Nyoman Intan Cahaya Pertiwi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KRIM EKSTRAK KULIT BUAH NAGA SUPER MERAH MEMPERTAHANKAN PH KULIT TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIPAPAR SINAR ULTRAVIOLET B Nyoman Intan Cahaya Pertiwi; I.G. Kamasan Nym. Arijana; Ni Made Linawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i2.P09

Abstract

Kulit tersusun dari dua lapisan yaitu lapisan epidermis dan dermis. Kulit kering merupakan satu dari beberapa dampak yang dapat terjadi dikarenakan oleh efek radikal bebas. Salah satu sumber radikal bebas adalah sinar ultraviolet (UV). Sinar UV memiliki efek oksidatif yang dapat menimbulkan peradangan pada kulit. Sediaan topikal yang mengandung antioksidan dengan golongan flavonoid dapat digunakan untuk meredakan efek oksidatif tersebut. Salah satu sumber flavonoid alami adalah kulit buah naga super merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian krim ekstrak kulit buah naga super merah terhadap pH kulit tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diberikan paparan sinar ultraviolet B. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian the randomized pre-test and post-test control group dengan menggunakkan sampel sebanyak 30 ekor tikus wistar jantan yang memenuhi kriteria inklusi serta eksklusi. Sampel penelitian dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok kontrol (P0), kelompok plasebo (P1), kelompok krim ekstrak kulit buah naga super merah 5% (P2), kelompok krim ekstrak kulit buah naga super merah 10% (P3), dan kelompok krim ekstrak kulit buah naga super merah 20% (P4) yang masing-masing terdiri dari 6 ekor tikus wistar jantan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pemberian krim ekstrak kulit buah naga super merah 10% dan krim ekstrak kulit buah naga super merah 20% untuk mempertahankan pH kulit tikus wistar (Rattus norvegicus) yang dipapar sinar ultraviolet B. Kata Kunci: pH kulit, kulit buah naga super merah, antioksidan, sinar ultraviolet
AKTIVITAS ANTIBAKTERIAL EKSTRAK AQUEOUS UMBI LAPIS ALLLIUM CEPA TERHADAP METHICILIN-RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS (MRSA) Putu Krisna Maharani Purnama Dewi; Nyoman Intan Cahaya Pertiwi; Ida Ayu Santhi Pertiwi Manuaba; Ida Iswari
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.045 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P01

Abstract

Latar Belakang: Infeksi Methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA) menjadi 64% lebih mematikan dibandingkan oleh infeksi Staphylococcus aureus non- resisten. Di dalam Allium cepa diketahui terdapat allicin, suatu senyawa organosulfur yang dikenal sebagai bahan aktif anti-microbial phytochemical alami. Penelitian ini berusaha menguji efek antibacterial dari ekstrak aqueous umbi lapis Allium cepa terhadap Methicillin resistant Staphylococcus aureus. Metode: Umbi lapis Allium cepa yang dikering-anginkan dihancurkan dan direndam dalam aquades dan dipisahkan dengan sentrifugasi. Bakteri s diinkubasi dalam microplate dengan media tryptic soy broth (TSB) dan diberi ekstrak dengan konsentrasi 100%, 75%, 50%, 25%, 12,5%, 6,23%, 3,13%,1,56%, dan 0,78%.. Viabilitas Methicillin resistant Staphylococcus aureus diukur dengan pengukuran produksi biofilm yang dilakukan dengan metode ELISA dan pengecatan dengan kristal violet 2%.Hasil: Rentangan OD ditemukan dengan nilai minimum 3,3 × 10-2 dan maksimum 7,5 × 10-2. Tidak terdapat perbedaan signifikan secara statistic antara kelompok-kelompok perlakuan dalam analisa One Way ANOVA. Uji korelasi ditemukan dengan hasil tidak signifikan secara statistic. Kesimpulan: Tidak ditemukan hubungan yang signifikan secara statistic antara konsentrasi ekstrak dan viabilitas Methicillin resistant Staphylococcus aureus. Tidak ditemukan aktivitas antibakteri yang signifikan dari ekstrak aqueous Allium cepa terhadap Methicillin resistant Staphylococcus aureus. Kata Kunci: MRSA, Allium cepa, anti-bakterial