Wawan Hari Purwanto
Program Studi Kajian Ketahanan Nasional, Sekolah Kajian Stratejik & Global, Universitas Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Metode Penggalangan Intelijen Dalam Penerapan Program Deradikalisasi oleh BNPT Ahmad Pradipta Budhihatma Adikara; Muhammad Luthfi Zuhdi; Wawan Hari Purwanto
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 18, No 1 (2021): Socia: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v18i1.41913

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bentuk dari program deradikalisasi yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan analisis penggalangan intelijen. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara narasumber dan studi literatur. Analisa dan pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan model triangulasi data untuk memastikan keabsahan data yang didapatkan dari narasumber satu dengan lainnya dan dari studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program deradikalisasi yang dilakukan oleh BNPT baik yang ada di dalam lapas dan di luar lapas menggunakan penggalangan intelijen dengan metode RASCLS (Reciprocation, Authority, Scarcity, Commitment, Liking, Social Proof) dan MICE (Money, Ideology, Coercion, Ego) namun tidak secara keseluruhan. Metode Scarcity dan Coercion tidak digunakan dalam program deradikalisasi karena tujuan deradikalisasi adalah melakukan pembinaan, pendampingan, dan pemberdayaan dengan hati ke hati bukan untuk membuat target (narapidana terorisme dan mantan narapidana terorisme) menjadi susah dan dipaksa.
ANALISIS POLA PROPAGANDA TERKAIT ISU RASISME PAPUA DI RUANG SIBER Gede Satrya Wibawa; Margaretha Hanita; Wawan Hari Purwanto
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 5 (2022): NUSANTARA :Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i5.2022.1561-1570

Abstract

Gerakan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua yang menuntut kemerdekaan atau pemisahan diri dari Indonesia dinilai sebagai ancaman serius bagi kedaulatan negara dan berpotensi kepada terjadinya disintegrasi bangsa yang sehingga harus diantisipasi secara dini. Gerakan KST di Papua memiliki sejarah panjang, namun sejak tahun 2000 mengalami transformasi yang awalnya hanya menggunakan tindak kekerasan kemudian dikolaborasikan dengan cara-cara lunak. Kemudian dengan semakin mudahnya akses internet dan mempertukarkan pesan melalui media sosial memudahkan kelompok Kelompok Separatis Teroris (KST) melancarkan aksi propaganda baik dengan target penduduk daerah, nasional maupun masyarakat internasional. Berbagai internasionalisasi isu Papua merupakan cara sistematis upaya mendukung disintegrasi Papua termasuk salah satunya menggunakan narasi terkait rasisme. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah analisis pola propaganda isu rasisme Papua di ruang Siber. Dengan demikian penelitian hanya dibatasi pada upaya menganalisis pola propaganda berkaitan dengan isu rasisme yang dilakukan di ruang siber, serta strategi – strategi yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi propaganda yang dilakukan oleh kelompok Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua.