Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

NEGOTIATION OF MEANING IN THE ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE CLASSROOM INTERACTION Martinus Lafu Salu
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (974.309 KB) | DOI: 10.26714/lensa.4.1.2014.29-42

Abstract

Studi ini difokuskan pada negosiasi makna di dalam bahasa Inggris sebagai interaksi kelas bahasa asing. Dua pertanyaan penelitiannya adalah: 1) Tipe-tipe transaksi, pertukaran,perpindahan dan tindakan apakah yang terjadi pada negosiasi makna dalam bahasa Inggris sebagai sebuah Interaksi Kelas Bahasa Asing antara dosen dan mahasiswa? 2) Sampai padatingkatan apakah dosen dan mahasiswa memerankan peranan di dalam proses negosiasi makna dalam bahasa Inggris sebagai sebuah Interaksi Kelas Bahasa Asing? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Subjek studi ini adalah dosen dan mahasiswa semester enam padaProgram Studi Pendidikan Bahasa Inggris pada kelas Metodologi Penelitian. Analisis ini pada dasarnya didasarkan pada analisis wacana kelas yang diajukan oleh Sinclair dan Coultharddengan sistem yang disebut: transaksi, pertukaran, perpindahan, dan tindakan. Hasil dari studiini menunjukkan bahwa (a) tiga tipe transaksi pokok yang terjadi pada wacana kelas EFL adalah; 1) melaporkan transaksi sebanyak 44 kali (45,36%), 2) memunculkan transaksisebanyak 35 kali (35.05 %), dan 3) mengarahkan transaksi sebanyak 19 kali (19.59 %). (b) Tipe-tipe pertukaran yang terjadi pada wacana kelas EFL meliputi 14 jenis pertukaran, yangterjadi sebanyak 128 kali, tetapi yang paling sering terjadi adalah membatasi (boundary), yaitu sebanyak 51 kali (39.84 %) dari keseluruhan kejadian pertukaran, sedangkan memperkuat (reinforce) dan menerima (accept) menempati posisi terendah, yaitu satu kali (0.78 %) dari keseluruhan kejadian pertukaran. (c) Tipe-tipe perpindahan yang terjadi pada wacana kelas EFL di dalam kelas Metode Penelitian adalah: 1) Perpindahan Awal (pembukaan) terjadi sebanyak 36 kali (37.5 %), 2) Perpindahan Respon (memberikan jawaban) terjadi sebanyak 34 kali (35.42 %), dan Perpindahan Umpan-balik (tindak lanjut) terjadis sebanyak 26 kali (27.08 %).(d) Pada tipe-tipe tindakan yang terjadi pada wacana kelas EFL, terdapat 22 jenis tindakan yang terjadi, sebanyak 1.106 kali, tetapi yang paling sering terjadi adalah yang membenarkan(acknowledge), yaitu sebanyak 238 kali (21.52 %) dari seluruh kejadian tindakan, sementara memeriksa (check) menempati posisi terendah yaitu 3 kali (0.27 %) dari seluruh kejadiantindakan. Peran dosen dan mahasiswa di dalam proses negosiasi makna antara lain: 1) proses ritual yang dilakukan oleh dosen, sebanyak 8 kali (53.33 %), proses ritual yang dilakukan oleh mahasiswa, sebanyak 7 kali (46.67 %); sementara ritual negosiasi yang dilakukan sebanyak 12kali dibagi ke dalam Data I sebanyak 6 kali atau 50 % dan Data II sebanyak 6 kali atau 50 % pula. Diharapkan bahwa hasil dari studi ini akan memberikan informasi kepada para dosenbahsa Inggris di Indonesia sebagai konteks EFL mengenai beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan makna negosiasi antara dosen dan mahasiswa di dalam wacana kelas. Partisipasi mahasiswa di dalam wacana kelas EFL tergantung kepada bagaimana dosen menciptakan situasi, dengan menggunakan metode-metode yang tepat, karakteristik mahasiswa, serta alat-alat instruksi pilihan serta tidak didominasi oleh dosen. Kata Kunci: Wacana Kelas, Negosiasi Makna, Interaksi Kelas, Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing, Metodologi Penelitian
Workshop tentang Master of Ceremony (MC) bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FIP Universitas Timor Imanuel Kamlasi; Martinus Lafu Salu
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 10, No 1 (2019): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v10i1.3134

Abstract

Program workshop tentang Master of Ceremony (MC) diluncurkan melalui pengabdian pada masyarakat ini hadir untuk melatih mahasiswa tampil sebagi MC. Metode pelaksanaan pengabdian adalah metode sosialisasi, metode seleksi, metode cermah, metode pelatihan (workshop), dan metode bimbingan. Lokasi Pengabdian kepada Masyarakat di Laboratorium Bahasa Inggris Universitas Timor Jl. Km 9 Kel. Sasi, Kec. Kota Kefamenanu Kab. Timor Tengah Utara. Alat-alat yang digunakan adalah Mic, Speaker dan LCD. Peserta Workshop adalah 40 mahasiswa Program studi pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Timor yang lulus seleksi. Kegiatan cermah dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut pada tanggal 6-7 Juli 2018. Pada tahap ini; pemateri memberikan materi, penjelasan secara rinci bagi semua peserta workshop. Materi-materi workshop tentang Master of Ceremonony (MC) berupa: Pengantar Public Speaking, Keterampilan Berkomunikasi, Dasar-dasar MC, Persiapan pada saat sebelum dan Saat ber-MC, Teknik Mengelola Vokal dan Tahapan dalam MC. Metode latihan dan bimbingan dilakukan selama 2 bulan pada setiap hari Jumat dan Sabtu untuk menuntun dan melatih peserta workshop sehingga mereka tampil percaya diri sebagai MC yang handal dan profesional. Pada tahap ini; peserta dibimbing secara mandiri untuk berlatih menjadi Master of Ceremony (MC). Para peserta sangat antusias dan senang dengan adanya kegiatan pelatihan Master of Ceremony (MC).
BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) KARYA TULIS ILMIAH BAGI GURU-GURU SD SE-KECAMATAN MIOMAFFO BARAT Vinsensia Ulia Rita Sila; Martinus Lafu Salu; Oktovianus Mamoh
Bakti Cendana Vol 2 No 1 (2019): Bakti Cendana: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.913 KB) | DOI: 10.32938/bc.2.1.2019.8-12

Abstract

Pengabdian dilaksanakan di SDK Eban I, Kecamatan Miomaffo Barat pada tanggal 09 Agustus 2018 sampai dengan tanggal 11 Agustus 2018 dengan jumlah peserta 33 orang. Metode yang digunakan adalah a) metode survey dan observasi, digunakan untuk memperoleh gambaran kebutuhan guru-guru SD Se-kecamatan Miomaffo Barat akan penulisan karya ilmiah PTK, peserta dan lokasi pelaksanaan kegiatan, b) metode ceramah dan tanya jawab, digunakan pada saat menyampaikan materi PTK yang sifatnya teoritis dan c) metode diskusi dan latihan, digunakan pada saat tahap diskusi setelah penyampaian materi, latihan penulisan proposal PTK dan penulisan laporan PTK. Data awal menunjukkan bahwa guru-guru sangat membutuhkan bimbingan teknis karya tulis ilmiah dengan memberikan respon positif sebesar 87,88%. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa guru-guru sudah mampu mengidentifikasi masalah, merumuskan judul dan menulis proposal PTK. Para guru memberikan respon positif sebesar 81,82% terhadap materi yang disampaikan dan berusaha menulis proposal dan laporan hasil PTK. Hal ini menunjukkan bahwa guru-guru sangat antusias dengan materi karya tulis ilmiah PTK sebagai pengembangan profesionalisme guru. Dapat disimpulkan bahwa guru-guru SD-sekecamatan Miomaffo Barat sangat membutuhkan materi penulisan karya tulis ilmiah PTK demi pengembangan profesionalisme guru. Dengan kegiatan ini juga para guru telah mampu mengidentifikasi masalah, merumuskan judul dan menulis proposal PTK.