penuaan kulit merupakan proses biologis alami yang dapat dipercepat oleh paparan radikal bebas, sehingga memicu kerusakan sel kulit, penurunan elastisitas, dan pembentukan keriput. Antioksidan berperan penting dalam menetralkan radikal bebas, sehingga potensial digunakan sebagai agen anti-aging. Daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) diketahui mengandung flavonoid, polifenol, dan vitamin C yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan serta mengevaluasi mutu fisik masker peel off berbasis ekstrak daun bayam merah, sekaligus menilai aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Masker diformulasikan dengan variasi konsentrasi ekstrak (F0 = tanpa ekstrak, F1 = 5%, F2 = 7,5%, dan F3 = 10%). Evaluasi mutu fisik mencakup uji organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, waktu kering, serta stabilitas penyimpanan. Aktivitas antioksidan ditentukan melalui perhitungan nilai IC₅₀ dan dibandingkan dengan vitamin C sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun bayam merah positif mengandung flavonoid, tanin, dan alkaloid. Seluruh formula masker peel off memiliki pH dalam rentang aman untuk kulit (4,2–5,7) dan daya lekat >1 detik. Formula F3 menunjukkan waktu kering sedikit lebih lama (±24 menit), namun masih sesuai standar kosmetik topikal. Uji aktivitas antioksidan memperlihatkan bahwa formula F3 memiliki nilai IC₅₀ sebesar 42,002 ppm, tergolong kategori antioksidan kuat, serta mendekati efektivitas vitamin C (IC₅₀ = 2,640 ppm). Masker peel off ekstrak daun bayam merah, khususnya pada konsentrasi 10% (F3), berpotensi sebagai sediaan kosmetik anti-aging dengan aktivitas antioksidan tinggi dan stabilitas fisik yang baik.