Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMANFAATAN KEBUN KAKAO (Theobroma cacao)SEBAGAI SUMBER BELAJAR KONSEP HAMA DANPENYAKIT TANAMAN BAGI SISWA SMP Budi Susilo
Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif 2013: COPE, No. 02, Tahun XVII, Nopember 2013
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.989 KB) | DOI: 10.21831/jig cope.v0i0.3000

Abstract

Belajar IPA berkaitan erat dengan alam sekitar, sehingga lingkungan sekitarmerupakan sumber belajar yang baik di dalam proses pembelajarannya. Salah satucontoh lingkungan sekitar yang dapat digunakan sebagai sumber belajar IPA adalahkebun kakao. Berdasarkan standar isi kurikulum, pemanfaatan kebun kakao sebagaisumber belajar sesuai untuk membelajarkan siswa SMP pada konsep hama danpenyakit tanaman. Strategi pembelajaran yang dipilih untuk memanfaatkan kebunkakao sebagai sumber belajar adalah pembelajaran kooperatif. Melalui kegiatanpengamatan dan diskusi kajian pustaka, siswa diharapkan mampu mengidentifikasigejala serangan hama atau penyakit pada tamanan kakao dan mampu mengambillangkah-langkah pengendaliannya. Harapannya pemanfaatan kebun kakao sebagaisumber belajar dapat meningkatkan prestasi belajar dan memberikan pengalamanyang bermakna bagi siswa untuk menambah pengetahuan life skill bagi masa depansiswa.
Pemasaran Digital: Segmentasi Demografi Pengguna Media Sosial di Kota Pontianak Budi Susilo
Jurnal Eksplora Informatika Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Eksplora Informatika
Publisher : Bagian Perpustakaan dan Publikasi Ilmiah - Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.938 KB) | DOI: 10.30864/eksplora.v8i1.163

Abstract

Pemanfaatan berbagai jejaring media sosial untuk pemasaran merupakan bagian dari strategi pemasaran digital. Besarnya jumlah pengguna media sosial dan masih terus meningkat, menjadikan mereka sebagai target pasar potensial yang layak diperebutkan. Sehingga, untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu mengetahui profil dari pengguna media sosial yang ada. Namun, permasalahannya adalah pemasar masih memandang bahwa pengguna dari media sosial yang berbeda akan memiliki profil demografi yang sama. Penelitian ini membuat segmentasi dari profil demografi pengguna Facebook dan Instagram di kota Pontianak dengan tingkat keaktifannya serta tingkat respon terhadap konten iklan. Penggunaan alat bantu SPSS memberikan gambaran dan tingkat perbedaan dari jenis kelamin, generasi, tingkat pendidikan, dan status keluarga dari pengguna dalam keaktifan bermedia sosial dan merespon konten iklan. Analisis Olap Cubes menghasilkan segmentasi demografi dari pengguna media sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pengguna Facebook lebih banyak dari pada pengguna Instagram. 51,1% pengguna Facebook adalah dewasa, pendidikan tinggi, dan sudah berkeluarga. Pengguna Instagram adalah 89,7% dengan profil yaitu remaja dan belum berkeluarga. Kedua segmen pengguna tersebut mempunyai tingkat keaktifan normal dan pasif dalam merespon konten iklan.
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PEMASARAN BAWANG GORENG DI DESA GONDANGLOR KECAMATAN SUGIO LAMONGAN: PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PEMASARAN BAWANG GORENG DI DESA GONDANGLOR KECAMATAN SUGIO LAMONGAN Mitrotum Muntaza; Siti Alifah; Nurul Istiqomah; Defitri Karunia; Siti Hajar Falasifa; Sovia Putri; Budi Susilo; Moh David Aprilyanto; Wahyu Tri Pambudi; Imtinan Widhah Kumala
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT AKADEMISI Vol. 2 No. 4 (2024): Oktober
Publisher : CV. ALIM'SPUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jpma.v2i4.920

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat Desa Gondanglor tentang pentingnya memanfaatkan media sosial, khususnya Instagram, sebagai media pemasaran produk bawang goreng. Kegiatan ini dimulai dengan pendataan UMKM di setiap dusun di Desa Gondanglor, dilanjutkan dengan sosialisasi tentang digitalisasi dan pengembangan produk. Melalui kegiatan ini, para pelaku usaha di Desa Gondanglor diperkenalkan pada konsep branding produk dan pemanfaatan media sosial untuk memperluas jangkauan pemasaran. Hasil dari kegiatan ini adalah pelaku usaha dapat menciptakan nama dan desain kemasan yang menarik untuk produk mereka, serta mulai memasarkan produk bawang goreng secara online dengan nama "UMAMI BAWANG GORENG". Diharapkan produk ini, serta produk UMKM lainnya di Desa Gondanglor, dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas dan menjangkau konsumen yang lebih besar
Kecerdasan Buatan: Plagiarisme dan Perilaku Mandiri Siswa Sekolah Menengah Atas Dalam Penggunaan ChatGPT Budi Susilo; Tri Widayanti
SABER : Jurnal Teknik Informatika, Sains dan Ilmu Komunikasi Vol. 2 No. 3 (2024): Juli : Jurnal Teknik Informatika, Sains dan Ilmu Komunikasi
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/saber.v2i3.1526

Abstract

The use of artificial intelligence has significantly transformed learning methods and processes. Previous research indicates that artificial intelligence can enhance independent learning behavior but also has the potential to increase plagiarism issues. This study aims to statistically examine the relationship between the use of artificial intelligence and plagiarism, as well as independent learning behavior. The research adopts a descriptive associative quantitative approach through surveys conducted at several high schools in Pontianak. The study population comprises students who are familiar with the ChatGPT application. The variables are the use of ChatGPT, plagiarism, and independent learning behavior. Data were collected through questionnaires from 50 respondents and analyzed using descriptive and inferential statistics. This study examines the analysis results using SPSS. Descriptive analysis shows that 56% of respondents are male and 44% are female. The results indicate that 68.8% of males are involved in plagiarism, and 55.6% exhibit independent learning behavior. Inferential analysis shows no significant relationship between the use of ChatGPT and plagiarism or independent learning behavior, based on the very low and insignificant values of Phi, Cramer's V, and Contingency Coefficient (p-value > 0.05).
IMPLEMENTASI ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (STUDI PADA DESA SINDUADI, MLATI, SLEMAN) Trisulo Trisulo; Budi Susilo; Bagas Johantri
JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Vol 12 No 3 (2024): Vol 12 No 3 September 2024
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v12i3.6294

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui penerapan asas pada tiap tahapan pengelolaan keuangan desa serta mengetahui kendala penerapan asas pengelolaan keuangan desa. Pengelolaan keuangan desa seharusnya dilaksanakan berdasarkan asas transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh dari pengamatan langsung dan wawancara yang melibatkan para praktisi Badan Usaha Milik Keluarahan, pendamping desa, dan praktisi ahli. Lokasi penelitian adalah Kalurahan Sinduadi Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesadaran terhadap urgensi asas-asas pengelolaan keuangan desa tetapi tidak ditemukan adanya pedoman tentang standar minimal pengelolaa keuangan desa. Kendala dalam pengelolaan keuangan desa adalah kurangnya pemahaman para pelaku terhadap ilmu pengelolaan keuangan. Selain itu, masyarakat pada dasarnya tidak peduli dengan bentuk pertanggungjawaban keuangan yang mengakibatkan inkonsistensi penerapan asas-asas pengelolaan keuangan desa. Bagi pemerintah, penelitian ini menunjukkan perlunya fasilitasi dalam pengelola keuangan desa baik berbentuk aplikasi pengelolaan keuangan yang terstandar secara nasional maupun regulasi yang menjamin implementasi asas-asas pengelolaan keuangan desa.
Initiating a Marketing Mix in The Regulation of The Sale of State-owned Assets Trisulo, Tri; Budi Susilo
Pandecta Research Law Journal Vol. 20 No. 1 (2025): June, 2025
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/pandecta.v20i1.13221

Abstract

State properties (BMN) that are auctioned do not always sell well at the first opportunity. Failure in the first auction could have an impact on the increasingly uneconomic value of the BMN because the condition can get worse/obsolete. This condition triggers the idea of implementing a marketing mix in regulations so that BMN sales are more optimal. This is legal research, intending to analyze the implementation of the principle "economically more profitable for the country", as well as analyzing the marketing mix as an aspect that can be considered in regulations, especially in the BMN sales process. This study uses a normative juridical method with a conceptual approach. Using primary legal materials and secondary law, processed and analyzed qualitatively, reinforced by the opinions of expert sources. The results of the study found that the 7 aspects of the marketing mix (product, price, place, promotion, people, physical evidence, and process) do not conflict with the principle "economically more profitable for the country". Overall, the marketing mix deserves to be considered in the sale of state-owned goods to be abolished.  Sales of BMN with the application of a marketing mix according to marketing principles are expected to increase the potential for state revenues, and legally be more adaptive to the community.