Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

TEGANGAN GESER ULTIMIT EPOXY-RESIN PADA SAMBUNGAN BALOK KAYU YANG DIBEBANI GAYA TEKAN SEJAJAR SERAT Dharma Putra; I Nyoman Sugita; Ni Wayan Padmi
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No. 2 Juli 2007
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.414 KB)

Abstract

he goal of this research is to study the ultimate shear of Epoxy- resin at wood bar connection due to parallel fibre of wood centric load. Specimens are kamfer wood bar, 15% water content, size 4/20, connected by 2 x 3/ 20 side by side using Epoxy- resin . There are five treatments with the area of Epoxy- resin are 200 cm2 , 400 cm2, 600 cm2 , 800 cm2, 1000 cm2 and two replication each. Specimens is loaded by increament parallel fibre of wood centric load until connection failure. The results show that the ultimate shear stress of Epoxy- resin of each treatment are 3.38 MPa , 3.12 MPa, 3.09 MPa, 3. 25 MPa and 3.4 MPa. The average ultimate shear stress is 3.25 MPa . The Epoxy- resin can be used asa an alternative material for wood connector, has highly efficience and brittle behavior.
PENAMBAHAN ABU SEKAM PADA BETON DALAM MENGANTISIPASI KERUSAKAN AKIBAT MAGNESIUM SULFAT PADA AIR LAUT Dharma Putra
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 2 Juli 2006
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.09 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan prosentase optimal Abu Sekam sebagai bahan additive pada beton dalam mengantisipasi kerusakan beton akibat Magnisium Sulfat pada air laut. Material yang digunakan adalah pasir dan koral dari Karangasem, Semen type 1 merk Tiga Roda, dan abu sekam padi dari pabrik bata merah Kediri Tabanan. Benda uji berbentuk kubus dengan ukuran 10 cm x 10 cm x 10 cm, dengan komposisi volume campuran 1 semen : 2 pasir : 3 koral, faktor air semen 0,6. Prosentase penambahan abu sekam 0%, 10%, 12,5%, 15%, 17,5% dari berat semen. Setiap prosentase abu sekam dibuat 4 perlakuan dan setiap perlakuan dibuat 3 benda uji. Benda uji direndam dalam air laut dengan larutan 5% Magnesium Sulfat. Dibuat 6 bulan benda uji dengan 2 perlakuan dengan tanpa direndam sebagai kontrol. Pengujian kuat desak beton dilakukan setelah perendaman 90 hari. Kesimpulan penelitian adalah bahwa terjadi penurunan kuat tekan beton setelah direndam, Penambahan abu sekam dapat meningkatkan kuat tekan beton atau dapat mengantisipasi kerusakan pada beton. Prosentasi optimal penambahan abu sekam adalah 16,8% dari berat semen. Penambahan abu sekam mengurangi nilai slum.
STUDI PERBANDINGAN PENGARUH GEMPA PADA SISTEM PORTAL BIDANG DENGAN SISTEM PORTAL RUANG TERHADAP LUAS TULANGAN KOLOM STRUKTUR JENIS D Dharma Putra; Oka Suputra; Adi Parwatha
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 9, No. 2 Juli 2005
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.832 KB)

Abstract

Pada saat terjadi gempa suatu struktur mengalami getaran gempa secaraacak dalam berbagai arah. Pengaruh komponen horisontal dari gerakan gempamenurut Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung SKBI1987 harus ditinjau bekerja bersamaan pada setiap tingkat lantai dari gedung, dimanakomponen struktur kolom harus direncanakan terhadap pengaruh 100% dari gemparencana dalam satu arah utama yang dikombinasikan dengan pengaruh 30% darigempa rencana dalam arah tegak lurus padanya. Pengaruh gempa yang bekerja padasistem portal bidang adalah beban gempa penuh bekerja dalam masing-masing arahutama portal yaitu arah x dan arah y. Dalam sistem portal bidang akibat pengaruhgempa horisontal pada arah utama harus ditambahkan secara aljabar dengan 30%akibat pengaruh gempa horisontal dalam arah tegak lurus arah utama. Dalam sistemportal ruang, gaya-gaya dalam yang terkait dengan 100% pengaruh gempa horisontaldalam satu arah utama bekerja bersamaan dengan gaya–gaya dalam yang terkaitdengan 30% pengaruh gempa horisontal dalam arah tegak lurus arah utama. Jadi padasistem portal ruang, kolom akan mengalami lentur dua arah (kolom biaksial).Kasus pada Struktur Jenis D diambil dalam studi ini karena berdasarkan bentukdenah dan jumlah tingkat. Berdasarkan atas bentuk denah, gedung dibedakan menjadigedung dengan denah simetris dan tidak simetris. Berdasarkan atas jumlah tingkat,gedung dibedakan menjadi gedung tingkat 2 dan gedung tingkat 5. Untuk semua kasusgedung, tinggi lantai 1 adalah 4 m, sedangkan untuk lantai diatasnya adalah 3,6 m.Sehingga tinggi total untuk gedung 2 tingkat adalah 7,6 m dan tinggi total gedung 5tingkat adalah 18,4 m.Hasil perhitungan penulangan kolom menunjukkan bahwa luas tulangan kolomterpasang pada sistem portal ruang lebih ekonomis dibandingkan dengan luas tulangankolom terpasang pada sistem portal bidang. Besarnya keekonomisan pada gedung duatingkat dengan denah simetris adalah 22,54% untuk tulangan lentur dan 15,36% untuktulangan geser. Sedangkan besarnya keekonomisan pada gedung lima tingkat dengandenah simetris adalah 22,37% untuk tulangan lentur dan 17,41% untuk tulangan geser.Besarnya keekonomisan pada gedung dua tingkat dengan denah tidak simetris adalah22,86% untuk tulangan lentur dan 7,65% untuk tulangan geser. Sedangkan besarnyakeekonomisan pada gedung lima tingkat dengan denah tidak simetris adalah 22,08%untuk tulangan lentur dan 15,16% untuk tulangan geser.
KAPASITAS LENTUR PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU Dharma Putra; I Wayan Sedana; Kadek Budi Santika
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No. 1 Januari 2007
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.775 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kapasitas lentur plat beton bertulangan bambu petung dengan menggunakan penulangan tunggal. Pengujian terhadap kapasitas lentur menggunakan plat dengan ukuran (640 x 640 x 70) mm dengan tumpuan sederhana pada keempat sisinya. Benda uji plat dibuat dengan 3 perlakuan dengan luas tulangan total masing-masing 90 mm2, 105 mm2 dan 120 mm2. Masing-masing perlakuan dibuat ulangan sebanyak 3 kali. Mutu beton f’c yang digunakan sebesar 22.824 MPa, Tegangan ultimate bambu petung tanpa nodia ftb sebesar 640 MPa dan pada bambu petung dengan nodia fb sebesar 525 MPa.Pengujian terhadap benda uji dilakukan dengan memberikan beban merata dengan interval 8.264 N/mm2. Kemudian hubungan beban merata dan lendutan dicatat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bambu petung dapat digunakan sebagai tulangan pengganti baja dalam beton bertulang untuk struktur plat didalam menahan lentur yang digunakan pada struktur-struktur yang bersifat tidak permanen. Momen lentur ultimate rata-rata plat beton dengan tulangan bambu petung hasil eksperimen lebih besar 24.7% dari hasil analisa teoritis pada bambu petung tanpa nodia dan momen lentur ultimate rata-rata plat beton dengan tulangan bambu petung hasil eksperimen lebih besar 39.4% dari hasil analisa teoritis pada bambu petung dengan nodia. Keruntuhan yang terjadi pada plat beton dengan menggunakan bambu petung sebagai tulangan bersifat getas.
TEGANGAN GESER ULTIMIT PEREKAT EPOXY – RESIN TEGAK LURUS SERAT PADA SAMBUNGAN KAYU Dharma Putra
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 12, No. 1 Januari 2008
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1055.636 KB)

Abstract

This research aims to determine ultimate shear stress at timber connection with 18% water content subjected to compressive load perpendicular to fibre orientation. Sample tests of connection were made from camfer timber of 6/15 connected at it both sides to other timber of 2 x 4/15. Sample tests were treated in 5 variation with fastening interfase 15 cm wide and various length of 10 cm, 15 cm, 20 cm, 25 cm, and 28 cm there were 3 repitition in each treatment. Sample tests were subjected to axial compressive increasing load with increase step of 2,5 kN until failure. Result of research shown that the value of shear stress of epoxy-resin glue due to compressive load are as follows. The average ultimate shear strength of connection with treatment I, II, III, IV and V are 14,208 kg/cm2, 16,042 kg/cm2, 17, 042 kg/cm2, 18,467 kg/cm2 and 20,268 kg/cm2 respectively. The minimum ultimate shear strength 14,21 kg/cm2, the maximum ultimate shear strength is 20, 27 kg/cm2 and the average ultimate shear strength is 17,19 kg/cm2. It can be conclude that shear strength is relatively high and could be use as alternative connection device. Connection using epoxy-resin has high efficiency but it is relatively brittle
PROPERTI MEKANIK BETON RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT BATU APUNG SERTA ABU TERBANG SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PORTLAND DAN SUPERPLASTICIZER I Gusti Agung Neny Purnawirati; I M. Alit K. Salain; Dharma Putra
JURNAL SPEKTRAN Vol 4 No 2 (2016): Vol. 4, No. 2, Juli 2016
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.692 KB) | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2016.v04.i02.p04

Abstract

Abstract Researches about lightweight concrete that be held nowadays, have some weakness particularly in compressive strength. Usually researches about lightweight concrete with pumice that uses Portland giving result about 13,5-16,8 MPa of compressive strength. For reducing the cement using, it is needed to find an alternative of Portland cement exchanged that improve the compressive strength at once. In addition, for compressive strength increasing it is needed to use water low water stirring. But, with a low water stirring, so mixing will be difficult for doing so it is needed superplastizer for mixing easier. Fly ash varieties  as an exchanged of  a  part of Portland cement start from 0%, 10%, 20%, 30%, 40%. The weight ratio of cement : sand : pumice is 1,00 : 3,07 : 1,14 with factor adhesive water 0,32 refers SNI 03-3449-2002 with compressive strength of the plan is 18 MPa. This study uses superplasticizer 0,4% and 0,8% of cement weight is added during the mixing concrete. Distribution of sand and pumice designed by SNI 03-2834-2000, zone 1 for sand and graduation maximum diameter of 12,5 for pumice. Increase compressive strength and modulus of elasticity occurred with age concrete hydration of 28 days to 56 days. Compressive strength increase with fly ash varieties  as an exchanged of  a  part of Portland cement with fly ash until 20% and then decreasing. However, the replacement of Portland cement 40% with fly ash was produced higher compressive strength than without fly ash. A relatively same indicator be shown on modulus of elasticity that be carried out from changing of 20% Portland cement by fly ash and 40% superplasticizer consecutively as 14,34 MPa and 10766,71 MPa in 28 days and 18,12 MPa and 11006,56 MPa in 56 days.