I Made Dwijaputra Ayusta
Department Of Radiology, Faculty Of Medicine, Universitas Udayana – Sanglah Hospital, Bali-Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KARAKTERISTIK LOW BACK PAIN PADA PEMERIKSAAN MAGNETIC RESONANCE IMAGING DI RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI 2017– DESEMBER 2017 Putu Gede Wahyu Darmayuda; Putu Patriawan; I Made Dwijaputra Ayusta; Firman Parulian Sitanggang
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.598 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i2.P09

Abstract

Low Back Pain (LBP) adalah masalah umum yang melibatkan otot punggung dan tulang belakang. Dimana LBP dapat disebabkan oleh kondisi seperti spondilolisis–spondilolistesis, HNP, infeksi, tumor, fraktur dan gangguan pada tulang belakang lainnya. Salah satu metode diagnosis yang paling efektif yang selalu dipakai adalah Magnetic Resonance Imaging (MRI). MRI diunggulkan sebagai teknik penggambaran yang paling sempurna untuk mendeteksi LBP karena memiliki jaringan dengan kontras tinggi dan tanpa radiasi pengion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Low Back Pain pada pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging di RSUP Sanglah/FK Unud. Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif cross sectional, penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu rekam medis pasien LBP dengan metode pemeriksaan MRI di RSUP Sanglah/FK Unud pada periode Januari 2017–Desember 2017. Pengambilan data di ambil dengan metode Total Sampling. Distribusi variabel penelitian yaitu jenis kelamin, umur dan diagnosis. Analisis data dipaparkan dengan tabel yang dinarasikan. Didapatkan hasil sebanyak 138 pasien LBP dengan metode pemeriksaan MRI, didapatkan jenis kelamin terbanyak yaitu pada laki-laki dengan persentase sebesar 63% dibandingkan dengan perempuan, kategori umur yang paling banyak mengalami LBP dan melakukan pemeriksaan MRI yaitu pada Masa Tua (40-65 tahun) didapatkan persentase sebesar 61,6% dari total sampel, HNP merupakan diagnosis paling sering dengan persentase 86,2% pada pasien LBP yang menggunakan metode diagnosis MRI. Kata Kunci: Low Back Pain, Magnetic Resonance Imaging, HNP
RERATA UKURAN GINJAL DEWASA NORMAL DENGAN COMPUTED TOMOGRAPHY DI RSUP SANGLAH TAHUN 2017 Gusti Ayu Made Lindya Dewi; Ni Nyoman Margiani; I Made Dwijaputra Ayusta
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.226 KB)

Abstract

Ginjal merupakan salah satu organ vital pada tubuh manusia yang sangat penting peranannya dalam metabolisme tubuh. Ukuran ginjal merupakan salah satu parameter dalam menentukan ginjal yang sehat. Bila ada kelainan, yang kemungkinan terjadi pada kelainan kronis atau akut ditandai dengan pembesaran ukuran ginjal. Sehingga sangat penting untuk mengetahui ukuran ginjal yang sesungguhnya karena akan sangat membantu dalam menegakkan diagnosis dan salah satu metode yang dapat dilakukan untuk mengetahui ukuran ginjal yaitu melalui pemeriksaan CT Scan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Subjek penelitian ini adalah semua pasien yang melakukan pemeriksaan radiologi abdominal CT Scan tanpa ada kelainan fungsi ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah dengan melakukan total sampling dari pasien radiologi yang melakukan abdominal CT Scan. Terdapat 80 orang subjek yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Dari 80 orang sampel didapatkan ukuran rerata ginjal kanan dengan panjang 83,61 mm, lebar 55,59 mm dan tinggi 94,18 mm. Ukuran rerata ginjal kiri dengan panjang 87,58 mm, lebar 58,71 mm dan tinggi 95,83 mm. Pada 80 orang subjek didapatkan bahwa rerata ukuran ginjal kanan lebih kecil dibandingkan rerata ukuran ginjal kiri. Berdasarkan jenis kelamin, laki – laki memiliki rerata ukuran ginjal yang lebih besar dibandingkan perempuan. Kata kunci : Ginjal, CT- Scan, Jenis Kelamin.
Gas-Containing Kidney Stones: A Case Report Putu Herry Juniada; Ni Nyoman Srie Laksminingsih; I Made Dwijaputra Ayusta
Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 2 (2021): Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta Kerja Sama KNPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33533/jpm.v15i2.3095

Abstract

Gas-containing kidney stones are rare cases. The available literature about gas in the kidneys, usually only discusses and distinguishes between two things, namely emphysematous pyelonephritis and emphysematous pyelitis, after getting rid of recent upper urinary tract instrumentation and the presence of fistula with the gastrointestinal tract. To date, there have been only 11 cases of gas-containing kidney stones. We report the 12th case of gas-containing kidney stones (the first from the field of radiology), which is a 69-year-old female with bilateral flank pain, no fever, and no history of other diseases. Physical examination revealed bilateral costovertebral angle tenderness. The plain abdominal radiograph showed a staghorn stone in the right kidney. The non-enhanced CT abdomen showed gas-containing staghorn stones in the right kidney accompanied by hydronephrosis. The patient underwent percutaneous nephrolithotomy. Kidney stone analysis showed oxalate, phosphate, ammonium, calcium, and uric acid components. The etiology and relationship of gas-containing kidney stones with other gas entities in the kidney is still unclear, making it difficult to determine their clinical significance. Radiological examination, especially CT scan, plays a very important role in determining the entity of gas in the kidney. 
Acute thoracic aortic dissection: a case report Dewa Ayu Ratna Dewi; Made Dwija Putra Ayusta
Intisari Sains Medis Vol. 11 No. 2 (2020): (Available online: 1 August 2020)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.366 KB) | DOI: 10.15562/ism.v11i2.715

Abstract

Introduction: Aortic dissection (AD) is the most common aortic emergency, result in a catastrophic outcome. Patients usually asymptomatic, some of them present with sudden severe, tearing or sharp back or anterior chest pain and haemodynamic disturbance. Early and accurate diagnosis and treatment determine the patient outcome.Case Report: A case of 40 years old man complained of acute, sharp, chest pain since 4 days before admission which worsen instead of medical treatment, with a history of smoking since a few years ago. A vital sign was within normal limit. Laboratory result showed high CKMB, troponin T, LDH result. Occasional ventricular extrasystoles and inferior ischaemic was found in the ECG examination. From echocardiography, the patient suspected to have aortic dissection Stanford type A since an intimal flap on ascending aorta was found, with left ventricle hypertrophy, dilatation of right atrium and right ventricle, severe aortic regurgitation, moderate mitral regurgitation, severe tricuspid regurgitation, moderate pulmonary regurgitation and moderate pulmonary hypertension. From plain radiography, the patient showed mediastinum widening and cardiomegaly, CT angiography showed Stanford type A aortic dissection (DeBakey type I).  The patient refused to seek further treatment for operation as suggested.Conclusion: It is still challenging to differentiate aortic dissection (AD) and another acute chest emergency. Since clinical presentation and laboratory result may be similar between those illnesses. Therefore careful history taking and further imaging examination should be considered to increase the patient outcome.