Ni Luh Ari S Kumarawati
Sanglah Hospital

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh terapi bermain puzzle terhadap daya ingat pada anak retardasi mental Ni Putu Oktariani; Ni Luh Kompyang Sulisnadewi; Ni Luh Ari S Kumarawati
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 6 No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.358 KB)

Abstract

Kemampuan mengingat dalam bermain puzzle pada anak retardasi mental adalah kemampuan kecerdasan anak. Dalam bermain puzzle anak-anak dapat lebih terkonsentrasi dalam menerima pelajaran di kelas, khususnya pada anak-anak retardasi mental. Sehingga, diharapkan dari pemberian terapi teka-teki secara teratur, anak-anak bisa menularkan ilmunya dalam surat recall. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi puzzle terhadap kemampuan mengingat anak retardasi mental di SLBN-Gianyar. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen (one-group pre-post test design) yang terdiri dari 39 siswa sebagai sampel yang diperoleh secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui uji Digit Spam yang terdiri dari 2 komponen yaitu: urutan Forward Digit dan urutan Backward Digit. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada 9 siswa (23,1%) memiliki kemampuan mengingat yang rendah, 20 siswa (51,3%) memiliki kemampuan mengingat rata-rata, dan 10 siswa (25,6) %) memiliki kemampuan mengingat yang tinggi sebelum bermain terapi puzzle diberikan. Setelah diberikan terapi puzzle, tidak ada siswa (0%) yang memiliki kemampuan mengingat rendah, 12 siswa (30,8%) memiliki kemampuan mengingat rata-rata, dan 27 siswa (69,2%) memiliki kemampuan tinggi dalam mengingat. mengingat kembali. Berdasarkan pasangan Wilcoxon yang cocok, perbedaan ini secara statistik berarti nilai p = 0,000 berarti ada efek pada terapi bermain puzzle pada anak-anak retardasi mental di SLBN-Gianyar. Kata kunci: puzzle, memori, keterbelakangan mental ABSTRACT The ability to recall in playing puzzle on mental retardation children was an intelligence ability of the children. In playing puzzle the children can be more concentrated in receiving lesson in the class, specifically on mental retardation children. So that, it was expected from giving puzzle therapy regularly, the children can spread their knowledge in letter recalling. This research aimed at knowing the effect of puzzle therapy on recalling ability of mental retardation children in SLBN-Gianyar. This research was a pre-experimental(one-group pre-post test design) study consisted of 39 students as samples which gained by purposive sampling.The data collection was conducted through Digit Spam test consisted of 2 components those were: sequences of Forward Digit and sequences of Backward Digit.The result of this research states that there are 9 students (23,1%) have low ability in recalling, 20 students (51,3%) have average ability in recalling, and 10 students (25,6 %) have high ability in recalling before playing puzzle therapy is given. After playing puzzle therapy is given, there is no students (0%) who is in low ability in recalling, 12 studnets (30,8%) have average ability in recalling, and 27 students (69,2%) have high ability in recalling. Based on Wilcoxon matched pairs, this difference statistically means p value = 0,000 means there is an effect on the playing puzzle therapy upon mental retardation children in SLBN-Gianyar. Keyword : puzzle, memory , mental retardation
Pengaruh terapi bercerita terhadap perkembangan bahasa anak usia prasekolah Komang Tatis Yunny Wulandari; Ni Made Aries Minarti; Ni Luh Ari S Kumarawati
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 6 No 1 (2018): April 2018
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.824 KB)

Abstract

Anak-anak usia prasekolah memiliki banyak masalah dengan perkembangan mereka, salah satu keterlambatan perkembangan adalah pengembangan bahasa. Keterlambatan pengembangan bahasa dapat menyebabkan kesulitan belajar dan prestasi akademik yang rendah. Penyebab keterlambatan perkembangan bahasa adalah kurangnya rangsangan. Stimulus yang dapat diberikan oleh orang tua untuk meningkatkan perkembangan bahasa adalah terapi bercerita. Bercerita dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak-anak agar dapat berkomunikasi secara aktif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi mendongeng terhadap perkembangan bahasa anak-anak prasekolah di TK Widya Sari Kumara Denpasar. Penelitian ini adalah desain pra-eksperimental (one group pretest-posttest design). Sampel terdiri dari 42 anak yang dipilih dengan teknik non-probability sampling dengan purposive sampling. Data dikumpulkan dengan lembar observasi DDST II untuk mengamati perkembangan bahasa anak usia prasekolah. Dari hasil pretest menunjukkan bahwa 25 anak memiliki perkembangan bahasa normal dan 17 anak memiliki perkembangan bahasa yang dicurigai. Dari pengamatan posttest menunjukkan bahwa 32 anak memiliki perkembangan bahasa normal dan 10 anak memiliki perkembangan bahasa yang dicurigai. Data dikumpulkan dengan mengamati perkembangan bahasa anak-anak prasekolah menggunakan lembar observasi DDST II. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan ada perbedaan yang signifikan dengan tingkat signifikansi p = 0,008 (p?0,05). Ini berarti bahwa ada efek yang signifikan dari terapi mendongeng pada perkembangan bahasa anak-anak prasekolah. Berdasarkan hasil, disarankan kepada perawat untuk menggunakan mendongeng sebagai terapi alternatif dalam merangsang perkembangan bahasa anak-anak prasekolah. Kata kunci: anak prasekolah, terapi mendongeng, pengembangan bahasa ABSTRACT The preschool age children had a lot of problems with their development, one of the developmental delays is language development. Delays in language development can cause learning difficulties and a low academic achievement. The cause of the delay in language development is the lack of stimulation. Stimulus that can be provided by parents to improve language development is storytelling therapy. Storytelling can improve children’s language development in order to be able to communicate actively and efficiently. This study aims to investigate the effect of storytelling therapy on the preschoolers’ language development in TK Widya Sari Kumara Denpasar. This research was a pre-experimental design (one group pretest-posttest design). The sample consists of 42 children who were selected by non-probability sampling technique with purposive sampling. The data was collected with observation sheet DDST II for observe the language development of preschool age children. From the result pretest showed that 25 children had normal language development and 17 children had suspect language development. From the observation posttest showed that 32 children had normal language development and 10 children had suspect language development. The data was collected by observing preschoolers’ language development using observation sheet DDST II. The results of the Wilcoxon test showed there was significant difference with a significance level p = 0.008 (p?0,05). It means that there was a significant effect of storytelling therapy on preschoolers’ language development. Based on the results, it is suggested to the nurse to use storytelling as an alternative therapy in stimulating language development of preschoolers. Keyword : preschoolers, storytelling therapy, language development