Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGELOLAAN PERMUKIMAN KUMUH BERKELANJUTAN DI PERKOTAAN Wulfram I. Ervianto; Sushardjanti Felasari
JURNAL SPEKTRAN Vol 7 No 2 (2019): Vol. 7 No. 2, JULI 2019
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.33 KB)

Abstract

SUSTAINABLE URBAN SLUMS MANAGEMENTABSTRACTIndonesia’s population tends to increase with a relatively high population growth, with year-over-year growth reaching ± 1,45%. Globally, Indonesia occupies the sixth position just after Laos (2,3% per year), Phillipines (2,0% per year), Brunei Darussalam (1,9% per year), Malaysia (1,8% per year), and Cambodia (1,8% per year). If it is not followed by government policies, it has the potential to evoke negative impact, namely the increasing number of slum settlements. That is why a study is needed to manage settlements based on spatial use. In addition, building planning that is able to provide comfort and health for its users is needed. The purpose of the study is to formulate settlement management based on spatial use and building design that accomodates environmental aspects. The approach used in the study is based on the principles of sustainable developments and study documents by Direktorat Cipta Karya. Some of the principles proposed are accomodating about land use, population mobility, utilization of renewable energy, urban economics improvement, social development, and accessibility.
PENGARUH DAMPAK CONTRACT CHANGE ORDER TERHADAP KINERJA KONTRAKTOR PROYEK STUDI KASUS: REHABILITASI JEMBATAN NGABLAK Agustina Dwi Kuswandari; A. Koesmargoro; Wulfram I. Ervianto
Jurnal Teknik Sipil Vol. 14 No. 4 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.931 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i4.2001

Abstract

Abstract: Factors that often happens when held CCO (Contract Change Order) Is the repeated coordination with owner related work to be done. The highest mean value of the variable is the performance indicator quantity is 3.87 and the lowest on indicators of punctuality that is equal to 3.71, these results indicate that Change orders on bridge rehabilitation work Ngablak caused by the inaccuracy of the time. CCO (Contract Change Order) affect the performance of contractors by 67.4%, so it can be concluded that done CCO (Contract Change Order) is then the contractor does experience a decrease in performance Abstrak: Faktor yang sering terjadi ketika diadakan CCO (Contract Change Order) adalah terjadinya koordinasi yang berulang-ulang dengan owner terkait pekerjaan yang harus diselesaikan. Nilai mean tertinggi pada variabel kinerja adalah pada indikator kuantitas yaitu sebesar 3,87 dan yang terendah pada indikator ketepatan waktu yaitu sebesar 3,71, hasil tersebut menunjukkan bahwa Change order pada pekerjaan rehabilitasi Jembatan Ngablak disebabkan oleh ketidaktepatan waktu. CCO (Contract Change Order) berpengaruh terhadap kinerja kontraktor sebesar 67,4% sehingga dapat disimpulkan bahwa dilakukan CCO (Contract Change Order) ini maka kontraktor mengalami penurunan kinerja.
KAJIAN TENTANG PELABUHAN LAUT “HIJAU” DALAM KONTEKS PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Wulfram I. Ervianto
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2018 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.2600

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar di dunia yang tersebardari Sabang sampai Merauke. Luas total wilayah Indonesia adalah 7,81 juta. Karakteristik negara kepulauan adalah berpotensi terjadinya perbedaanharga komoditas di setiap daerah dan persoalan ketersediaannya di berbagaidaerah. Adanya fenomena ini, maka pemerintah Indonesia berusaha untukmengurangi disparitas harga antar daerah dengan cara meninjau sistimdistribusi nasional berbagai komoditas. Pendekatan yang digunakan adalahmelakukan kajian dwelling time di berbagai pelabuhan laut di Indonesia.Untuk menyelesaikan persoalain ini, digunakan pendekatan pelabuhan cerdasdan ramah lingkungan sebagai bukti keseriusan pemerintah dalammelaksanakan dokumen Agenda 21 yang telah dipublikasikan. Meskipunhasil implementasi konsep ini belum memperlihatkan hasil yang jelas, namundiyakini bahwa dalam waktu mendatang akan dirasakan manfaatnya, baikbagi lingkungan, dan lebih jauh untuk keberlangsungan kehidupan di Bumi.