This Author published in this journals
All Journal Jurnal Gizi
Yuliana Noor S.U
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbedaan Penurunan Berat Badan Berdasarkan Ketaatan Pelaku Diet Kombinasi Makanan Serasi (Food Combining) di Komunitas Qita Sehat Dengan Fc di Kota Semarang Lutfi Chaenurisah; Agustin Syamsianah; Yuliana Noor S.U
Jurnal Gizi Vol 5, No 1 (2016): Jurnal Gizi UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.326 KB) | DOI: 10.26714/jg.5.1.2016.%p

Abstract

There are many versions of the diet to reduce the body weight in Indonesia. One of the diet is food combining (FC). Food Combining is setting a diet tailored to the needs of the body,related the time in the morning, noon and night. The devide of the time are called sirkandian so there are morning sirkandian, noon sirkandian and night sirkandian.The diet that;s refers to abalanced diet in order to get the best results for the purpose of health and other objectives. The specific characteriristics of FC is to be achieved by not mixing the acid food and the alkaliedfood, to be consumed together. Likes another diets, adherence to the rule of FC will be the key of successful in the diet.The aims of this study ia to know the difference of the body weight decline by an adherence of food combining dieters.This study is a analytical study with survey method and cross sectional aprroach. The sample of study is all members of Qita Sehat Dengan FCassociation, amount to 25 people.All of them are FC dieters. The deferent of body weight decline by an adherence of FC dieters were analyzed by Independent t-test.The results showed that generally an adherence of FC dieters are not good, so there are 40 % at morning sirkandian, 56 % at noon sirkandian and 40 % at night sirkandian. In 2 montof the study, the average of body wight dicline of the FC doeters is 3,72 kg. Generally, the body mass index (BMI) of the FC dieters are at normal category. There are many differences in body weight decline that significantly by p < 0.05 between the FC dieters who adherence with who not adherence of the other. There are not differences in BMI significantly by p > 0.05 between the FC dietwrs who adherence with whonot adherence of the others.There is a significantly difference in body weight decline by an adherence of FC dieters.There is not significantly difference in BMI by an adherence of FC dieters.Keywords: Food Combining, body weight decline, obedience, IMT
Perbedaan Tingkat Kecukupan Karbohidrat dan Status Gizi (BB/TB) dengan Kejadian Bronkopneumonia Pada Balita Usia 1-5 Tahun di Puskesmas Purwoyoso Semarang Marim Hartati Ginting; Ali Rosidi; Yuliana Noor S.U
Jurnal Gizi Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Gizi UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.62 KB) | DOI: 10.26714/jg.4.2.2015.%p

Abstract

Zat gizi makro, yaitu karbohidrat, protein dan lemak dibutuhkan manusia dalam jumlah yang besar. Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi makanan yang paling banyak dibutuhkanbalita, sebagai sumber energi utama bagi tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas. Hasil observasi mengungkapkan bahwa jumlah anak balita di Puskesmas Purwoyoso adalah 276 orang.Ditemukan 5 anak balita menderita Bronkopnemonia pada tahun 2011, 12 anak pada tahun 2012 dan 15 anak pada tahun 2013. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat kecukupan karbohidrat dan status gizi antara kelompok anak balita penderita dengan kelompok anak balita bukan penderita Bronkopneumonia di Puskesmas Purwoyoso Semarang.Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan metode survey dan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua balita usia 1-5 tahun di Puskesmas PurwoyosoSemarang, yang jumlahnya 276 orang. Jumlah sampel penelitian adalah 74 orang. Perbedaan tingkat kecukupan energy dan status gizi anak penderita bronkopnemonia dengan bukan penderita bronkopnemonia diuji dengan menggunakan t-test.Rata-rata tingkat kecukupan karbohidrat anak balita di Puskesmas Purwoyoso Semarang yang menderita bronkopnemonia adalah 58,60% AKG dengan SD 9,131 %. Sedang yang bukan penderita bronkopnemonia adalah 65,33% AKG dengan SD 7,205 %. Rata-rata Z-score status gizi(indicator BB/TB) anak balita penderita bronkopnemonia adalah 1,079 dengan SE 0,24224, sedang pada anak balita bukan penderita bronkopnemonia adalah 0,8956 dengan SE 0,11048.Hasil t-test menunjukkan ada perbedaan tingkat kecukupan karbohidrat antara kelompok anak balita penderita Bronkopneumonia dengan kelompok anak balitayang tidak menderita bronkopnemonia di Puskesmas Purwoyoso Semarang (p= 0,010). Hasil t-test tidak membuktikan adanya perbedaanstatus gizi antara kelompok anak balita penderita Bronkopneumonia dengan kelompok anak balita bukan penderita bronkopnemonia di Puskesmas Purwoyoso Semarang (p = 0,537).Ada perbedaan tingkat kecukupan karbohidrat antara kelompok anakbalita penderita dengan kelompok bukan penderita Bronkopneumonia di Puskesmas Purwoyoso Semarang. Tidak ada perbedaan status gizi antara kelompok anak balita penderita dengan kelompok bukan penderita Bronkopneumonia di Pukesmas Purwoyoso Semarang.Perlu peningkatan pelayanan kesehatan terhadap anak balita. terutama yang menderita bronkopnemonia. Perlu upaya menambah pengetahuan ibu tentang makanan terutama manfaat karbohidrat yang merupakan sumber energi utama bagi tubuh.Kata Kunci : Tingkat Kecukupan Karbohidrat, Status Gizi, Bronkopneumonia