Firman Parulian Sitanggang
Departemen/SMF Radiologi RSUP Sanglah, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Gambaran Ultrasonografi Ginjal Pada Penyakit Ginjal Kronis di RSUP Sanglah Denpasar Jessica Christy; Elysanti Dwi Martadiani; Firman Parulian Sitanggang
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i7.P07

Abstract

ABSTRAKPenyakit ginjal kronis (PGK) memiliki laju insidensi yang terus meningkat dari tahun ke tahun.Penggunaan teknik pencitraan ultrasonografi (USG) dapat dimanfaatkan dalam mendiagnosis sekaligusmenentukan etiologi dari PGK. Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik gambaran USG padapasien PGK di RSUP Sanglah. Penelitian menggunakan desain deskriptif retrospektif denganpendekatan cross-sectional, dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Datadiambil berdasarkan rekam medis pasien periode Januari 2015-Desember 2015. Rekam medis yangtidak lengkap dan pasien dengan kelainan ginjal di ekslusi dari studi ini. Didapatkan total sebanyak 45pasien yang memenuhi syarat untuk mengikuti studi ini. Pasien sebagian besar adalah lelaki (64,4%),berusia 50-59 tahun (33,3%) dan tergolong dalam PGK derajat 5 (48,9%). Secara umum gambaranyang ditemukan berupa 73,3% ukuran ginjal normal, 85,6% peningkatan ekogenisitas, 81,1% adanyabatas korteks yang tidak jelas, 77,8% sistem pelviocalyceal normal, dan ditemukan adanya masa kistikpada 21,1% sampel, batu ginjal pasa 16,7% sampel dan massa lainnya pada 2,2% sampel. GambaranUSG pada pasien PGK di RSUP Sanglah sudah sesuai dengan literatur yang ada sebelumnya. Studianalitikal lebih lanjut dengan operator USG yang konsisten mungkin dapat dilakukan untukmendapatkan hasil yang lebih representatif. Kata kunci: Pencitraan, Penyakit Ginjal, RSUP Sanglah ABSTRACTChronic kidney disease (CKD) has an increasing incidence rate from year to year. The use ofultrasound imaging (USG) techniques can be utilized in diagnosing and determining the etiology ofCKD. This study aims to determine the characteristics of ultrasound images in CKD patients atSanglah General Hospital. The study used a retrospective descriptive design with a cross-sectionalapproach, and sampling was done by total sampling technique. Data was taken based on the patient'smedical record for the period of January 2015-December 2015. Incomplete medical records andpatients with kidney abnormalities were excluded from this study. A total of 45 patients were eligiblefor this study. Most of the patients were men (64.4%), aged 50-59 years (33.3%) and classified as fifthgrade CKD (48.9%). In general, the images found were 73.3% normal kidney size, 85.6% increasedechogenicity, 81.1% had unclear cortex limits, 77.8% normal pelviocalyceal systems, and cysticperiods were found at 21.1% samples, basic kidney stones 16.7% samples and other mass in 2.2%samples. The description of ultrasound in CKD patients at Sanglah Hospital is in accordance with theprevious literature. Further analytical studies with consistent ultrasound operators may be possible toobtain more representative results. Keywords: Imaging, Kidney Disease, Sanglah General Hospital
KARAKTERISTIK GAMBARAN RADIOGRAFI POLOS DAN CT SCAN PADA KASUS CEDERA SERVIKAL DI RSUP SANGLAH BALI PERIODE JANUARI - DESEMBER 2018 Vennesia Stephany; Elysanti Dwi Martadiani; Firman Parulian Sitanggang; Dewa Gede Mahiswara Suadiatmika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i7.P16

Abstract

ABSTRAK Cedera servikal adalah suatu keadaan darurat medis yang memerlukan perawatan yang sesegera dan setepat mungkin. Identifikasi cedera diperlukan sesegera mungkin untuk menghindari prognosis lebih buruk, salah satu caranya adalah dengan pemeriksaan penunjang radiologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik cedera dan persentase gambaran radiografi yang dapat ditemui pada radiografi polos dan CT-Scan di RSUP Sanglah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif melihat dari catatan rekam medis pasien cedera servikal dengan pemeriksaan penunjang radiografi polos atau CT Scan di RSUP Sanglah pada periode Januari – Desember 2018 dengan sampel sebanyak 34 pasien yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Radiografi polos lebih banyak digunakan untuk pemeriksaan cedera servikal sebanyak 31 pasien (57,4%). Bagian anatomi dari servikal yang paling sering cedera adalah badan vertebra sejumlah 37 kasus (45,7%). Lokasi cedera terbanyak ada pada level C6 dan C5 pada radiografi polos (25,9%) dan CT Scan (29,4%), dan pada cedera multilevel paling banyak terdapat pada level C3-C4 pada radiografi polos (29,2%) dan CT Scan (28,6%). Pada radiografi polos ditemukan lebih banyak gambaran listesis sebanyak 13 kasus (31,8%) dan kompresi pada diskus sebanyak 20 kasus (48,8%), dan tidak ada temuan untuk gambaran stenosis dan pelebaran jarak atlantodental. Pada modalitas CT Scan lebih banyak ditemukan gambaran retropulsi sebanyak 5 kasus (12,5%), stenosis sebanyak 7 kasus (17,5%), dislokasi facet sebanyak 3 kasus (7,5%), dan pelebaran jarak atlantodental sebanyak 1 kasus (2,5%). Kata kunci : cedera servikal, radiografi polos, CT scan
KARAKTERISTIK ULTRASONOGRAFI PADA KECURIGAAN KLINIS KANKER TIROID DI RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE JANUARI 2015-DESEMBER 2015 Yosep Made Pius Cardia; Elysanti Dwi Martadiani; Firman Parulian Sitanggang
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/.MU.2021.V10.i2.P04

Abstract

Gangguan yang cukup sering ditemukan pada kelenjar tiroid adalah munculnya nodul pada kelenjar tiroid. Nodul tiroid dapat berupa benign atau malignant. Nodul tiroid yang berupa malignant atau kanker kasusnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan nodul tiroid yang sifatnya benign. Walaupun lebih sedikit, kanker tiroid merupakan keganasan yang sering ditemukan pada kelenjar endokrin. Ultrasonografi atau USG merupakan modalitas imaging utama dalam mengevaluasi nodul tiroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik USG kanker tiroid di RSUP Sanglah, Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif potong lintang (cross-sectional). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 74 lobus tiroid dari 37 pasien kanker tiroid. Data dikumpulkan berdasarkan data rekam medis pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik USG kanker tiroid bahwa 2 (3,7%) ukuran nodul kurang dari 1 cm, dan 35 (64,8%) ukuran nodul lebih dari 1 cm, 22 (40,7%) nodul solid, 11 (20,4%) nodul kistik, dan 9 (16,7%) nodul solid kistik, 8 (14,8%) nodul bertepi reguler, dan 12 (22,2%) nodul bertepi irregular, 16 (29,6%) nodul tidak tampak kalsifikasi, dan 26 (48,1%) nodul tampak mengalami kalsifikasi, 10 (18,5%) kelenjar tiroid terdapat single nodul, dan 12 (22,2%) kelenjar tiroid terdapat multiple nodul, 19 (35,2%) regio colli yang di USG tidak tampak adanya pembesaran pada kelenjar getah bening, dan 14 (25,9%) regio colli yang di USG tampak mengalami pembesaran pada kelenjar getah bening, 12 (22,2%) kelenjar tiroid tidak tampak adanya hipervaskularisasi pada CDUS, dan 22 (40,7%) kelenjar tiroid tampak adanya hipervaskularisasi pada CDUS. Kata Kunci: Kanker Tiroid, Karakteristik, USG.
KARAKTERISTIK LOW BACK PAIN PADA PEMERIKSAAN MAGNETIC RESONANCE IMAGING DI RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI 2017– DESEMBER 2017 Putu Gede Wahyu Darmayuda; Putu Patriawan; I Made Dwijaputra Ayusta; Firman Parulian Sitanggang
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.598 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i2.P09

Abstract

Low Back Pain (LBP) adalah masalah umum yang melibatkan otot punggung dan tulang belakang. Dimana LBP dapat disebabkan oleh kondisi seperti spondilolisis–spondilolistesis, HNP, infeksi, tumor, fraktur dan gangguan pada tulang belakang lainnya. Salah satu metode diagnosis yang paling efektif yang selalu dipakai adalah Magnetic Resonance Imaging (MRI). MRI diunggulkan sebagai teknik penggambaran yang paling sempurna untuk mendeteksi LBP karena memiliki jaringan dengan kontras tinggi dan tanpa radiasi pengion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Low Back Pain pada pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging di RSUP Sanglah/FK Unud. Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif cross sectional, penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu rekam medis pasien LBP dengan metode pemeriksaan MRI di RSUP Sanglah/FK Unud pada periode Januari 2017–Desember 2017. Pengambilan data di ambil dengan metode Total Sampling. Distribusi variabel penelitian yaitu jenis kelamin, umur dan diagnosis. Analisis data dipaparkan dengan tabel yang dinarasikan. Didapatkan hasil sebanyak 138 pasien LBP dengan metode pemeriksaan MRI, didapatkan jenis kelamin terbanyak yaitu pada laki-laki dengan persentase sebesar 63% dibandingkan dengan perempuan, kategori umur yang paling banyak mengalami LBP dan melakukan pemeriksaan MRI yaitu pada Masa Tua (40-65 tahun) didapatkan persentase sebesar 61,6% dari total sampel, HNP merupakan diagnosis paling sering dengan persentase 86,2% pada pasien LBP yang menggunakan metode diagnosis MRI. Kata Kunci: Low Back Pain, Magnetic Resonance Imaging, HNP
KARAKTERISTIK ULTRASONOGRAFI PADA KECURIGAAN KLINIS KANKER TIROID DI RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE JANUARI 2015-DESEMBER 2015 Yosep Made Pius Cardia; Elysanti Dwi Martadiani; Firman Parulian Sitanggang
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i7.P09

Abstract

Gangguan yang cukup sering ditemukan pada kelenjar tiroid adalah munculnya nodul pada kelenjar tiroid. Nodul tiroid dapat berupa benign atau malignant. Nodul tiroid yang berupa malignant atau kanker kasusnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan nodul tiroid yang sifatnya benign. Walaupun lebih sedikit, kanker tiroid merupakan keganasan yang sering ditemukan pada kelenjar endokrin. Ultrasonografi atau USG merupakan modalitas imaging utama dalam mengevaluasi nodul tiroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik USG kanker tiroid di RSUP Sanglah, Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif potong lintang (cross-sectional). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 74 lobus tiroid dari 37 pasien kanker tiroid. Data dikumpulkan berdasarkan data rekam medis pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik USG kanker tiroid bahwa 2 (3,7%) ukuran nodul kurang dari 1 cm, dan 35 (64,8%) ukuran nodul lebih dari 1 cm, 22 (40,7%) nodul solid, 11 (20,4%) nodul kistik, dan 9 (16,7%) nodul solid kistik, 8 (14,8%) nodul bertepi reguler, dan 12 (22,2%) nodul bertepi irregular, 16 (29,6%) nodul tidak tampak kalsifikasi, dan 26 (48,1%) nodul tampak mengalami kalsifikasi, 10 (18,5%) kelenjar tiroid terdapat single nodul, dan 12 (22,2%) kelenjar tiroid terdapat multiple nodul, 19 (35,2%) regio colli yang di USG tidak tampak adanya pembesaran pada kelenjar getah bening, dan 14 (25,9%) regio colli yang di USG tampak mengalami pembesaran pada kelenjar getah bening, 12 (22,2%) kelenjar tiroid tidak tampak adanya hipervaskularisasi pada CDUS, dan 22 (40,7%) kelenjar tiroid tampak adanya hipervaskularisasi pada CDUS. Kata Kunci: Kanker Tiroid, Karakteristik, USG.
KARAKTERISTIK ULTRASONOGRAFI PADA KECURIGAAN KLINIS KANKER TIROID DI RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE JANUARI 2015-DESEMBER 2015 Yosep Made Pius Cardia; Elysanti Dwi Martadiani; Firman Parulian Sitanggang
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P13

Abstract

ABSTRAK Gangguan yang cukup sering ditemukan pada kelenjar tiroid adalah munculnya nodul pada kelenjar tiroid. Nodul tiroid dapat berupa benign atau malignant. Nodul tiroid yang berupa malignant atau kanker kasusnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan nodul tiroid yang sifatnya benign. Walaupun lebih sedikit, kanker tiroid merupakan keganasan yang sering ditemukan pada kelenjar endokrin. Ultrasonografi atau USG merupakan modalitas imaging utama dalam mengevaluasi nodul tiroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik USG kanker tiroid di RSUP Sanglah, Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif potong lintang (cross-sectional). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 74 lobus tiroid dari 37 pasien kanker tiroid. Data dikumpulkan berdasarkan data rekam medis pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik USG kanker tiroid bahwa 2 (3,7%) ukuran nodul kurang dari 1 cm, dan 35 (64,8%) ukuran nodul lebih dari 1 cm, 22 (40,7%) nodul solid, 11 (20,4%) nodul kistik, dan 9 (16,7%) nodul solid kistik, 8 (14,8%) nodul bertepi reguler, dan 12 (22,2%) nodul bertepi irregular, 16 (29,6%) nodul tidak tampak kalsifikasi, dan 26 (48,1%) nodul tampak mengalami kalsifikasi, 10 (18,5%) kelenjar tiroid terdapat single nodul, dan 12 (22,2%) kelenjar tiroid terdapat multiple nodul, 19 (35,2%) regio colli yang di USG tidak tampak adanya pembesaran pada kelenjar getah bening, dan 14 (25,9%) regio colli yang di USG tampak mengalami pembesaran pada kelenjar getah bening, 12 (22,2%) kelenjar tiroid tidak tampak adanya hipervaskularisasi pada CDUS, dan 22 (40,7%) kelenjar tiroid tampak adanya hipervaskularisasi pada CDUS. Kata Kunci: Kanker Tiroid, Karakteristik, USG.
Proven Cases of Duodenal Atresia on Plain Abdominal Radiography in Correlation With Surgical Findings : a Cases Series Fiona Fiona; Ni Nyoman Margiani; Firman Parulian Sitanggang
Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 14, No 2 (2020): Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta Kerja Sama KNPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33533/jpm.v14i2.1814

Abstract

Duodenal atresia is an emergency congenital abnormality and the most common cause of proximal bowel obstruction in neonates, where the duodenum has not developed properly in embryogenesis with a blind end that cannot be seen through gastric contents. The incidence of duodenal atresia is 1/10,000 live births that commonly affecting boys than girls. In cases of neonatal bilious vomiting, the first choice imaging modality is plain abdominal radiography. The purpose of this case report is to increase radiologist and pediatrician awareness in duodenal atresia diagnosis through plain abdominal radiography and to minimize radiation in the neonates. We report 3 cases of duodenal atresia that were found in Sanglah Hospital, Denpasar in 1 year for the period 2018 - 2019. Case 1: A 4-day-old baby girl presented with bilious vomiting in the first 24 hours after birth. Case 2: A 4-day-old baby boy presented with lethargic, weak crying and groaning after birth. There is no history of passed meconium in the first 24 hours of birth. Case 3: A newborn boy presented with bilious emesis after breastfeeding and non projectile. From the 3 cases, a plain abdominal radiograph was examined and a double bubble sign with no intestinal gas distal was found.
Temuan ultrasonografi pada kecurigaan klinis tumor payudara ganas di RSUP Sanglah periode januari – desember 2015 I Kadek Riyandi Pranadiva Mardana; Elysanti Dwi Martadiani; Firman Parulian Sitanggang
Intisari Sains Medis Vol. 11 No. 1 (2020): (Available online: 1 April 2020)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.976 KB) | DOI: 10.15562/ism.v11i1.552

Abstract

Background: cancer is the second leading cause of death in Indonesia, whereas 70% of patients have themselves examined at an advanced stage. One of the methodes to do breast cancer screening is by ultrasound examination to see each characteristic in several aspects (form, size, ecogenicity, components) found in the clinical suspicion of malignant cases.Methods: This study was conducted to see the importance of the role of ultrasonography in knowing the characteristics of malignant breast tumors in Sanglah General Hospital. This study was a cross-sectional descriptive (retrospective) at Sanglah General Hospital. Ultrasound examination data collection had been done from medical record of breast tumor patients (total sampling from January to December 2015). Data analysis study used digital data processing programs and presented in crosstabulating tables.Results: Total of 52 subjects showed 51 patients with normal characteristics of cutaneous tissue (98.1%), normal ecoparenkim in 47 patients (90.4%), 34 with no abnormalities characteristics of nodules/masses/cysts (65.4 %), 46 with normal ecogeneity characteristics (88.5%), regular lesion characteristics of shape/edge in 47 patients (90.4%), 37 with no abnormalities characteristics of the lesion (71.2%), 49 patients (94.2%) did not show any abnormalities characteristics of papillary calcification and retraction, 49 patients without abnormalities characteristics of papilla retraction, 47 patients (90.4%) without abnormalities characteristics of axilla glands.Conclusions: Ultrasonography characteristics result as the screening tool for malignant breast tumor in this study is able to asess some general features founded in malignant breast tumor cases.  Latar Belakang: Kanker payudara merupakan keganasan penyebab mortalitas kedua tersering di Indonesia, dimana 70% dari penderita memeriksakan dirinya pada stadium lanjut. Salah satu cara skrining kanker payudara yaitu dengan pemeriksaan ultrasonografi. Setiap karakteristik hasil ultrasonografi memiliki tujuan penting untuk mengetahui bentuk, ukuran, ekogenitas, dan komponen lain yang dijumpai pada kecurigaan klinis tumor payudara ganas.Metode: Penelitian ini bertujuan melihat pentingnya peranan ultrasonografi dalam mengetahui karakteristik tumor payudara ganas di RSUP Sanglah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional retrospektif di RSUP Sanglah. Prosedur penelitian berupa pengumpulan data pemeriksaan ultrasonograsi dari data rekam medis pasien tumor payudara (total sampling dari bulan Januari-Desember 2015). Analisis data menggunakan program pengolah data digital dan menyajikannya dalam tabel crosstabulating.Hasil: Total dari 52 orang subjek, 51 orang (98,1%) menunjukkan hasil normal pada karakteristik jaringan kutis, 47 orang (90,4%) dengan hasil normal pada karakteristik ekoparenkim, dari karakteristik nodul/massa/kista 34 orang pasien (65,4%) tidak tampak adanya kelainan, dari karakteristik ekogenitas 46 orang pasien (88,5%) menunjukan hasil normal, dari karakteristik bentuk/tepi lesi 47 orang pasien (90,4%) dengan bentuk/tepi lesi yang reguler, dari karakteristik batas lesi tidak ditemukan adanya kelainan pada 37 orang pasien (71,2%), dari karakteristik kalsifikasi dan retraksi papilla masing-masing 49 orang pasien (94,2%) tidak tampak adanya kelainan, dari karakteristik retraksi papilla 49 orang pasien tidak ditemukan adanya kelainan, dari karakteristik kelenjar aksila 47 orang pasien (90,4%) tidak ditemukan adanya kelainan.Simpulan: Karakteristik gambaran ultrasonografi sebagai skrining kasus tumor payudara ganas dalam penelitian ini mampu menilai beberapa temuan yang umum terjadi pada pasien tumor payudara ganas.
Transarterial chemoembolization (TACE) in hepatocellular carcinoma BCLC B patients: case series Ni Nyoman Widyasari; Firman Parulian Sitanggang; Putu Patriawan; Dewa Gede Mahiswara
Intisari Sains Medis Vol. 12 No. 1 (2021): (Available online : 1 April 2021)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.817 KB) | DOI: 10.15562/ism.v12i1.916

Abstract

Introduction: Hepatocellular carcinoma (HCC) is the fifth leading cause of death for men and the seventh for women worldwide, HCC is one out of 10 most cancers in Indonesia. HCC grows in the background of chronic liver disease and often associated with hepatitis virus infection such as hepatitis B virus (HBV) and hepatitis C virus (HCV).  Transarterial chemoembolization (TACE) is a minimally invasive procedure performed by interventional radiologist as the treatment of choice for intermediate stage HCC.Case report: Here in we report a 62 and 59 years old female with hepatocellular carcinoma Barcelona clinic liver cancer (BCLC) B who were treated with TACE using 50 mg doxorubicin mixed with Iopamiro and lipiodol. Both were patients with history of HBV infection. After 5 weeks of TACE, triphase abdominal CT-Scan was done to evaluate tumour progression, however one patient was loss to follow up.  Evaluation of one patient was done and revealed more than 30% decrease  solid viable tumour with increase of necrotic area.  Expansion of necrotic area is one of the HCC treatment response criteria, while decrease tumour enhancement explains the viability of the tumour itself.Conclusion: TACE is the therapy of choice for patient with HCC BCLC B, which can give enlargement of necrotic area and decrease tumour viability.  
Pria 80 tahun dengan tumor ganas dinding dada: laporan kasus Raissa Andi Soekrisno; Dewa Gde Mahiswara Sudiatmika; Elysanti Dwi Martadiani; Firman Parulian Sitanggang; Herman Suputra
Intisari Sains Medis Vol. 12 No. 3 (2021): (Available online: 1 December 2021)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.427 KB) | DOI: 10.15562/ism.v12i3.1127

Abstract

Background: Malignant tumors that form in bone, soft tissue, or cartilage, are called sarcomas. Symptoms of these tumors vary, and may include shortness of breath, chest pain, and swelling around the tumor. Imaging such as X-rays and CT scans can be helpful, although imaging features of the few malignant chest wall tumors that are less specific, knowledge of the typical radiographic manifestations of these tumors can often make it easier for experts to differentiate between benign and malignant tumors and help lead to a more specific diagnosis.Case presentation: An 80-year-old man complains of a lump in the right chest. The results of laboratory tests showed anemia, decreased kidney function, and hypercalcemia. The CT scan of the thorax with contrast showed a solid mass in the right pleural cavity infiltrating the surrounding chest wall muscles, bilateral pneumonia, and osteolytic lesions on the spine suspected of being a metastatic process or spreading malignancy. The results of the biopsy showed a diffuse morphological appearance of immature plasma cells with an approach to the diagnosis of cutaneous infiltration plasma cell myeloma with a differential diagnosis of plasmablastic lymphoma.Conclusion: The results of X-ray imaging and CT scan of the thorax help narrow the differential diagnosis, where there is an image of a tumor on the chest wall with destruction of the surrounding bone and soft tissue and an image of infiltration into the pleura accompanied by multiple osteolytic images of the vertebrae. Assisted by a biopsy (anatomical pathology), the closest diagnosis in this patient is plasma cell myeloma chest wall.  Latar Belakang: Tumor ganas yang terbentuk pada tulang, jaringan lunak, atau kartilago disebut sarcoma. Gejala dari tumor ini bervariasi, dapat berupa sesak nafas, nyeri dada, dan pembengkakan pada sekitar tumor. Pencitraan seperti rontgen dan CT scan dapat membantu, walaupun gambaran pencitraan dari beberapa tumor ganas dinding dada kurang spesifik, pengetahuan tentang manifestasi tipikal pada radilogi dari berbagai tumor ini seringkali dapat memudahkan para ahli untuk membedakan jenis tumor jinak dan ganas dan membantu mengarahkan diagnosis yang lebih spesifik.Kasus: Seorang laki – laki berusia 80 tahun dengan keluhan benjolan di dada sebelah kanan. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil anemia, penurunan fungsi ginjal, dan hiperkalsemia. Hasil CT Scan thorax dengan kontras menunjukkan adanya massa solid pada cavum pleura kanan yang menginfiltrasi otot dinding dada di sekitarnya, pneumonia bilateral, serta lesi osteolitik pada tulang belakang yang dicurigai sebagai suatu proses metastase atau penyebaran keganasan. Hasil biopsi menunjukkan gambaran morfologi sebaran difus sel plasma imatur-matur dengan pendekatan pada diagnosis cutaneus infiltration plasma cell myeloma dengan diagnosis banding plasmablastic lymphoma.Simpulan: Hasil pencitraan rontgen dan CT scan thorax membantu menyempitkan diagnosis banding, di mana terdapat gambaran tumor pada dinding dada dengan destruksi tulang dan jaringan lunak di sekitarnya serta gambaran infiltrasi ke pleura disertai gambaran osteolitik multipel pada vertebrae. Dibantu dengan pemeriksaan biopsi (patologi anatomi)  maka diagnosis yang paling mendekati pada pasien ini adalah plasma cell myeloma dinding dada