Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Praktik Berkreasi Hidangan Fusion Heni Purwanti
Jurnal Ilmiah WUNY Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jwuny.v1i2.27586

Abstract

Fusion food lahir sebagai makanan yang merupakan kombinasi atau perpaduan antara dua atau lebih citarasa kuliner yang berbeda. Perpaduan atau kombinasi dalam fusion food akan menghasilkan hidangan baru yang memberikan sensasi dan rasa yang berbeda. Perpaduan yang sering dijumpai adalah dengan memadukan gaya memasak dan cita rasa yang khas dari beberapa Negara ataupun daerah, ada juga dengan cara mengganti bumbu-bumbu khas dari suatu daerah sehingga menghasilkan hidangan dengan komposisi yang berbeda dari biasanya.Menyajikan hidangan fusion food, memerlukan keberanian dalam memadukan dan menggabungkan 2 atau lebih makanan sehingga menghasilkan hidangan yang khas dan unik. Selain padupadan bumbu, macam masakan dan teknik memasak juga membutuhkan teknik khusus dalam penyajian  hidangan fusion food. Tampilan hidangan fusion yang menarik dan berbeda dengan yang lain membutuhkan kreativitas dan seni artistik dalam penataan hidangan, dan hal ini membutuhkan ketelitian dan latihan yang tekun dan terus menerus. Hidangan fusion dapat dilakukan dengan cara menampilkan hidangan yang biasa, diberi sentuhan teknik hidang fusion yang luar biasa sehingga menghasilkan hidangan fusion yang sangat luar biasa.
HUBUNGAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TERJADINYAKARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH KELAS 3 DI SDITAL-IKHWANIYAH PONDOK AREN TANGERANG SELATAN TAHUN 2024 Aisya Putri Magrifa; Heni Purwanti; Beata Rivani; Purwanti, Heni
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/byk1hj63

Abstract

Latar Belakang: Karies gigi dapat mengganggu aktivitas anak, menyebabkan rasa tidaknyaman, nyeri, infeksi, gangguan makan, dan gangguan tidur. Kondisi ini dapat berujung padaperawatan inap jika tidak ditangani, serta berdampak pada kehadiran dan proses pembelajaran disekolah.. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antarakebiasaan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia sekolah di SDITAl-Ikhwaniyah. Metodelogi Penelitian: Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengandesain cross-sectional, melibatkan 76 responden melalui teknik total sampling. Hasil Penelitian:Penelitian menunjukkan bahwa 50% responden dengan kebiasaan menggosok gigi burukmengalami karies gigi, sementara 7,9% tidak mengalami karies. Uji chi-square menunjukkannilai p = 0,001 (p < 0,05), yang berarti terdapat hubungan signifikan antara kebiasaanmenggosok gigi dengan karies gigi. Anak dengan kebiasaan buruk memiliki risiko 5,58 kalilebih besar terkena karies. Simpulan Terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan menggosokgigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia sekolah. Kebiasaan menggosok gigi yang burukmeningkatkan risiko karies gigi, yang dapat berdampak pada kesehatan dan aktivitas anak.Saran: anak anak perlu rutin menggosok gigi dua kali dalam sehari dengan tehnik yang benar.Orangtua dan guru harus mengawasi serta memberikan edukasi tentang kesehatan gigi. Sertapemeriksaan gigi setiap enam bulan sekali dianjurkan untuk pencegahan karies.
THE EFFECT OF BRAIN GYMNASTICS ON FINE MOTOR SKILLS IN CHILDREN AT AL KAUTSAR ISLAMIC KINDERGARTEN IN SOUTH JAKARTA CITY IN 2024 Heni Purwanti; Sitanggang, Tantri Wenny; Ernawilis; Laila Anjani
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol. 18 No. 2 (2025): July 2025
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62817/jkbl.v18i2.413

Abstract

Fine motor skills are essential in early childhood development, supporting daily activities and school readiness. Brain gymnastics is a series of structured and simple movements involving coordination between the brain and body, designed to stimulate the nervous system and enhance motor development in a playful way. This study used a pre-experimental design with a one-group pretest-posttest approach. A total of 33 children aged 4–6 years were selected using purposive sampling. The Denver Developmental Screening Test (DDST) was used as the main instrument, completed through parent interviews and direct observation by the researcher before and after the brain gymnastics intervention. Data were analyzed using the Wilcoxon Signed-Rank Test. Before the intervention, 21 children (63.3%) showed delayed fine motor development. After the intervention, 30 children (90.9%) reached the normal developmental stage appropriate for their age. The Wilcoxon Signed-Rank Test revealed a significant difference with a p-value of 0.000 (p < 0.05), indicating a statistically significant improvement in fine motor skills. The results demonstrate that brain gymnastics effectively improves fine motor skills in children aged 4–6 years. Through engaging and coordinated movements, brain gymnastics stimulates neural pathways and supports optimal motor development. It can be applied as a fun and practical method of stimulation in early childhood education settings. Keywords: Brain gymnastics, Fine motor skills, Early childhood, Developmental stimulation, DDST