F. Johnny
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Study of the Influence Hormone LHRH-a and 17a-MT of Hemocytology on Orange Spot Grouper Broodstock, Epinephelus coioides Johnny, F.; Priyono, A.; Roza, D.
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 6 No. 1 (2007): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.331 KB) | DOI: 10.19027/jai.6.27-35

Abstract

An experiment to study the influence of the chronic hormone LHRH-a and 17a-MT on haematology orange spot grouper, Epinephelus coioides broodstock was conducted at Gondol Research Institute for Mariculture, Bali.  Fish weights were ranged 4.7-10.4 kg (female) and 10.4-17.8 kg (male).  The females broodstock was treated by hormone 17a-MT with dosage 50 mg/kg body weight, and males was by hormone LHRH-a with dosage 50 and 100 mg/kg body weight.  Fish were kept on two concrete tank contained 100 m3 sea water and 2 meters depth and density 15 fishes/tank,  male ratio and female was 1 : 2.  Hormone treatment was peformed every two months until six months culture.  Blood were collected before treatment by hormone and every two months.  Hemocytology parameters measured were hematocrit, hemoglobin, total erythrocyte, and total leucocyte.  Result of the average indicator of hemacytology to influence on haemological parameters. Keywords:  Epinephelus coioides, chronic hormone, hemocytology, orange spot grouper broodstock.   ABSTRAK Suatu percobaan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh  hormon LHRH-a dan 17a-MT terhadap keragaan hemositologi induk ikan kerapu lumpur, Epinephelus coioides telah dilakukan di Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol, Bali.  Ikan uji yang digunakan adalah induk ikan kerapu lumpur kelamin betina dengan bobot antara 4,7-10,4 kg dan induk kelamin jantan dengan bobot antara 10,4-17,8 kg.  Ikan uji dipelihara dalam bak beton volume 100 m3 dengan kepadatan 15 ekor/bak, dilengkapi aerasi dan pergantian air sistim mengalir.  Induk kelamin betina diberikan perlakuan implantasi pelet hormon LHRH-a dosis 50 mg/kg bobot, dan induk kelamin jantan dengan hormon 17a-MT dosis 50 dan 100 mg/kg bobot ikan.  Implantasi dilakukan setiap 2 bulan, pada awal percobaan (sebelum perlakuan hormon/bulan ke-0), bulan ke-2, bulan ke-4, dan bulan ke-6 dilakukan sampling darah untuk pengujian keragaan hemositologi, meliputi; persentase hematokrit, kadar nilai hemoglobin, jumlah total eritrosit, dan jumlah total leukosit.   Hasil percobaan menunjukkan bahwa penggunaan hormon LHRH-a pada induk ikan kerapu lumpur kelamin betina dan hormon 17a-MT pada induk ikan kerapu lumpur kelamin jantan berpengaruh terhadap keragaan hemositologi. Kata kunci:  Epinephelus coioides,  hemositologi, hormon kronik, induk ikan kerapu lumpur
Addition of Vitamin C on Diet to Improve Immunity on Tiger Grouper, Epinephelus fuscoguttatus to Infection Viral Nervous Necrosis Johnny, F.; Mahardika, K.; Giri, I.N.A.; Roza, D.
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 6 No. 1 (2007): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.15 KB) | DOI: 10.19027/jai.6.43-53

Abstract

An attempt with a purpose to improve the fish seed immunity tiger grouper, Epinephelus fuscoguttatus to infection viral nervous necrosis (VNN) with addition of vitamin C have been done in Gondol Research Institute for Mariculture, Bali.  Fish seed tiger grouper counted 400 fishes with wight between 35-55 disperse gram into 4 polycarbonate tanks volume of 1000 litres with density of 100 fish/tank.  Each tank is equipped with flow-through water system and aeration.  Experimental diets were formulated to have the same nutrients content except of vitamin C stable form (L-ascorbyl-2-Phosphate-Magnesium) with different dose, that is 0; 300; 600; 1.200 mg/kg diet was added to each formula.  Experimental diets were prepared as dry pellet using freeze dryer Fish fed experimental diets twice everyday during 60 day. After 20, 40, and 60 days after treatment test to challange with VNN. Perception of test fish immunities parameter done to phagocytic activity (PA), make of phagocytic index (PI) and lysozyme activity (LA). Attempt result indicated that addition of vitamin C in diet dose between 600-1,200 mg/kg after 60 treatment day yield highest survival rate, PA and LA compared to other treatments. Keywords:  Immunity, tiger grouper, viral nervous necrosis, vitamin C   ABSTRAK Suatu percobaan dengan tujuan meningkatkan imunitas benih ikan kerapu macan, Epinephelus fuscoguttatus terhadap infeksi viral nervous necrosis (VNN) dengan penambahan vitamin C telah dilakukan di Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol, Bali.  Benih ikan kerapu macan sebanyak 400 ekor dengan bobot antara 35-55 gram ditebar ke dalam 4 buah  bak polikarbonat volume 1000 liter dengan kepadatan 100 ekor/bak, menggunakan sistem air laut mengalir dan diaerasi. Ikan diberi pakan percobaan 2 kali sehari dan dipelihara selama 60 hari.  Formulasi pakan percobaan diatur mempunyai kandungan nutrien yang sama kecuali kandungan vitamin C.  Pada formula pakan ditambahkan vitamin C bentuk stabil (L-ascorbyl-2-Phosphate-Magnesium) dengan dosis berbeda, yaitu 0; 300; 600; 1.200 mg/kg pakan.  Pakan dibuat dalam bentuk pelet dan dikeringkan menggunakan "freeze dryer". Setelah 20, 40, dan 60 hari setelah perlakuan dilakukan uji tantang dengan VNN. Pengamatan parameter imunitas ikan uji dilakukan terhadap aktivitas fagositik (PA), indeks fagositik (PI) dan aktivitas lisosim (LA).  Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan vitamin C dalam pakan dosis antara 600-1.200 mg/kg setelah 60 hari perlakuan menghasilkan sintasan, PA dan LA tertinggi. Kata kunci:  Imunitas, kerapu macan, viral nervous necrosis, vitamin C