Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

THE USE OF HUMOR IN TEACHING ENGLISH FOR NURSING TO IMPROVE STUDENTS’ SPEAKING SKILL WITH HIGH OR LOW LEARNING MOTIVATION Ahmad Nur syafiq
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2015: Prosiding Bidang MIPA dan Kesehatan The 2nd University Research Colloquium
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.827 KB)

Abstract

This study aimed at investigating the effectiveness of humor as English foreign language teaching material to improve students’ speaking skill with of high or low motivation for the students and the effect that the use of humor gives to their teaching. Furthermore, this study was quasi experimental research named two-way (two-by-two) factorial design. The population of this study was the fourth semester Students of S1 Nursing Science Program of STIKES Muhammadiyah Kudus which covered 125 students. 80 students, later on, were choosen to be a sample, 40 as experimental group and 40 as control group. Both groups were distributed the pre-test to measure students' speaking skill. For treatment, Shade's (1996) classification of verbal humor was used. It means that the teacher in experimental group used humorous materials such as jokes, riddles and anecdotes related to the topics in each part of the lesson, during the warm up, discussing the topic and teaching new words. While in control groups used story telling material based on his or her life best experience. After 3 times treatments, both groups were distributed the post-test. The results of this quantitative study revealed that humor as teaching material has significant effect on the students’ speaking skill to those who have high and low learning motivation the way that fourth semester Students of S1 Nursing Science Program of STIKES Muhammadiyah Kudus expressed that humor in the classroom situation affected their learning positively to those who have high or low motivation rather than conventional material. Further study may also be conducted to determine whether teachers’ use of humor appears to reduce student anxiety and stress in the classroom to improve students’ speaking skill, retention, and student-teacher relationships. Since a small number of subjects were involved in this study, the results may not necessarily be extended to make a prediction about the entire population.Key words: students’ learning motivation, Humor material, Speaking skill.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BULLYING PADA ANAK SEKOLAH DI MTS YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI) KLAMBU KABUPATEN GROBOGAN Rusnoto Rusnoto; Ahmad Nur Syafiq
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 8, No 1 (2017): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

       Para pelajar atau siswa, waktu sebagian besar digunakan di sekolah. Mereka berusaha menyesuaikan diri dengan teman sekelas. Yang paling mudah dengan penyesuaian diri mereka adalah dengan melakukan tindakan yang sesuai dan diterima oleh teman sekelas, sikap dan perilaku yang ditiru ada yang bersifat positif maupun negatif. Salah satu perilaku negatif adalah bullying. Bullying adalah perilaku atau tindakan menyakiti orang yang lebih lemah, baik secara fisik, verbal, maupun psikis. Tujuan  penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bullying pada anak sekolah. Metode penelitian ini adalah deskriptif korelasi ini dilakukan terhadap 110 responden anak sekolah yang berkunjung ke MTs YPI Klambu dari tanggal 2 pebruari sampai 3 pebruari 2014.  Hasil dari penelitian ini adalah ada hubungan dengan kejadian bullying pada anak sekolah di MTs Yayasan Pendidkan Islam (YPI) Klambu dengan nilai p value masing – masing adalah 0.000 (faktor keluarga, faktor sekolah, faktor teman sebaya dengan kejadian bullying). Hendaknya pihak sekolah lebih melakukan pengawasan dan memberikan bimbingan terhadap siswa didiknya. Diharapkan tidak ada kekerasan antar teman di sekolah. Keluarga memberikan kasih sayang dan perhatian pada anaknya.Tidak terjadi kekerasan pada keluarga. Keluarga tidak menunjukkan percekcokan di depan anaknya.
PKM PENINGKATAN PENGUASAAN PTK PADA GURU-GURU DI SEKOLAH DASAR DI DESA KUTUK UNDAAN KUDUS Ahmad Nur Syafiq; Amalia Rahmawati
Jurnal ABDIMAS Indonesia Vol 1, No 1 (2019): Jurnal ABDIMAS Indonesia
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan penelitian menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional, karena salah satu guru yang berhasil (efektif) adalah bersifat reflektif. Guru yang demikian selalu belajar dari pengalaman, sehingga dari hari ke hari kinerjanya menjadi semakin baik. Kenyataan di atas rupanya menjadi perhatian, sehingga akhirnya diciptakanlah formulasi penelitian yang sesuai untuk guru yakni Classroom Action Research atau yang lebih dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Para guru sekolah dasar di MI dan SD Negeri Kutuk Undaan Kudus belum mengetahui sepenuhnya tentang PTK yang sesuai dengan teori dan penerapannya. Sementara pelaksanaan PTK sangat mendukung terciptanya proses pengajaran dan pembelajaran yang efektif dan efisien. Kegiatan program kemitraan masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan workshop penguasaan PTK bagi guru-guru di sekolah dasar di Desa Kutuk Undaan Kudus dan menerapkan materi pelatihan dalam menyusun proposal dan laporan PTK. Hasil pelaksanaan program kemitraan masyarakat ini adalah terdapat peningkatan pemahaman para guru tentang profesinya, terutama dalam hal pemahaman penulisan/ pembuatan/ pelaksanaan PTK. Para guru sekolah dasar di MI dan SD Negeri Kutuk Undaan Kudus sangat tertarik untuk meningkatkan profesinya. Pernyataan ini didukung oleh antusiasnya para guru dalam mengikuti dan mengajukan pertanyaan selama pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, para guru mempunyai kehendak untuk melakukan penelitian dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Di samping itu, para guru sudah dapat memahami Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tentang Pengembangan Keprofesian Berlanjut (PKB) sebagai bekal untuk meningkatkan diri.