Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI PRAKTIKUM KIMIA DASAR DENGAN KOMBINASI MODEL EVALUASI CIPP DAN MODEL EVALUASI FORMATIVE - SUMMATIVE Awaliyah, Nurdianti; Asrori, Mohammad; Radiana, Usman
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 11 (2015): Nopember 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Abstrak : Praktikum Kimia Dasar adalah pembelajaran dengan penilaian hasil belajar psikomotorik yaitu hasil belajar yang berkaitan dengan keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan mengujicobakan model evaluasi Praktikum Kimia Dasar yang sesuai dengan karakteristik mata kuliah Praktikum Kimia Dasar. Penelitian R&D ini menggunakan model Thiagarajan yaitu Four-D. Model evaluasi yang diberi nama model evaluasi “Prakim” ini dikembangkan berdasarkan dua kawasan Teknologi Pendidikan yaitu kawasan pengembangan dan kawasan penilaian dengan menggunakan kombinasi dari model evaluasi CIPP (context, input, process, product) dan model evaluasi Formative-Sumative. Hasil ujicoba akhir pada model evaluasi ini menunjukkan bahwa pada aspek Context lebih dari 50% mahasiswa menilai bahwa aspek ini berjalan dengan Sangat Baik, pada aspek Input lebih dari 50% mahasiswa juga menilai bahwa aspek ini berjalan dengan Sangat Baik, pada aspek Process 43,5% mahasiswa yang menilai bahwa aspek ini telah berjalan Sangat Baik dan pada aspek Product menyatakan bahwa hampir seluruh mahasiswa memiliki rata-rata kemampuan psikomotorik lebih dari setengah (64,6%) dari nilai maksimal kemampuan psikomotorik.   Kata Kunci : Psikomotorik, Prakim, CIPP, Formatif, Sumatif       Abstrac : Basic Experimental Chemistry is learning with psychomotor learning outcomes namely as a result of learning related to the skills and abilities of individual acts. This research was conduted to develop and testing the evaluation model for Basic Experimental Chemistry used is expected according to the characteristics of Basic Chemistry Practical courses. This research R&D used model  Thiagarajan (1974) Four-D. Evaluation model, called "Prakim" was developed based on two sector in the Education Technology this is development sector and assessment sector, using a combination of CIPP evaluation model and formative-sumative evaluation model. The result end testing evaluation model that the Context aspect is the more than 50% of the students considered that this aspect of running with the Very Good, the aspects of the Input that more than 50% of students also considered that this aspect goes with Very Good, the Process aspects 43.5% of students who considered that this aspect has been running Very Good and the Product aspect that all student have psychomotor abilities more than half (64,6%) with maksimal value.   Keyword : Psychomotor, Prakim, CIPP, Formative, Sumative  
PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH PADA MATA KULIAH TEKNOLOGI TEPAT GUNA BIDANG KIMIA Awaliyah, Nurdianti
Jurnal Ilmiah Ar-Razi Vol 9, No 1 (2021): JURNAL ILMIAH AR-RAZI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/ar-r.v9i1.2647

Abstract

Telah dilakukan pengamatan hasil pembuatan biodiesel dari minyak jelantah pada mata kuliah Teknologi Tepat Guna di Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak. Tujuan penelitian ini adalah agar mahasiswa mengetahui konsep dan cara pembuatan biodiesel dari minyak jelantah secara sederhana dengan cara mereaksikan minyak jelantah dan etanol/metanol serta bantuan katalis NaOH. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dimana setiap mahasiswa mempraktekkan secara sederhana pembuatan biodiesel dari minyak jelantah melalui reaksi transesterifikasi. Dari hasil pengamatan pembuatan biodiesel dari minyak jelantah secara sederhana, ditemukan pembuatan biodiesel dari minyak jelantah yang menggunakan metode refluks menghasilkan rata-rata volume akhir biodiesel sebesar 50 ml dan yang menggunakan metode pemanasan biasa menghasilkan rata-rata volume akhir biodiesel sebesar 30,3 ml.
Sosialisasi tanaman obat keluarga (TOGA) untuk menjaga daya tahan tubuh di Kecamatan Pontianak Utara Awaliyah, Nurdianti; Qurbaniah, Mahwar
Community Empowerment Forthcoming issue
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.4504

Abstract

Di masa pandemi Covid-19 ini, masyarakat disarankan untuk mengonsumsi makanan yang dapat menjaga ataupun meningkatkan daya tahan tubuh. Kegiatan ini bertujuan mensosialisasikan tanaman obat yang dapat dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh selama pandemi Covid-19. Lebih baik lagi jika tanaman obat tersebut merupakan tanaman yang mudah tumbuh di pekarangan rumah sehingga dapat dikonsumsi kapanpun yang biasa kita kenal dengan istilah Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Sosialisasi ini dilaksanakan di RT 003 RW 034 Jalan Selat Panjang, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara. Metode yang digunakan pada kegiatan sosialisasi ini adalah “door to door” menggunakan media pamflet. Kegiatan sosialisasi ini juga dirangkai dengan pemberian 3 jenis bibit TOGA seperti jahe merah, kencur dan kelor yang dapat langsung ditanam oleh masyarakat di daerah tersebut.
PENGEMBANGAN MODUL TAKSONOMI INVERTEBRATA PADA PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI Nuri Dewi Muldayanti; Nurdianti Awaliyah
JURNAL BIOEDUCATION Vol 6, No 1 (2019): JURNAL BIOEDUCATION
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.571 KB) | DOI: 10.29406/bio.v6i1.1414

Abstract

Telah dilakukan penelitian pembuatan modul berbasis lingkungan untuk materi kuliah Taksonomi Invertebrata yang mana materi pembahasannya adalah hewan invertebrata yang ada di Provinsi Kalimantan Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil identifikasi toksonomi invertebrata di Provinsi Kalimantan Barat dan bagaimana proses pembuatan modul taksonomi invertebrata di Universitas Muhammadiyah Pontianak. Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan Modul Taksonomi Invertebrata ini menggunakan metode penelitian R n D (Research and Development) yang mengadopsi model pengembangan Four-D (4D) menurut Thiagarajan (1974) yaitu define, design, develop, disseminate. Proses pembuatan media pembelajaran berbasis lingkungan melalui tahapan analisis karakteristik peserta didik dan materi invertebrata yang berbasis lingkungan, desain pesan dan tampilan modul pembelajaran, produksi modul pembelajaran serta aplikasinya pada mata kuliah taksonomi invertebrata. Terdapat 19 hewan invertebrata yang banyak ditemukan di Provinsi Kalimantan Barat yang akan dijadikan materi pembuatan modul berbasis lingkunganKata kunci : Lingkungan, Modul, R and D, Taksonomi, Invertebrata
Eksperimen Sains Berbasis Kreasi Warna Alami Sebagai Inovasi dalam Pembelajaran Biologi Mahwar Qurbaniah; Nurdianti Awaliyah
Al-Khidmah Vol 1, No 2 (2018): AL-KHIDMAH (Desember)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1062.607 KB) | DOI: 10.29406/al-khidmah.v1i2.1195

Abstract

Pengabdian telah dilakukan untuk guru biologi SMA di Kabupaten Kubu Raya yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru biologi dalam proses pembelajaran dengan metode eksperimen. Dalam hal ini proses pembelajaran Biologi Biologi Teknologi Kelas XII Biologi SMA. Belajar Bioteknologi adalah pembelajaran dengan menggunakan makhluk hidup (enzim, bakteri) dalam proses pembuatan produk seperti pembuatan keju yang dalam layanan ini keju akan dibuat menggunakan pewarna alami yang dapat kita temukan setiap hari. Pewarna alami yang digunakan adalah kelopak rosella (Hibiscus Sabdariffa) untuk menghasilkan daun suji merah (Dracaena Angustifolia) untuk menghasilkan hijau dan wortel (Daucus Carota) untuk menghasilkan warna oranye pada keju. Metode implementasi layanan terdiri dari tiga tahap, termasuk tahap persiapan, fase implementasi dan fase evaluasi.
PENGARUH SUHU EKSTRAKSI DAN LAMA PEMANASAN TERHADAP STABILITAS PIGMEN ANTOSIANIN DAN KARATENOID Fitri ani; Nurdianti Awaliyah
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 12, No 1 (2015): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.899 KB) | DOI: 10.29406/br.v12i1.78

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi yang optimum untuk mengekstraksi zat pewarna antosianin dari ubi jalar ungu dan zat pewarna karatenoid dari wortel dengan perbandingan pelarut  etanol 96 % dan asam sitrat 5 % masing – masing sebanyak 15 mL : 3 mL. Selain itu, untuk mengetahui stabilitas pigmen antosianin dan karatenoid yang  dihasilkan  terhadap  pengaruh  lingkungan.  Ekstraksi  dilakukan  dengan  variasi suhu 50 oC; 70 oC dan 90 oC untuk mendapatkan suhu optimum dengan lama pemanasan selama 30 menit; 1 jam dan 2 jam. Suhu ekstraksi antosianin ubi jalar ungu pada suhu 70 oC dengan lama pemanasan selama 2 jam menghasilkan nilai absorbansi tertinggi yaitu 0,646 dengan panjang gelombang 540 nm. Suhu ekstraksi karatenoid wortel pada suhu 70 oC dengan lama pemanasan selama 2 jam menghasilkan nilai absorbansi tertinggi yaitu 1,185 dengan panjang gelombang 480 nm. Kata kunci : zat pewarna, ekstraksi, antosianin, karatenoid
PENAMBAHAN DAUN CENGKODOK (Melastoma malabathricum L) SEBAGAI ANTI JAMUR PADA PEMBUATAN SABUN DARI MINYAK JELANTAH Qurbaniah, Mahwar; Awaliyah, Nurdianti
Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA Vol 6, No 2 (2021): Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, UM-Tapsel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/eksakta.v6i2.162-170

Abstract

Minyak jelantah yang tidak terpakai dapat dimanfaatkan sebagai sabun. Namun karena sifat minyak jelantah yang telah rusak, maka sabun dari minyak jelantah juga mudah dihinggapi jamur. Penambahan ekstrak daun Cengkodok (Melastoma Malabathricum L) sebagai anti jamur diharapkan dapat mengatasi permasalahan ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penambahan ekstrak penambahan daun Cengkodok (Melastoma Malabathricum L) dapat menghilangkan jamur pada sabun dari minyak jelantah  dan berapakah jumlah ekstrak daun Cengkodok (Melastoma Malabathricum L) yang dibutuhkan agar sabun dari minyak jelantah terbebas dari jamur. Metode pada penelitian pengaruh penambahan ektraks daun Cengkodok (Melastoma Malabathricum L) ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Tahapan yang dilakukan adalah persiapan alat dan bahan, penjernihan minyak jelantah, pembuatan ekstrak daun Cengkodok, pembuatan sabun dari minyak jelantah, uji organoleptik sabun dari minyak jelantah serta pengamatan variasi lama penyimpanan sabun dari minyak jelantah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Cengkodok. Pada penelitian ini juga membuat sabun dari minyak goreng sebagai pembanding. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Muhammadiyah Pontianak. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak daun cengkodok berpengaruh terhadap pencegahan jamur pada sabun minyak jelantah.
PEMANFAATAN TANAMAN PENINGKAT DAYA TAHAN TUBUH PADA MASYARAKAT DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT SELAMA PANDEMI COVID-19 Awaliyah, Nurdianti; Qurbaniah, Mahwar
Biospecies Vol. 14 No. 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biospecies.v14i2.16584

Abstract

Selama pandemi Covid-19, masyarakat disarankan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang dapat menjaga ataupun meningkatkan daya tahan tubuh. Di Indonesia, banyak terdapat tanaman obat keluarga (TOGA) yang dapat menjaga atau meningkatkan daya tahan tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanaman obat apa saja yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat untuk meningkatkan daya tahan tubuh selama pandemi Covid-19. Metode penelitian dilakukan dengan metode survei dengan 60 responden yang diambil dengan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian yang dibutuhkan adalah angket dan literatur-literatur lainnya yang mendukung. Dari hasil kajian literasi sebelumnya ada sekitar 19 tanaman obat yang dapat menjaga ataupun meningkatkan daya tahan tubuh yang kemudian disurvei kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan tanaman untuk menjaga daya tahan tubuh yang dimanfaatkan oleh masyarakat Provinsi Kalimantan Barat dengan rincian jahe 100 %, jahe merah 72 %, temu lawak 77 %, temu manga 40 %, kunyit 98 %, kencur 91 %, lengkuas 91%, cengkeh 75 %, jintan hitam 54 %, bawang putih 95 %, cabe merah 80 %, pegagan 56 %, meniran 23 %, sambiloto 28 %, kelor 54 %, mengkudu 72 %, kantong semar 23 %, kelapa 100 % dan jambu biji 100%