Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGAN MATRIKS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN PASCAL (Lokasi Pengabdian: SMAN 1 Kuta Selatan) I D.M.B.A. Darmawan; L.G. Astuti; K. Sari; I.G.O.G. Atitama; M.A. Raharja
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 4 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.894 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i04.p02

Abstract

Pemrograman pascal digunakan untuk menyelesaikan masalah Matematika yang diajarkan pada Siswa SMA sesuai dengan kurikulum yang diajarkan.Pendekatan pelatihan ini memiliki tiga manfaat utama, yaitu: 1) memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada siswa SMA terhadap bahasa pemrograman pascal sehingga dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti kompetisi-kompetisi yang rutin diselenggarakan oleh Pemerintah dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) atau pun tingkat Regional yang tiap tahun diselenggarakan oleh Universitas Udayana, 2) peningkatan pemahaman materi pelajaran Matematika dengan pendekatan bahasa pemrograman pascal khususnya materi sistem persamaan linear. Bahasa pemrograman melatih siswa untuk dapat berpikir terstruktur dan sistematis. Oleh karena itu, jika siswa telah mampu menyelesaikan masalah Matematika dengan bahasa pemrograman, siswa tersebut sudah benar-benar paham mengenai teknik pemecahan masalah sesuai dengan topik materi yang diberikan. 3) Memberikan alternatif teknik pengajaran yang berbeda kepada Guru Matematika SMA dalam pengajaran menggunakan bahasa pemrograman, dimana pemrograman komputer sangat erat kaitannya dengan pelajaran Matematika. Pembinaan dihadirkan oleh guru pengampu pelajaran Matematika dan 20 orang siswa. Pembinaan dilakukan selama 4 kali pertemuan dimana setiap pertemuan dilakukan selama 3 jam. Materi yang diberikan meliputi logika informatika dan dasar pemrograman sampai dengan penyelesaian maslaah matematika dengan pemrograman komputer menggunakan bahasa pemrograman Pascal. Setiap pertemuan dilakukan tes diawal dan diakhir yang memperlihatkan kemampuan siswa dalam menyerap materi. Hasil post test memperlihatkan siswa mampu lebih memahami materi matematika setelah mendapatkan pembinaan dalam hal pemrograman komputer sesuai dengan topik yang didiskusikan.
PEMODELAN PENILAIAN KREDIT PERBANKAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR CLASSIFICATION I.W. Supriana; M.A. Raharja; P.W. Gunawan
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 1 (2018): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKeberadaan lembaga perbankan sangat penting bagi kehidupan masyarakat, terutama digunakan untuk menghimpun dana baik dalam bentuk deposito, giro, tabungan dan lainnya. Disamping hal itu lembaga perbankan juga dapat berperan sebagai penyalur bantuan dana dalam bentuk kredit kepada masyarakat dan badan usaha yang memerlukan. Permasalahan dalam penyeluran kredit menyebabkan kredit macet dari nasabah sehingga menyebabkan kerugian pada bank tersebut. Penilaian kredit merupakan salah satu tahapan penting yang harus dilakukan oleh pihak bank sebelum kredit diberikan kepada pemohon kredit. Proses penilaian kredit tergolong kedalam permasalahan semi terstruktur yang cukup kompleks, oleh sebab itu dibutuhkan pemodelan sistem untuk memprediksi kelayakan terhadap pengajuan kredit. Pemodelan yang dibangung dalam penelitian ini menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor Classification dengan menilai calon debitur dari data training yang digunakan. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, algoritma K-Nearest Neighbor Classification dapat dimodelkan dalam penilaian kredit perbankan. Hasil pengujian model menunjukkan akurasi ketepatan perhitungan sebesar 83%.Kata kunci: perbankan, kredit, debitur, K-Nearest Neighbor ClassificationABSTRACTThe existence of banking institutions is very important for people's lives, mainly used to raise funds in the form of deposits, demand deposits, savings and others. Besides that, banking institutions can also play a role as distributors of financial assistance in the form of credit to the public and business entities that need it. Problems in credit disbursement cause bad loans from customers, causing losses to the bank. Credit assessment is one of the important stages that must be carried out by the bank before credit is given to the credit applicant. The credit appraisal process is classified as a semi-structured problem that is quite complex, therefore system modeling is needed to predict the feasibility of applying for credit. The modeling built in this study uses the K-Nearest Neighbor Classification algorithm by assessing prospective borrowers from the training data used. Based on the research that has been done, the K-Nearest Neighbor Classification algorithm can be modeled in a bank credit assessment. The results of the model testing showed the accuracy of the calculation accuracy was 83%.Keywords: banking, credit, debtor, K-Nearest Neighbor Classification
PENINGKATAN KREATIFITAS GURU DALAM MEMBUAT VIDEO PEMBELAJARAN INTERAKTIF DI SLB N 2 DENPASAR I.D.M.B.A. Darmawan; L.G. Astuti; I.W. Supriana; M.A. Raharja
Buletin Udayana Mengabdi Vol 23 No 2 (2024): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/BUM.2024.v23.i02.p08

Abstract

The challenge for teachers in the Covid-19 Pandemic condition which requires learning to be done online is to make good interactions between Teachers and Learners during the learning process. Uneven internet access is an obstacle in implementing live virtual learning (live session) via video conferencing. However, the delivery of material must still be done not only through text media which tends to be more difficult to understand than direct descriptions. The solution offered in the service activities that have been carried out is to introduce the form of asynchronous learning objects in the form of Learning Videos. Making learning videos has challenges so that during the video the attention of the students is not lost. Training on making learning videos has been carried out for high school teachers. The ability to absorb training materials varies, this can be influenced by educational background, mastery of technology and even the age of the participants. Keywords: Learning Videos, Learning Objects, Online, Elearning, SLB