Alex Denny Kambey
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Distribusi Spasial Anemon dan Ikan Anemon di Perairan Kelurahan Malalayang Dua, Manado Aldi Pengan; Ari Berty Rondonuwu; Alex Denny Kambey
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 1 No. 1 (2012): (Edisi September - Desember 2012)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.1.1.2012.491

Abstract

DISTRIBUSI SPASIAL ANEMON DAN IKAN ANEMON DI PERAIRAN KELURAHAN MALALAYANG 2 MANADO1   Aldi Pengan, Ari B Rondonuwu, Alex D Kambey   ABSTRACT   This study was conducted in front of coastal villages Malalayang 2. Performed data acquisition at the date of September 16 and October 6, 2011. Located at 1o27'42.2" N and 124o47'30.9" E. The results obtained identified seven types of anemones from 35 individuals and six types of anemones from 130 individual fish at depths of 0-15 meters. At a depth of cluster anemones, the depth of the A (0-5 meter) 6 of the 13 individuals, the depth of B (5-10 meters) 4 of the 9 individuals, and the depth of C (10-15 meters) 5 of the 13 individuals. While in the cluster anemones fish depth, the depth of the A (0-5 meters) 4 of the 50 individuals, the depth of B (5-10 meters) 4 of the 32 individuals, and the depth of C (10-15 meter) 6 of the 48 individual. In each type of anemones fish most of anemones occupies more than one type.   Keywords : anemones, anemones fish, depth   ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di depan perairan pantai Kelurahan Malalayang 2. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 16 september dan 6 oktober 2011. Terletak pada 1o27‘42.2“ LU dan 124o47’30.9” BT. Hasil penelitian diperoleh 7 jenis anemon yang teridentifikasi dari 35 individu dan 6 jenis ikan anemon dari 130 individu pada kedalaman 0-15 meter. Pada kelompok kedalaman anemon, kelompok kedalaman A (0-5 meter) 6 jenis dari 13 individu, kedalaman B (5-10 meter) 4 jenis dari 9 individu, dan kedalaman C (10-15 meter) 5 jenis dari 13 individu. Sedangkan pada kelompok kedalaman Ikan anemon, kelompok kedalaman A (0-5 meter) 4 jenis dari 50 individu, kedalaman B (5-10 meter) 4 jenis dari 32 individu, dan kedalaman C (10-15 meter) 6 jenis dari 48 individu. Pada setiap jenis ikan anemon sebagian besar menempati anemon lebih dari satu jenis.   Kata kunci : anemon, ikan anemon, kedalaman
Conditions of Coral Reef in Bunaken Island North Sulawesi Province Alex Denny Kambey
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 2 No. 1 (2014): Edisi Januari - April 2014
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.2.1.2014.4404

Abstract

Community structure of corals were analyzed to understand their response to different conditions of coral reefs in several places of Bunaken island. This study focused on species abundance and diversity including Shannon-Wiener’s species diversity (H’) respectively. The result recorded 67 species and 29 genera of corals. In general, the condition of coral reefs in Bunaken Island in good condition.   Keywords: Community structure, coral reef.   A B S T R A K   Struktur komunitas karang dianalisis untuk memahami respon   terhadap perbedaan kondisi  terumbu karang di beberapa tempat pulau Bunaken. Penelitian ini difokuskan pada kelimpahan dan keragaman spesies termasuk keragaman Shannon-Wiener spesies (H') masing-masing. Hasilnya mencatat 67 spesies dan 29 genera karang. Secara umum, kondisi terumbu karang di Pulau Bunaken dalam kondisi baik.   Kata kunci : Komunitas struktur, terumbu karang.
Study On Artificial Reef Made of Bamboo “Bambooreef” In Malalayang Dua Waters, Malalayang District, Manado Alex Denny Kambey; Nego E. Bataragoa; Adnan S. Wantasen
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 5 No. 1 (2017): ISSUE JANUARY - JUNE 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.5.1.2017.14967

Abstract

Building and placing artificial reef “Bambooreef” around the natural coral reef in Malalayang Dua is a modified concept to innovate the commonly present reef model and create a new alternative model. The technical approach on consideration was type/structure of raw material, difficulty of finding the raw material, artificial reef model formation. Results showed that Bambooreef could be used as growing site of coral transplants and other epiphytic organisms, such as algae, mollusk, and etc. The occurrence of demersal reef fishes around the “Bambooreef” reflected that the artificial reef was good enough to develop for coral rehabilitation program in the degraded areas. And as fish house. Based on the age of bambooreef placed for 8 months on the sea bottom, it was found that this material could stand long enough on the sea bottom. Further studies are needed in relation with the use of bambooreef as fish house to support the fisheries sustainability, particularly demersal reef fisheries, and as fish stock supplying ground to the surrounding waters. Keywords: Artificial reef, bambooreef, bamboo, demersal.   Abstrak Pembuatan dan peletakan terumbu buatan dari bahan bambu “Bambooreef” di daerah sekitar terumbu karang perairan Malalayang Dua merupakan konsep modifikasi yang diterapkan untuk melakukan inovasi terhadap model terumbu karang yang sudah pernah ada dan menghasilkan model alternative baru.  Pendekatan teknis yang akan dijadikan pertimbangan seperti; jenis/struktur bahan baku, tingkat kesulitan mendapatkan bahan baku, formasi modul terumbu buatan. Hasil menunjukkan bahwa penempatan Terumbu buatan “Bambooreef” di perairan Malalayang Dua dapat dijadikan tempat bertumbuhnya jenis-jenis transplan karang dan organisme penempel lainnya seperti jenis Alga dan moluska, dll.  Kehadiran jenis–jenis ikan demersal karang sekitar “Bambooreef” menunjukkan bahwa terumbu buatan tersebut cukup baik untuk dikembangkan dalam rangka rehabilitasi  karang di daerah yang telah mengalami degradasi, dan menjadi rumah ikan. Berdasarkan umur terumbu buatan dari bahan bambu yang diletakkan di dasar perairan 8 bulan, maka ditemukan bahwa bahan bambu tersebut akan dapat bertahan cukup lama di dasar perairan. Penelitian lanjutan mengenai bambooreef perlu dilakukan untuk memanfaatkan terumbu buatan dari bahan bambu sebagai rumah ikan dalam rangka menunjang kegiatan keberlajutan perikanan khususnya perikanan demersal karang, dan sebagai daerah penyedia stok ikan bagi perairan sekitarnya. Kata kunci: Terumbu buatan, bambooreef, bambu, demersal.
Coral Fishes Community On The Artificial Coral Reefs Of Kareko Waters, North Lembeh Island District, Bitung City, North Sulawesi Awuy, Gisela; Rondonuwu, Ari B.; Kambey, Alex Denny
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 5 No. 2 (2017): ISSUE JULY - DECEMBER 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.5.2.2017.15811

Abstract

The aim of this research is to determine the species richness, individual abundance, and the ecology index of the coral fishes on the artificial reef of Kareko waters,  District of North Lembeh - Bitung City. The data is collected using “Visual Census” technique by scuba diving. The amount of the reef fishes found in the artificial coral reefs were 53 species. The abundance species in the artificial reefs which made from metal were 34 species and which made from concrete were 35 species. The total of number individuals of coral fishes from 47 species is 210.50 individuals/30m2. The total density was 7,017 individuals/m2. The highest relative density on iron-made reefs was found in Dascyllus trimaculatus (15.73%) and and which made from concrete were Dascyllus reticulatus (10.85%).  Based on H’, H’max, and H’min, the diversity Index  of coral fishes in both artificial reefs including high.Keywords : Coral Fishes, Artificial Reef, Kareko ABSTRAKTujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kekayaan spesies, kelimpahan individu, dan indeks ekologi ikan karang pada terumbu buatan di Perairan Kareko. Kecamatan Lembeh Utara, Kota Bitung. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik “Sensus Visual” dengan melakukan penyelaman SCUBA. Jumlah spesies ikan karang yang ditemukan pada terumbu buatan yaitu 53 spesies. Kekayaan spesies di terumbu buatan yang terbuat dari besi berjumlah 34 spesies, sedangkan di terumbu buatan beton berjumlah 35 spesies. Kelimpahan individu total ikan karang dari 47 spesies yaitu 210,50 individu/30 m2 sedangkan kepadatan/densitas total adalah 7,017 individu/m2. Kepadatan relative tertinggi untuk terumbu buatan besi ditemukan pada jenis Dascyllus trimaculatus (15,73%) dan untuk terumbu buatan beton ditemukan pada jenis Dascyllus reticulatus (10,85%). Berdasarkan nilai H’, H’max, and H’min, indeks keanekeragaman ikan karang pada kedua jenis terumbu buatan tergolong tinggi.Keywords : Coral Fishes, Artificial Reef, Kareko