Ni Made Alit Arini
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN KADAR HbA1c TERHADAP TERAPI OBAT ANTI DIABETES ORAL DAN KOMBINASI OBAT ANTI DIABETES ORAL-INSULIN PADA PENDERITA DM TIPE 2 DI POLIKLINIK DIABETES RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2016 Ni Made Alit Arini; I Made Pande Dwipayana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P16

Abstract

ABSTRAK Diabetes melitus tipe 2 memiliki angka kejadian relatif lebih tinggi daripada tipe 1 dan terus mengalami kenaikan. Sebagian besar peningkatan berdampak dari pengelolaan pasien yang kurang tepat dan berujung pada pesatnya perkembangan komplikasi makrovaskuler dan mikrovaskuler. Menurut algoritme tatalaksana pasien diabetes melitus (DM), terdapat pengobatan dengan monoterapi dan kombinasi. Berdasarkan penelitian, terapi kombinasi obat anti diabetes (OAD) oral dan insulin memberikan efek penurunan HbA1c lebih baik dibandingkan monoterapi OAD. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kadar HbA1c terhadap terapi OAD oral dan kombinasi OAD oral-insulin pada pasien DM tipe 2 di RSUP Sanglah sehingga hasil penelitian dapat digunakan sebagai studi konfirmatif. Penelitian ini termasuk penelitian analitik cross-sectional dengan sampel penelitian adalah semua pasien DM tipe 2 di poliklinik diabetes RSUP Sanglah yang mendapat terapi OAD oral atau kombinasi dengan insulin dan memenuhi kriteria inklusi. Teknik pemilihan sampel adalah simple random sampling dan jumlah minimal adalah 76 sampel. Analisis univariat menunjukkan jumlah sampel terbanyak pada kelompok usia ?50 tahun (53,95%), laki-laki (51,3%), mayoritas aktivitas ringan (50%), tanpa riwayat merokok 85,5% dan 57,9% dengan riwayat hipertensi. Sebanyak 56,6% sampel menderita DM tipe 2 selama <10 tahun, dengan tingkat kepatuhan terapi tinggi (80,3%), dan dominan ras Bali, serta kadar HbA1c <7% sebanyak 64,47%. Analisis bivariat menunjukkan terapi kombinasi OAD-insulin dan monoterapi OAD berhubungan dengan penurunan HbA1c. Terapi kombinasi OAD-insulin memberikan hasil yang lebih baik dengan nilai p 0,012. Terdapat hubungan antara kadar HbA1c dan terapi OAD oral dan kombinasi OAD oral-insulin pada pasien DM tipe 2 di Poliklinik Diabetes RSUP Sanglah dengan terapi kombinasi memberikan efek penurunan HbA1c yang lebih baik. Kata Kunci : diabetes melitus tipe 2, HbA1c, OAD.