Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PETA DAN PERLENGKAPANNYA Heru Pramono
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1987,TH.VI
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.774 KB) | DOI: 10.21831/cp.v2i2.7446

Abstract

Banyak orang tidak mengira bahwa, ternyata terdapat bidang ilmu pengetahuan atau aktivitas yang perhatian utamanya ialah masalah perpetaan. Peta, meskipun sudah banyak dikenal orang, tetapi pengertian yang benar tentang peta belum banyak dimiliki. Peta bukan pula sekedar karya seni, tetapi lebih daripada itu ialah sebagai karya ilmiah. Agar maksud atau isi peta dapat dengan mudah dipahami dan dapat digunakan secara maksimal oleh pembacapeta, maka keterangan yang menyertai gambar peta perlu diberikan secara lengkap. Keterangan tersebut merupakan perlengkapan peta yang tidak boleh dilalaikan.
DAMPAK PEMBANGUNAN PARIVIISATA TERHADAP EKONOMI, SOSIAL, DAN ,BUDAYA Heru Pramono
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1993,TH.XIII
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.058 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.8911

Abstract

Pariwisata, pada mulanya sebagai aktivitas di kalanganmasyarakat tinggi, namun sekarang telah menjadi kebutuhanhampir setiap orang. Pembangunan pariwisata di berbagainegara telah menjadi andalan bagi perolehan devisa. Kecualiperolehan devisa tersebut, ternyata pembangunan pariwisatajuga mempunyai dampak ekonomi yang lain, seperti: menciptakanlapangan pekerjaan, sebagai alat pembangunan regional,memungkinkan terjadinya pelipatgandaan (multiplier) pariwisata,meningkatkan pendapatan negara, namun' dapat pulamenimbulkan kerusakan pada sektor ekonomi lain atau menciptakanpersaingan dengannya, dan dapat menimbulkaninflasi umum.Pembangunan pariwisata ternyata pula mcnimbulkandampak di bidang sosial-budaya, seperti: pcrubahan strukturdemografi, perubahan jenis pekerjaan, perubahan nilai-nilai,peningkatan perhatian terhadap pelestarian seni-budayatradisional, penurunan nilai-nilai artistik, dan perubahankonsumsi harian.
PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA PANTAI PANDANSIMO KABUPATEN BANTUL Siti Nurjanah; Heru Pramono
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 7, No 2 (2009): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.065 KB) | DOI: 10.21831/gm.v7i2.19096

Abstract

Tujuan penelitian Penilitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi, hambatan, dan upaya pengembangan pariwisata di Pantai Pandansimo atas dasar potensi fisik dan non fisik.Kajian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi aspek fisik yaitu seluruh kawasan wisata Pantai Pandansimo, sedangkan aspek non fisik meliputi; masyarakat (80 responden), wisatawan (110 responden), dan pengelola objek wisata. Data aspek fisik diperoleh melalui observasi dan dokumentasi, sedangkan aspek non fisik melalui wawancara. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah 1) Sampel sistematik untuk masyarakat (2) Incidental sampling untuk wisatawan (3) Purposive sampling untuk pengelola objek wisata. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis klasifikasi, tabel frekuensi, deskriptif, dan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat).Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara fisik maupun non fisik Pantai Pandansimo memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata dan perikanan. Hambatan pengembangan secara fisik maupun nonfisik antara lain bahaya erosi pantai, kurang memadai sarana prasarana pendukung pariwisata, kebersihan lingkungan, ketersediaan air, aksessibilitas, vegetasi kurang terawat dan rawan terhadap gempa bumi dan tsunami. Perlu dilakukan upaya pengembangan kepariwistaan yang lebih optimal dan terencana oleh semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan objek wisata. Arahan pengembangkan pariwisata secara umum yaitu; 1) Penciptaan Pantai Pandansimo menjadi wilayah pariwisata dengan ciri khas Beneficial Tourism, realisasi rencana tata ruang yang lebih terukur dan sustainability, pendampingan terhadap pelaku usaha dan lembaga usaha secara intensif, terprogram, terpadu dan berkesinambungan serta melibatkan masyarakat secara aktif dan partisipatif. Diupayakan konservasi gumuk pasir dan vegetasi pantai serta optimalisasi sektor pendukung kegiatan pariwisata dalam hal perikanan dan kelautan, keragaman kegiatan wisatawan dan optimalisasi pembangunan desa wisata dengan basis kampung nelayan. Kata kunci: Pandansimo, Pariwisata, Potensi, arahan.
FISIOGRAFI PARANGTRITIS DAN SEKITARNYA Heru Pramono
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 1 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/gm.v5i1.14202

Abstract

Parangtritis merupakan desa di Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul,yang memiliki karakteristik fisiografis yang menarik. Variasi bentuk lahan yang menarik ditunjukkan oleh keberadaan fenomena karst, pantai, perbukitan, sungai, dataran banjir, bukit-bukit pasir (sand dune) yang tidak dapat dijumpai di daerah lain di Indonesia. Sebelah selatan merupakan daerah pantai dengan perbukitan pasir, sebelah utara berupa dataran bekas laguna, dan di sebelah timur berupa perbukitan. Sungai Opak dengan Dataran Banjir dan gosong pasir (sand bar) nya membatasi Desa Parangtritis pada sisi utara dan barat. Sisi sebelah barat merupakan bagian dari zona selatan Jawa Tengah yang paling  timur dan sisi sebelah timur yang berupa perbukitan merupakan bagian dari zona selatan Jawa Timur yang paling barat. Unit-unit fisiografis di Parangtritis yang menarik antara lain : Sungai Opak dan dataran banjirnya, pantai dan perbukitan pasir yang materialnya berasal dari Gunung Merapi yang aktif, Dataran bekas laguna berbentuk segi tiga dengan batas fisiografis di sebelah barat berupa aliran Sungai Opak yang menyerong ke arah baratdaya, di sebelah timur dibatasi oleh escarpment Baturagung yang menyerong ke arah tenggara, dan sisi sebelah selatan dibatasi oleh perbukitan pasir. Pegunungan selatan membentang dari ujung timur Parangtritis hingga Semenanjung Blambangan di timur. Rangkaian pegunungan tersebut diberi nama berturut-turut dari barat ke timur sebagai Gunung Kidul atau Baturagung Range, Panggung Masif, Plopoh Range, dan Kembengan Range. Kata Kunci : Fisiografis, Parangtritis.
KAJIAN KARAKTERISTIK DAN POTENSI KAWASAN KARST UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL Fahad Nuraini; Heru Pramono
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 1 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (996.608 KB) | DOI: 10.21831/gm.v11i1.3576

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ponjong dengan tujuan: (1) mengetahui karakteristik dan potensi kawasan karst untuk ekowisata, (2) merencanakan pengembangan ekowisata sebagai alternatif pengelolaan potensi dan pelestarian kawasan karst.Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Populasi meliputi seluruh lahan karst (8.226 ha) dan seluruh kepala keluarga (13.787 KK). Sampel diambil pada empat zona yaitu utara, timur, tengah, dan selatan berdasarkan variasi bentuklahan karst. Pengambilan sampel fisik dengan teknik gugus dan purposif, sedangkan sampel masyarakat dengan kuota random. Data dikumpulkan dengan observasi dan wawancara serta dianalisis dengan analisis deskriptif, matching, dan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Karst Ponjong terbagi dalam kelas I dan II. Kelas I meliputi zona utara dengan nilai lanskap A dan kenampakan didominasi gua dan luweng, serta zona timur dengan nilai lanskap B dan kenampakan didominasi bukit karst tipe kubah. Kelas II meliputi zona tengah dengan nilai lanskap A dan kenampakan didominasi pemunculan air dan polje; serta zona selatan dengan nilai lanskap B dan kenampakan didominasi bukit tipe menara dan dolin. Karakteristik dan potensi non fisik Karst Ponjong antara lain:pada zona utara terdapat petilasan dan atraksi seni budaya;zona tengah berupa nilai sejarah; zona selatan berupa hasil pertanian dan kerajianan; sertazona timur berupa gua bernilai budaya dan pola kehidupan masyarakat tradisional. (2) desain ekowisata diawali dengan perencanaan pembangunan infrastruktur alami, konservasi bekas lahan tambang, perencanaan partisipasi masyarakat, dan ekowisata berkelanjutan. Selanjutnya kegiatan ekowisata diarahkan untuk wisata alam-pengetahuan di zona utara, wisata sejarah-budaya di zona tengah, wisata alam-konservasi di zona selatan, dan wisata rural-budaya di zona timur.Kata kunci: karst, ekowisata, pelestarian karst, pengelolaan karst
KARYAWISATA DI DAERAH PRANGTRITIS DAN SEKITARNYA Heru Pramono
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1988,TH.VII
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v2i2.7572

Abstract

Metode belajar-mengajar karyawisata mempunyai arti penting bagi anak didik karena beberapa keuntungan dapat diperoleh melaluinya. Dalam rangka hal itu, maka seorang guru pembimbing perlu memahami tentang objek studi yang akan diajarkannya. Daerah Parangtritis dan sekitarnya menyediakan cukup banyak objek studi bagi karyawisata. Tulisan ini bermaksud memberikan deskripsi berbagai objek studi bentuk lahan dalam pengajaran Geografi
Processing of waste of canning and swimming crab (Portunus pelagicus) in PT. Sumber Mina Bahari Rembang, Central Java Sri Wulandari; Heru Pramono
Journal of Marine and Coastal Science Vol. 7 No. 2 (2018): June
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.367 KB) | DOI: 10.20473/jmcs.v7i2.20716

Abstract

Blue crab canning is a high protein, low fat, and multi functional product. Waste that produced from blue crab canning needs handling and processing that couldn’t make a negative impact to the enviroment. The study on waste management, is a very important for student because they can learn about how to make a canned blue crab directly from the factory, get to know about the waste implementation and also get to know about the problem that caused from the waste implementation management at PT. Sumber Mina Bahari Rembang, Central Java. The purpose from this activity is to get to know the implementation of waste mangement from blue crab canning ( Portunus pelagicus )PT. Sumber Mina Bahari Rembang, Central Java. According to Saptadewi (2013), the waste that produced from blue crab canning are solid waste and liquid waste. The solid waste are like blue crab shell, broken cans, and sand. Meanwhile the liquid waste are like the leftover water from production, sanitary needs, and boiling processing. The study have been done on January 23rd  2017 until  February 21st 2017. This activity was held at at PT. Sumber Mina Bahari Rembang - TubanHighway 31st KM, Sumber Sari Village, Kragan Disctrict, Rembang Regency, Central Java. The waste that produced by PT. Sumber Mina Bahari are separeted in two types that liquid waste and solid waste. The waste has been processed quite well, it has been proven with a cooperative contract between PT. Sumber Mina Bahari with the Rembang City sanitary agency at a solid waste processing. The liquid waste certification shown that PT. Sumber Mina Bahari is very keeping the enviroment clean meanwhile the management functions like planning, organizing, actuating, controlling, and evaluating didn’t mention very well. It is happen because there is no special division in waste processing in between PT. Sumber Mina Bahari.
STRUCTURAL MODEL COMPARISON OF HISTIDINE DECARBOXYLASE (HDC) OF HISTAMINE-PRODUCING BACTERIA MORGANELLA MORGANII CONSTRUCTED BY ALPHAFOLD2 AND SWISSMODEL Heru Pramono; Aulia Dista Mahrunisa; Aghnina Elvia Fauziah; Hanidhan Dwiretno Widiana; Muhammad Ichwan Firmansyah; Mochammad Bayu Apriliyanto; Sapto Andriyono; Nuruddin Haquel Islam; Melani Larasati; Miftakhul Ulum
Jurnal Perikanan Unram Vol 14 No 2 (2024): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v14i2.812

Abstract

Legal Protection For Creditors To Ensure The Fulfillment Of State-Owned Enterprises (Persero)’S Liabilities In The Indonesian Legal System Heru Pramono
Prophetic Law Review Vol. 5 No. 2 December 2023
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/PLR.vol5.iss2.art1

Abstract

The professional management of State-Owned Enterprise Ltd. (Persero) will increase profits from business operations, which will in-turn increase state income. On the other hand, the less professional management of State-Owned Enterprises will lead to a negative impact due to economic losses. To prevent disputes between debtors and creditors when the Limited Liability State-Owned Enterprises (Persero) 1 suffers losses, the state has regulated a resolution through a bankruptcy mechanism to protect the rights of creditors. However, as a matter of fact, there are numerous inconsistent judicial interpretations regarding state capital participation in the State-Owned Enterprise Persero. In addition, disharmony of legal regulations has resulted in different views and understanding of judges regarding the legal position of State-Owned Enterprises in the implementation of bankruptcy and state finances. Based on these inconsistencies and disharmony, this study addresses three essential research questions: first, why is it necessary to apply legal protection to ensure that State-Owned Enterprises (Persero) fulfil its liabilities? Second, what will be the future legal protection for creditors to ensure that State-Owned Enterprises as debtors fulfil their liabilities? This normative legal research used statutory, conceptual, and case study approaches. This research concludes that legal certainty is needed to ensure creditor protection in the bankruptcy mechanism for State-Owned Enterprises. This legal certainty will only be achieved by changing the existing regulations through confirming the legal norm that the capital invested in the State-Owned Enterprise is the financial right of the State-Owned Enterprise Persero and is no longer included in state finances managed under the State Budget. This legal norm is necessary to avoid legal disharmony and inconsistency due to the diverse definitions of capital participation in State-Owned Enterprises (Persero) in bankruptcy decisions. This research initiates reformulation and clarity regarding the meaning of State capital participation in State-Owned Enterprises Persero.Keywords: State-Owned Enterprises, Creditors, Bankruptcy Perlindungan Hukum Bagi Kreditur Untuk Menjamin Pemenuhan Kewajiban Badan Usaha Milik Negara (Persero) Dalam Sistem Hukum Indonesia AbstrakPengelolaan PT Badan Usaha Milik Negara (Persero) yang profesional akan meningkatkan keuntungan operasional usaha yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan negara. Di sisi lain, pengelolaan Badan Usaha Milik Negara yang kurang profesional akan menimbulkan dampak negatif berupa kerugian ekonomi. Untuk mencegah terjadinya perselisihan antara debitur dan kreditur apabila Badan Usaha Milik Negara (Persero) 1 mengalami kerugian, negara telah mengatur penyelesaian melalui mekanisme kepailitan untuk melindungi hak-hak kreditur. Namun pada kenyataannya, terdapat banyak penafsiran hukum yang tidak konsisten mengenai penyertaan modal negara pada Badan Usaha Milik Negara Persero. Selain itu, ketidakharmonisan peraturan perundang-undangan mengakibatkan adanya perbedaan pandangan dan pemahaman hakim mengenai kedudukan hukum Badan Usaha Milik Negara dalam pelaksanaan kepailitan dan keuangan negara. Berdasarkan inkonsistensi dan disharmoni tersebut, penelitian ini menjawab tiga pertanyaan penting penelitian: pertama, mengapa perlu diterapkan perlindungan hukum untuk menjamin Badan Usaha Milik Negara (Persero) memenuhi kewajibannya? Kedua, bagaimana perlindungan hukum ke depan bagi kreditur untuk memastikan BUMN sebagai debitur memenuhi kewajibannya? Penelitian hukum normatif ini menggunakan pendekatan perundang-undangan, konseptual, dan studi kasus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kepastian hukum diperlukan untuk menjamin perlindungan kreditur dalam mekanisme kepailitan Badan Usaha Milik Negara. Kepastian hukum tersebut hanya dapat dicapai dengan mengubah peraturan yang ada melalui penegasan norma hukum bahwa modal yang ditanamkan pada Badan Usaha Milik Negara merupakan hak keuangan Badan Usaha Milik Negara Persero dan tidak lagi termasuk dalam keuangan negara yang dikelola di bawah naungan Negara. Anggaran. Norma hukum ini diperlukan untuk menghindari disharmoni dan inkonsistensi hukum akibat beragamnya definisi penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Negara (Persero) dalam putusan pailit. Penelitian ini mengawali reformulasi dan kejelasan mengenai makna penyertaan modal negara pada Badan Usaha Milik Negara Persero.Kata Kunci: Badan Usaha Milik Negara, Kreditur, Kepailitan
Green Synthesis, Characterization, and Antimicrobial Activity of Silver Nanoparticles Derived from Sargassum sp. (Ag-SE) Adellia Ramadhani Putri Pratiwi; Heru Pramono; Mochammad Amin Alamsjah
Grouper Vol. 16 No. 2 (2025): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v16i2.334

Abstract

The growing threat of antibiotic-resistant bacteria has led to a search for alternative antimicrobial agents, including nanotechnology. This study successfully synthesized silver nanoparticles (AgNPs) using aqueous extracts of Sargassum sp., a brown macroalgae species rich in bioactive compounds. The formation of the AgNPs was indicated by a visible color change from pale yellow to brown and was further confirmed by UV–Vis spectroscopy. This spectroscopy showed characteristic surface plasmon resonance peaks between 400 and 450 nm across concentrations ranging from 1 to 4 mM. Fourier-transform infrared (FT-IR) analysis revealed functional groups, such as hydroxyl (3888 cm⁻¹), carbonyl (around 3500 cm⁻¹), and aromatic C=C bonds (1635 cm⁻¹), which suggest a role in reducing and stabilizing the nanoparticles. We evaluated the antibacterial activity of the AgNPs against Escherichia coli, and Staphylococcus aureus using the disc diffusion method. At a concentration of 3 mM, the AgNPs inhibited E. coli with a maximum zone of inhibition of 3.90 mm and followed by S. aureus (3.35 mm). Although the inhibition zones were relatively narrow (<2 mm), the results demonstrate the AgNPs' selective antibacterial potential. The antibacterial mechanism likely involves membrane disruption, oxidative stress via reactive oxygen species (ROS) generation, and Ag⁺ ion release. These findings highlight Sargassum sp. as an eco-friendly and effective source for the green synthesis of AgNPs with promising applications in antimicrobial therapies.