13 (thirteen) employees, very high category is 3 (three) employees. There-fore, the company needs to care optimal rest schedule to decrease work risk and re design of tasks and workplace in ergonomic.
EVALUASI ERGONOMI DENGAN PENDEKATAN FISIOLOGI DAN PENILAIAN POTENSI RESIKO CIDERA DENGAN METODE QUICK EXPOSURE CHECK PADA BURUH GENDONG WANITA Parwati, Cyrilla Indri; Simanjuntak, Risma Adelina
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Technoscientia Vol 3 No 2 Februari 2011
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.506 KB) | DOI: 10.34151/technoscientia.v3i2.466

Abstract

“Buruh Gendong” women in Bringharjo market Yogyakarta, still carry loads on their back physically and use manual big basket and shawl. When they carry loads on their back unnaturally, their body postures are too hunchbacked, their heads are bent down and their arms are up-and-down, etc. The performance of the women is not so ergonomic that can makes them have injury. Therefore, it is important to evaluate how to minimize the risk of work accident. Ergonomic evaluation with physiology approach and Quick Exposure Check Method are the methods that can know how much the loads of the labor is and how many risk of injury by evaluating pulse and body posture when they work. Based on the research of “buruh gendong”, it can be obtained (1) load that was carried on back by the labor around 50 – 100 kgs. It means that the load is overstep than load limit suggested load limit around 10-16 kgs, (2) work load classification based on pulse is high work load, (3) means of energy needed by the labor is 5.15182 kcal/minutes that is overstep standard 4 kcal/minutes, (4) total score of observer is 162 and total score of worker evaluation is 26 are classified as action level 4 which evaluation observed and changed at that time. The conclusion of this research is that “buruh gendong” women working in Bringharjo market tends to have injury risk. Therefore, it is suggested to design ergonomic work system by considering characteristics of work, worker, material, and work management.
PENGARUH SISTEM KERJA TERHADAP STRESS KERJA DENGAN PENILAIAN MACROERGONOMIC ORGANIZATIONAL QUESTIONNAIRE SURVEY Simanjuntak, Risma Adelina; -, Rusdianto
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Technoscientia Vol 5 No 1 Agustus 2012
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.919 KB) | DOI: 10.34151/technoscientia.v5i1.522

Abstract

The compony survive at this point is to create a good work system, from workers point of view, the demans of work and employment components of the existing system may causing many problems to be faced and it can lead to boredom at work. Each componenet to the work system towars level of stress faced by employees. The tools that used to determine the effect of the work system components towards work stress macroergonomics organizational work stress is macroergonomics organizational ques-tionnaire survey and path analysis. It can be seen that simultaneous effect of organi-zational condition employment conditions, physical environments, social enviroment, equipment and technology, and towards work stress experienced by employees amoun-ted to 0.820 and this proves that the influence af all work system components has been investigated is strongly affected the stress of work. While the partial effects of work system components to the stress of work are : organizational conditions amounted to 0,153, the working conditions are 0,166, the physical environment give 0,176 contri-bution, the social environment 0,066, equipment and thecnology amounted to 0,148, and the individual characteristic are to 0,111. So can conclude thet overally, the system components are significantly the work stress.
PENGARUH CAHAYA,TEMPERATUR DAN SHIFT KERJA TERHADAP KINERJA OPERATOR Simanjuntak, Risma Adelina; Christy, Nikolaus
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Academia Ista Vol 9 Edisi Khusus Oktober 2004
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.355 KB) | DOI: 10.34151/technoscientia.v0i0.1885

Abstract

The result from operator worked was influenced by various existing system. This condition is not quit from the condition of physical environment work around operator and indirectly influence result of human being performance / the operator. This condition will be happened at one particular work which is needing high concentration and yield optimal performance time. Therefore this research purposes and objectives is to analyse the influence between light, work shift and temperature either through individual and or simultan. This research is done in soundproof space so the operator can yielding the optimal output. Pursuant to result of analysis with factorial experiment, ANOVA, 3 factor, test T, Test F which have known that having influence to operator performance is light, temperature, and work shift either through individual and or simultan with mistake storey level : 5 % shown with f value (count) > F( tables). Result of this research depict about yielded ability storey; level by human being in working which is resulted by the existence of third factor which is treatment was tested.the three condition which has been tested give conclusion that yielding optimal in working is light 170 Lux.,Temperatur 30-32 0 C, and shift work morning.
ANALISIS POSTUR DAN KONDISI KERJA DENGAN METODE MANTRA, OWAS DAN RULA PADA INDUSTRI KURSI BUS GUNA MENGURANGI RESIKO KERJA Malau, Handio Oktavani; Simanjuntak, Risma Adelina; Yusuf, Muhammad
Jurnal Rekavasi Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.563 KB)

Abstract

CV. Creative 71 merupakan salah satu usaha produksi pembuatan kursi bus di Yogyakarta. Pada divisi perakitan dan pengerolan kondisi kerja kurang baik, dan dapat mengakibatkan adanya cedera pada pekerja, terutama cedera pada sistem musculoskeletal. Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis postur pekerja para pekerja di bagian divisi perakitan dan pengerolan dengan menggunakan metode Manual Tasks Risks Assesment (ManTRA) ManTRA, Ovako Working Posture Analysis (OWAS), dan Rapid Upper Limb Environment (RULA). Berdasarkan penelitian ini, diperoleh identifikasi postur kerja berdasarkan metode ManTRA pada divisi perakitan, jumlah pengerahan tenaga dan kekakuan adalah 9, dan nilai kumulatif resiko keseluruhan adalah 15, sehingga perlu tindakan perbaikan. Berdasarkan metode OWAS pada divisi perakitan, elemen pekerjaan 1 dan 2 termasuk kategori 4 (resiko tinggi), elemen pekerjaan 3 termasuk kategori 2 (resiko sedang). Pada divisi pengerolan, elemen pekerjaan 1,2, dan 3, termasuk kategori 2 (resiko sedang). Pengamatan postur tubuh dengan metode RULA skor total divisi perakitan, pada bagian pemasangan busa, pemasangan hidrolik dan pemasangan cover pada bagian tubuh kanan dan kiri adalah 7 (tindakan perbaikan secepatnya). Pada divisi pengerolan,skor total elemen pekerjaan 1 bagian tubuh kanan dan kiri adalah 7 (tindakan perbaikan secepatnya), skor total elemen pekerjaan 2 bagian tubuh kanan dan kiri adalah 6 (tindakan perbaikan dalam waktu dekat), skor total elemen pekerjaan 3 bagian tubuh kanan dan kiri adalah 7 (tindakan perbaikan secepatnya).
USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS DRUMBAND MENGGUNAKAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING DAN 5S Irrawan, Sandra Nur; Simanjuntak, Risma Adelina; Yusuf, Muhammad
Jurnal Rekavasi Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri musik semakin berkembang di Indonesia terus mendorong penyedia alat musik untuk melakukan produksi dan mengembangkan alat musik. Salah satu industri produksi alat musik adalah Agung Drumband di Kabupaten Bantul. Pada industri tersebut terdapat permasalahan tata letak yaitu aliran produksi yang tidak efektif. Tata letakdalam suatu industri di suatu perusahaan memegang peranan penting dalam menentukan efisiensi produksi di perusahaan tersebut. Analisis tata letak pabrik dibuat dengan mempelajari aspek seperti aliran bahan, hubungan aktivitas dan kebutuhan ruang. Penelitian ini bertujuan untuk merancang ulang dan memberikan rekomendasi tata letak industri. Alternatif tata letak dirancang menggunakan metode Systematic Layout Planning (SLP) dan 5S. Tata letak industri dipilih dari alternatif yang memberikan jarak penanganan material dan alur kerja yang paling pendek sehingga mengurangi waktu material handling, jarak yang ditempuh oleh bahan dan personil, kemacetan, dan aliran proses. Dari hasil penelitian didapatkan rancangan layout yang efisien bagi perusahaan.
EVALUASI DAN ANALISIS PENERAPAN LEAN MANUFACTURING TOOLS AND ACTIVITY DI PT DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO) Triani, Triani; Simanjuntak, Risma Adelina; Rif`ah, Mega Inayati
Jurnal Rekavasi Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Mandiri Jogja Internasional merupakan salah satu perusahaan yang menghasilkan dompet dan tas kulityang berkualitas tinggi, sehingga demand yang datang berjumlah besar sedangkan kapasitas belum terpenuhisehingga sering terjadi tambahan jam lembur. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan beban kerja antar operatorbelum merata. Tujuan penelitian ini menentukan kebutuhan jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan beban kerjanyamenggunakan metode Work Load Analysis (WLA) dan Work Force Analysis (WFA). Berdasarkan pengolahan datadiketahui permintaan dalam 1 bulan adalah 2.500 unit, sehingga melalui perhitungan Work Load Analysis (WLA)menunjukan kebutuhan 13 orang tenaga kerja sedangkan melalui perhitungan Work Force Analysis (WFA)membutuhkan 18 orang tenaga kerja. Sesuai hasil usulan metode yang terpilih yaitu Work Load Analysis (WLA)dengan membutuhkan 13 orang tenaga kerja untuk memenuhi permintaan tersebut. Tenaga kerja aktual yang telahada yaitu 7 orang sehingga masih perlu penambahan 6 orang tenaga kerja lagi agar permintaan terpenuhi.Penambahan tenaga kerja ada pada stasiun pemotongan kulit 1 orang, stasiun jahit 4 orang, dan stasiun make up 1orang.