Wilis A Setyati
Laboratorium Eksplorasi dan Bioteknologi Kelautan, Jurusan Ilmu Kelautan, FPIK, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji Bioaktivitas Ekstrak Batang Tumbuhan Benalu Mangrove (C. filiformis) : I. Uji Antifungal Subagiyo Subagiyo; Wilis A Setyati; Ali Ridlo
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 9, No 4 (2004): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.142 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.9.4.180-185

Abstract

Benalu adalah tumbuhan epifit parasit yang hidup menempel dan menghisap makanan dari tumbuhan inangnya. Selama proses penyerapan makanan ini akan ikut pula semua senyawa yang dibentuk oleh mangrove sebagai alat pertahanan diri, maka tumbuhan benalu yang hidup pada tumbuhan mangrove juga mempunyai kemampuan khusus untuk beradaptasi terhadap senyawa-senyawa yang dibentuk oleh tumbuhan mangrove. Sehingga dimungkinkan untuk ditemukannya jenis-jenis senyawa baru yang mempunyai potensi anti fungi. Senyawa-senyawa aktif ini kemudian dapat dikembangkan lebih lanjut dalam rangka pengendalian penyakit baik bagi manusia maupun dalam bidang budidaya perikanan, peternakan maupun pertanian. Penelitian dilakukan dengan metode experimental. Ekstrak kasar diperoleh dengan metode masrasi menggunakan methanol sebagai pelarutnya. Sedangkan fraksinasi dilakukan dengan metode kromatografi kolom menggunakan methanol-chloroform (20:1) sebagai eluennya. Aktivitas antifungal diuji dengan metode paper disk. Ada 5 variasi konsentrasi fraksi yang diuji yaitu 50 ug/disk, 10 ug/disk, 5 ug/disk, 1 ug/disk dan 0,5 ug/disk. Hasil studi parasit-host menunjukan bahwa dilokasi penelitian (kawasan mangrove Teluk Awur-Jepara) C. filiformis terdapat sebagai parasit pada tumbuhan mangrove Lumnitzera sp dan Excoecoria aggaloca. Sedangkan hasil uji aktivitas antijamur menunjukan bahwa semua fraksi menunjukanaktivitas antijamur terhadap jamur Trichoderma hanya pada pengamatan 24 jam pertama. Aktivitas anti jamur terhadap Fusarium ditunjukan oleh semua fraksi, dan aktivitas terhadap Aspergillus ditunjukan olehfraksi fraksi 1 dan fraksi 5.Kata kunci : bioaktivitas, antifungal, extract batang, C filiformis, benalu mangroveMistletoe as arboreal parasitic plant, hold and absorb their nutrient from host. During nutrient absorption, all of metabolites (include secondary metabolites) which host producing will be absorbed too. For thatmistletoe must have capability to developing strategies to adapt. The one of adaptation strategies is creating bioactive compounds, and predicted that between bioactive compounds have antifungal activity.Extraction and fractination of stem of C. filiformis, and testing of its antifungal activity were done. Stem of C. filiformis was extracted in methanol. Crude extract was fractionated chromatograhically using methanolchloroform (20:1) as eluent. Antifungal was tested using agar disc-diffusion methods. There are 5 variation concentration, which tested, 50 ug/disc, 10 ug/disc, 5 ug/disc, 1 ug/disc and 0,5 ug/disc. Theresult showed that C. filiformis found as parasite on Lumnitzera sp and Excoecoria aggaloca. Antifungal test toward C. filiformis fractions showed that Fusarium and Trichoderma were inhibited by all of fractionswhile Aspergillus was inhibited only by fraction 1 and fraction 5.Key words : bioactivity, antifungal, stem extract, C. filiformis, misletoe
Uji Bioaktivitas Ekstrak Batang Tumbuhan Benalu Mangrove (Cassytha filiformis) : II. Uji Anti Bakteri Subagiyo Subagiyo; Wilis A Setyati; Ali Ridlo
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 10, No 1 (2005): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.97 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.10.1.35-40

Abstract

Benalu adalah tumbuhan epifit parasit yang hidup menempel dan menghisap makanan dari tumbuhaninangnya. Sehingga benalu yang hidup pada tumbuhan mangrove mempunyai kemampuan khusus untuk beradaptasi terhadap senyawa-senyawa yang dibentuk oleh tumbuhan mangrove. Kondisi ini memungkinkan untuk ditemukannya jenis-jenis senyawa baru yang mempunyai potensi sebagai senyawa yang mempunyai nilai di bidang farmakologi dan agrokimia, diantaranya adalah anti bakteri Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian secara kualitatif dan kuantitaif bioaktivitas antibakteri dari fraksi-fraksi ekstrak batang C. filiformis. Penelitian dilakukan dengan metode experimental. ekstraksi dan pemisahan menggunakan pelarutkloroform-metanol (20:1). Fraksi-fraksi yang diperleh diuji bioaktivitas antibaktri menggunakan metodepaper disk. Ada 5 variasi konsentrasi fraksi yang diuji yaitu 50 ug/disk, 10 ug/disk, 5 ug/disk, 1 ug/diskdan 0,5 ug/disk. Berdasarkan hasil uji bioaktivitas antibakteri dari ekstrak batang benalu mangrove (C.filiformis) dapat disimpulkan bahwa ekstrak C. filiformis mempunyai potensi sebagai sumber metabolit antibakteri. Dalam penelitian ini semua fraksi tidak menunjukan aktivitas antibakteri terhadap bakteri V. parahaemoliticus dan S. aereus. Aktivitas antibakteri ditunjukan oleh semua fraksi terhadap bakteri uji V. harveyi dan V. anguilarum. Sedangkan aktivitas anti bakteri terhadap E. coli hanya ditunjukan oleh fraksi 4 dan fraksi 5.Kata kunci: Antibakteri, ekstrak C filiformis, benalu mangroveMistletoe as arboreal parasitic plant, hold and absorb their nutrient from host. During nutrient absorption,all of metabolites (include secondary metabolites) which host producing will be absorbed too. For thatmistletoe must have capability to developing strategies to adapt. The one of adaptation strategies is creating bioactive compounds, and predicted that between bioactive compounds have antibacterialactivity. The aim of this research were to antibacterial test of C filiformis stem extract. C filiformis wasextracted in chloroform-methanol (20:1). The fractions were examined to antibacterial activity using paper disc method. There are 5 variation concentration, which tested, 50 ug/disc, 10 ug/disc, 5 ug/disc, 1 ug/disc and 0,5 ug/disc. The result showed that all of fractions of stem extract of C. filiformis were able to inhibit the growth of both V. harveyi dan V. anguilarum, but not toward V. parahaemoliticus and S. aereu,  while fraction 4 and fraction 5 were able to hold the growth of E. coli.Key words : Antibacteria, stem extracts of C filiformis, mangrove mistletoe