Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENATAAN KAWASAN OBJEK WISATA ALAM DODOKU AER KONDE DESA WAWALI KECAMATAN RATAHAN Walansendow, Agustinus; Kamumu, Nardiansyah; Kadamehang, Gerry; Pangkarego, Lidia S.
Jurnal Ilmu Pariwisata Vol. 2 No. 02 (2023): Jurnal Ilmu Pariwisata
Publisher : UPT Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tourism has a very important influence and role in the development of a region. Southeast Minahasa Regency is an area that has a diversity of tourist attractions. The Dodoku Aer Konde natural tourist area is one of the superior tourist areas, with its attraction and beauty found in the clarity of the water and the cool and cool air. However, this tourist area still lacks attention, complete facilities are not available, some facilities are starting to break down, and the layout is not good. The research with the title "Arrangement of the Dodoku Aer Konde Natural Tourist Attraction Area, Wawali Village, Ratahan District, Southeast Minahasa Regency" has a problem formulation, namely how to arrange and complete the tourism facilities and infrastructure in the Dodoku Aer Konde Natural Tourist Attraction area. This research aims to describe and explain the arrangements that will be carried out and identify the completeness of tourism facilities and infrastructure in the Dodoku Aer Konde Nature Tourism area. This research uses a qualitative descriptive research method. The data sources used in this research are primary data obtained through direct observation at the research location including land use patterns, physical condition of the land, accommodation, condition of facilities and infrastructure and vegetation as well as secondary data in the form of notes obtained from interviews with the government or village communities. , including population, topography and location maps. Data collection was carried out by literature review, observation, documentation and interviews. Based on the research results, it was concluded that the Dodoku Aer Konde natural tourist area needs to be reorganized and repaired damaged facilities as well as the provision of incomplete facilities and infrastructure. Arrangements, improvements and procurement of facilities are carried out in order to support tourism progress and increase the attractiveness of the Dodoku Aer Konde natural tourist area.
Pengukuran Durasi dan Intensitas Tuturan Larangan dalam Bahasa Indonesia Menggunakan Aplikasi PRAAT Aditiawan, Rohmad Tri; Oktafiana, Ilma; Iryani, Latifah; Kartika, Aulia Cika; Kadamehang, Gerry
Aksara Vol 37, No 1 (2025): AKSARA, EDISI JUNI 2025
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29255/aksara.v37i1.4377.1-12

Abstract

This study discusses prohibitive utterances as a form of speech act that serves to prevent or stop actions that are undesirable to the speaker. The main objective of this study is to explain the measurement of the duration and intensity of prohibitive utterances in Indonesian spoken by male and female speakers, as well as to identify the greatest, smallest, and average stress based on sentence type. This study uses experimental phonetic methods with an acoustic approach to analyze language sounds, focusing on acoustic values and sound waves. Data in the form of recordings of prohibitive utterances in WAV format were collected through recording techniques from male and female respondents. The analysis was carried out using PRAAT software, focusing on the duration and intensity of the sound. The data were classified into three categories of utterances: short, medium, and long. The results showed that prohibitive utterances with short, medium, and long sentences tended to be spoken more quickly by male speakers. The greatest stress in long utterances was found on the word “don't,” both by male and female speakers, with higher intensity variations in males. In medium-length sentences, intensity was relatively balanced between genders. Short sentences tended to be spoken with stronger spontaneous emphasis, both by males and females. This study shows that physical variations in the sound of prohibitive utterances are influenced by sentence structure, emotion, and speaker gender, which has implications for effective communication strategies in prohibitive contexts. AbstrakPenelitian ini membahas tuturan larangan sebagai bentuk tindak tutur yang berfungsi mencegah atau menghentikan tindakan yang tidak diinginkan oleh penutur. Tujuan utama penelitian adalah menjelaskan pengukuran durasi dan intensitas tuturan larangan dalam Bahasa Indonesia yang diujarkan oleh penutur laki-laki dan perempuan, serta mengidentifikasi tekanan terbesar, terkecil, dan rata-rata berdasarkan jenis kalimat. Penelitian ini menggunakan metode fonetik eksperimental dengan pendekatan akustik untuk menganalisis bunyi bahasa dengan menitikberatkan pada nilai akustik dan gelombang bunyi. Data berupa rekaman tuturan larangan dalam format WAV dikumpulkan melalui teknik rekam dari responden laki-laki dan perempuan. Analisis dilakukan dengan perangkat lunak PRAAT, fokus pada durasi dan intensitas suara. Data diklasifikasikan ke dalam tiga kategori tuturan yakni singkat, sedang, dan panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tuturan larangan dengan kalimat singkat, sedang, dan panjang cenderung lebih cepat durasi yang diujarkan oleh penutur laki-laki. Penekanan terbesar dalam tuturan panjang ditemukan pada kata “jangan”, baik oleh penutur laki-laki maupun perempuan dengan variasi intensitas yang lebih tinggi pada laki-laki. Pada kalimat sedang, intensitas relatif seimbang antar jenis kelamin. Kalimat singkat cenderung diujarkan dengan tekanan lebih kuat secara spontan, baik oleh laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini menunjukkan bahwa variasi fisik bunyi dalam tuturan larangan dipengaruhi oleh struktur kalimat, emosi, dan jenis kelamin penutur yang berimplikasi pada strategi komunikasi efektif dalam konteks larangan.
SUBALTERN DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NASKAH DRAMA HAH KARYA PUTU WIJAYA Oktafiana, Ilma; Kadamehang, Gerry; Iryani, Latifah; Kartika, Aulia Cika
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v9i2.815

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk menunjukkan adanya subaltern dalam naskah drama HAH karya Putu Wijaya dan nilai pendidikan karakter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik membaca berulang dan menelaah bagian-bagian yang dianggap penting untuk diteliti. Penelitian ini juga didiskusikan dengan teman sejawat agar mendapatkan hasil yang sesuai. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa adanya subaltern tokoh utama dalam lingkup sosial dan lingkup ekonomi. Tidak hanya berhenti di situ saja, bentuk perlawanan dari kaum subaltern juga ditemukan dalam penelitian ini, sehingga penulis menyisipkan nilai pendidikan karakter dalam empat kategori, yaitu: rendah hati, kerja keras, kesadaran, dan harga diri. Melalui penelitian ini diharapkan hasil yang didapatkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca dan peneliti khususnya dalam bidang sastra Indonesia pengkajian naskah drama.