p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Litera
Robiatul Adawiyah
Universitas Negeri Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DIFERENSIASI KONSEP PEREMPUAN TIGA ZAMAN: KAJIAN DEKONSTRUKSI JACQUES DERRIDA Muakibatul Hasanah; Robiatul Adawiyah
LITERA Vol 20, No 1: LITERA MARET 2021
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v20i1.39036

Abstract

Novel sebagai representasi dari kehidupan nyata banyak mengangkat tema-tema yang selama ini berkembang di masyarakat. Salah satu tema yang menarik dan banyak diangkat adalah tema yang berhubungan dengan perempuan. Setiap penulis mempunyai cara tersendiri untuk membuat pembaca tetap tertarik dengan kisah yang disajikan. Hal itu dilakukan tidak hanya dengan penyajian jalan cerita yang berbeda, namun juga melakukan konstruksi yang berbeda-beda pada sosok perempuan sehingga setiap cerita menggambarkan citra perempuan yang berbeda pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan konsep perempuan dan memaparkan unsur aporia dalam novel Siti Nurbaya, Belenggu, dan Di Balik Kerling Saatirah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan dekonstruksi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Data penelitian berupa kutipan dialog, monolog, dan narasi yang sesuai dengan fokus serta tujuan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bentuk dekonstruksi konsep perempuan yang tergambar melalui penokohan Siti Nurbaya, Rohayah, dan Saatirah. Selain itu, melalui pembacaan dekonstruktif dapat ditemukan unsur aporia berupa paradoks, ironi, dan kontradiksi dalam ketiga novel tersebut.Kata Kunci: diferensiasi, perempuan, dekonstruksi, aporia,DIFFERENTIATION OF THREE-AGE WOMEN'S CONCEPTS: A STUDY OF THE DECONSTRUCTION OF JACQUES DERRIDAAbstractNovels as representations of real life carry many themes that have been developing in society. One of the interesting and widely discussed themes is related to women. Each writer has their own way of keeping readers interested in the story being presented. This is done not only by presenting a different storyline, but also by carrying out different constructions on the female figure so that each story depicts a different image of a woman. This study aims to identify differences in the concept of women and to explain the elements of aporia in the novels Siti Nurbaya, Belenggu, and Di Balik Kerling Saatirah. The study uses the deconstruction approach. This type of research is qualitative research. The research data are in the forms of dialogue quotations, monologues, and narratives that are in accordance with the focus and objectives of the study. Research results indicate that there are differences in the form of deconstruction of the concept of women as illustrated by the characterizations of Siti Nurbaya, Rohayah, and Saatirah. In addition, through deconstructive reading, elements of aporia can be found in the three novels in the forms of paradox, irony, and contradiction.Keywords: differentiation, women, deconstruction, aporia
MELAWAN STIGMA INFERIORITAS PEREMPUAN: KAJIAN NOVEL MIDAH (SI MANIS BERGIGI EMAS) KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER DAN NOVEL DI BALIK KERLING SAATIRAH KARYA NINIK M. KUNTARTO Robiatul Adawiyah; Muakibatul Hasanah
LITERA Vol 19, No 3: LITERA NOVEMBER 2020
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v19i3.35662

Abstract

Seiring berkembangnya zaman, tradisi yang mengengkang kebebasan kaum perempuan mulai diperjuangkan untuk dihapuskan melalui gerakan feminisme. Penyuaraan hak-hak perempuan tidak hanya dilakukan melalui gerakan-gerakan secara nyata, namun juga dilakukan secara halus dengan memasukkan ideologi-ideologi feminsime melalui karya sastra. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk ketidakadilan gender dan bentuk perlawanan perempuan terhadap stigma inferioritas yang selama ini melekat pada diri perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kritik sastra feminis. Sumber data penelitian adalah novel Midah (Si Manis Bergigi Emas) karya Pramoedya Ananta Toer dan novel Di Balik Kerling Saatirah karya Ninik M. Kuntarto. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data-data bentuk feminisme yang ada di dalam kedua novel tersebut adalah dengan membaca kritis dan membaca berkesinambungan. Analisis dilakukan dengan cara (1) kodifikasi data, (2) pengelompokan data, (3) interpretasi makna teks, (4) deskripsi bentuk ketidakadilan gender dan bentuk perlawanan gender, serta (5) penyimpulan hasil analsisis. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, ketidakadilan gender dialami oleh dua sosok perempuan dalam dua novel berbeda, yaitu Midah dan Saatirah. Midah mendapatkan perlakuan tidak adil dari perjodohan yang dilakukan oleh orangtuanya dan dia juga mendapatkan ketidakadilan dari sosok pria yang menjadikannya budak pemuas nafsu. Saatirah mendapatkan perlakuan tidak adil dalam hubungan rumah tangganya. Kedua, bentuk perlawanan yang dilakukan oleh Midah dan Saatirah adalah dengan berusaha bangkit dari keterpurukan untuk membuktikan eksistensinya dan berusaha memperoleh kebahagian dengan cara yang mereka kehendaki tanpa ada campur tangan dari orang lain. Kata Kunci: stigma, inferioritas, marginal, feminismAGAINST THE STIGMA OF WOMEN’S INFERIORITY IN MIDAH (SI MANIS BERGIGI EMAS) A NOVEL BY PRAMOEDYA ANANTA TOER  AND DI BALIK KERLING SAATIRAH A NOVEL BY NINIK M. KUNTARTO AbstractAlong with the development of the times, struggles for traditions that curb the freedom of women began to be eliminated through the feminism movement. Voicing women's rights is not only done through real movements, but also subtly by incorporating feminine ideologies through literary works. This study aims to describe the form of gender injustice and the form of women's resistance to the inferiority stigma that has been attached to women. This study uses a feminist literary criticism approach. Sources of research data are the novel Midah (Si Manis Bergigi Emas) by Pramoedya Ananta Toer and the novel Di Balik Kerling Saatirah by Ninik M. Kuntarto. The technique used to collect data on the forms of feminism in both novels is critical reading and continuous reading. The analysis was carried out by (1) data codification, (2) data grouping, (3) interpretation of the meaning of the text, (4) descriptions of forms of gender injustice and forms of gender resistance, and (5) concluding the results of the analysis. The research results are as follows. First, gender injustice is experienced by two female figures in two different novels, namely Midah and Saatirah. Midah received unfair treatment from an arranged marriage by her parents and he also received injustice from a male figure who made her a slave to the satisfaction of lust. Saatirah received unfair treatment in her household relationship. Second, the form of resistance carried out by Midah and Saatirah is to try to rise from adversity to prove their existence and try to get happiness in the way they want without interference from others. Keywords: stigma, inferiority, marginal, feminine